KOMPAS.com - Jepang tengah dilanda gelombang panas. Dikutip dari Japan Times, Minggu (03/07/2022), Badan Meteorologi mengumumkan bahwa suhu selama sembilan hari berturut-turut Tokyo mengalami suhu ekstrem di atas 35 derajat Celcius.
Suhu di beberapa daerah bahkan lebih dari 40 derajat Celcius, Isesaki di Perfektur Gunma, misalnya, sempat mencapai suhu 40,3 derajat Celcius, sementara Koshu di Perfektur Yamanashi 40,2 derajat Celcius, dan Hayotama di Perfektur Saitama mencapai 40,1 derajat Celcius.
Sebelumnya, rekor suhu terpanas terjadi pada 31 Juli hingga 7 Agustus 2015.
Baca juga: Gelombang Panas Abnormal Melanda Eropa, Spanyol dan Jerman Berjuang Atasi Kebakaran Hutan
Situasi ini membuat permintaan listrik sangat tinggi, sementara cadangannya terbatas selama musim panas akibat masalah infrastruktur dan panas yang terus-menerus.
Pemerintah pusat mengimbau masyarakat untuk menghemat listrik selama periode tiga minggu untuk mencegah krisis listrik di tengah gelombang panas.
Permintaan itu dilakukan untuk pertama kalinya dalam tujuh tahun terakhir.
Namun, pemerintah mengimbau agar penghematan tersebut tak sampai mengganggu kehidupan dan aktivitas ekonomi sehari-hari.
Langkah-langkah hemat energi terutama dianjurkan antara pukul 17.00-20.00.
Meski demikian, untuk mencegah sengatan panas, pemerintah tetap mengimbau agar pendingin ruangan terus dinyalakan. Masyarakat diharapkan bisa melakukan langkah-langkah penghematan lain, misalnya mematikan lampu atau alat elektronik berdaya listrik tinggi jika tidak dibutuhkan.
Baca juga: 3 Bandara di Jepang Buka untuk Penerbangan Internasional per Juli 2022
Ketika berada di luar ruangan, masyarakat juga diimbau untuk melepas masker demi mencegah sengatan panas.
View this post on Instagram
Seperti dikutip The Washington Post, (30/06/2022), hampir 5.000 orang dilarikan ke rumah sakit karena terkena dampak gelombang panas.
Menurut Badan Penanggulangan Kebakaran dan Bencana, mereka yang dilarikan ke rumah sakit pada umumnya karena terkena sengatan panas dan kelelahan akibat suhu ektrem yang tengah terjadi.
Baca juga: 1.300 Turis Mendaftar Masuk ke Jepang Setelah Tur Wisata Dibuka
Suhu tersebut dikatakan empat kali lipat lebih panas daripada periode yang sama tahun lalu.
Adapun gelombang panas terjadi di berbagai tempat di dunia, seperti India dan beberapa negara di Eropa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.