Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
PAREKRAF

Gaet Wisatawan, Digital Tourism Jadi Kunci Penting Dongkrak Sektor Pariwisata

Kompas.com - 30/09/2021, 14:22 WIB
Yakob Arfin Tyas Sasongko,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Selama pandemi Covid-19 melanda dunia, termasuk Indonesia, salah satu sektor yang mengalami dampak signifikan adalah pariwisata dan ekonomi kreatif.

Adapun industri pariwisata yang berjuang untuk bertahan di masa sulit di antaranya adalah biro travel, jaringan perhotelan, kuliner, dan destinasi wisata.

Meski demikian, kehadiran teknologi membawa angin segar bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Tak hanya menopang, teknologi bahkan mampu mendorong sektor ini untuk semakin berkembang.

Adapun kunci utama para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif bertahan di tengah pandemi adalah kemampuannya dalam beradaptasi, berinovasi, dan kolaborasi. Ketiga kemampuan tersebut sudah mulai diterapkan di Indonesia melalui digital tourism.

Baca juga: Baparekraf Sukses Selenggarakan Game Prime Award 2021, Penghargaan Bergengsi untuk Game Lokal

Sebagai informasi, digital tourism merupakan salah satu strategi yang efektif untuk  mempromosikan berbagai destinasi dan potensi pariwisata Indonesia melalui berbagai platform.

Artinya, digital tourism tak sekadar mengenalkan, tetapi juga menyebarluaskan potensi pariwisata untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia.

Dengan kata lain, tren digital tourism menjadi batu lompatan bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif untuk semakin berkembang. Tren tersebut terlihat seiring meningkatnya aktivitas wisatawan yang mulai merencanakan perjalanan secara digital.

Baca juga: Jangan Lengah, Ini Tujuan Memahami Kekayaan Intelektual dalam Dunia Kreatif

Optimalisasi digital tourism tersebut pada akhirnya mencatatkan industri pariwisata dan ekonomi kreatif sebagai salah satu sektor yang terdigitalisasi secara pesat.

Strategi digital tourism

Guna menunjang penerapan digital tourism di Indonesia, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) mempersiapkan sejumlah langkah.

Untuk layanan internet dan wifi, misalnya, Kemenparekraf berkolaborasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dalam mengembangkan infrastruktur telekomunikasi dan informatika (TIK), terutama di lima destinasi super prioritas (DSP) dan desa wisata di Indonesia.

Dengan demikian, signal coverage dapat dijangkau di seluruh daerah hingga pelosok Tanah Air. Tak hanya untuk menunjang digital tourism, hal ini dapat meningkatkan layanan internet sekaligus mengoptimalisasi tren wisata digital nomad di Indonesia.

Selain itu, untuk memulihkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif juga harus dibarengi dengan strategi yang tepat untuk pelaku bisnis akomodasi agar dapat bertahan.

Baca juga: Tren Pariwisata Indonesia di Tengah Pandemi Berubah, Apa Upaya Parekraf?

Salah satu caranya adalah melakukan adaptasi dengan menawarkan fasilitas work from hotel (WFH) bagi kalangan profesional. Selain itu, industri perhotelan juga dapat menyediakan paket wisata staycation di hotel sebagai alternatif liburan yang aman.

Meski demikian, strategi tersebut juga harus ditunjang dengan penerapan standar keselamatan dan kenyamanan saat menginap. Setiap hotel harus dilengkapi dengan sertifikat cleanliness, healthy, safety, and environmental sustainability (CHSE) agar pengunjung tetap aman dan nyaman saat menginap di hotel.

Informasi melalui smartphone

Untuk mempromosikan destinasi wisatwa Indonesia, platform media sosial juga memiliki peran yang cukup strategis, salah satunya Instagram.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Everest, Atap Dunia yang Penuh Sampah

Gunung Everest, Atap Dunia yang Penuh Sampah

Travel Update
Angkringan Timbangan Tebu di Yogyakarta yang Hits dan Wajib Dikunjungi

Angkringan Timbangan Tebu di Yogyakarta yang Hits dan Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

Travel Update
8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

Jalan Jalan
Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

Travel Update
5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

Jalan Jalan
6 Hotel Murah di Cilacap, Tarif mulai Rp 194.000

6 Hotel Murah di Cilacap, Tarif mulai Rp 194.000

Hotel Story
5 Tips Liburan dengan Open Trip yang Aman dan Menyenangkan

5 Tips Liburan dengan Open Trip yang Aman dan Menyenangkan

Travel Tips
3 Juta Wisatawan Kunjungi Banten Saat Libur Lebaran 2024, Lebihi Target

3 Juta Wisatawan Kunjungi Banten Saat Libur Lebaran 2024, Lebihi Target

Travel Update
Cara Menuju ke Wisata Pantai Bintang Galesong, 1 Jam dari Makassar

Cara Menuju ke Wisata Pantai Bintang Galesong, 1 Jam dari Makassar

Jalan Jalan
The 2nd International Minangkabau Literacy Festival Digelar mulai 8 Mei

The 2nd International Minangkabau Literacy Festival Digelar mulai 8 Mei

Travel Update
Wisata Pantai Bintang Galesong, Cocok untuk Liburan Bersama Rombongan

Wisata Pantai Bintang Galesong, Cocok untuk Liburan Bersama Rombongan

Jalan Jalan
Padatnya Wisatawan di Bali Disebut Bukan karena Overtourism

Padatnya Wisatawan di Bali Disebut Bukan karena Overtourism

Travel Update
Kunjungan Wisata Saat Lebaran 2024 di Kabupaten Malang Turun, Faktor Cuaca dan Jalan Rusak

Kunjungan Wisata Saat Lebaran 2024 di Kabupaten Malang Turun, Faktor Cuaca dan Jalan Rusak

Travel Update
Kemenparekraf Tegaskan Bali Belum Overtourism, tapi...

Kemenparekraf Tegaskan Bali Belum Overtourism, tapi...

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com