Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catat, Panduan Lengkap Berkunjung ke Pameran Artefak Nabi Muhammad

Kompas.com - 05/04/2023, 07:32 WIB
Sania Mashabi,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pencinta sejarah Islam bisa datang ke Pameran Artefak Nabi Muhammad SAW yang bertajuk "Rindu Rasulullah SAW".

Tidak hanya artefak Nabi Muhammad, di pameran itu juga ada peninggalan sejarah Islam.

"Pameran ini yang kedua dilakukan setelah sebelumnya digelar pada Desember 2022 lalu," kata salah satu Ketua Penyelenggara Pameran Artefak Rindu Rasulullah SAW, Muhammad saat ditemui Kompas.com, Kamis (30/3/2023).

Baca juga:

Ada 24 barang artefak milik Nabi Muhammad dan barang peninggalan sejarah Islam yang dipamerkan.

Di antaranya rambut, janggut, keringat, terompah, tongkat, cawan minum, wadah minuman, siwak, serta cap telapak kaki Nabi Muhammad beserta cap kaki untanya.

Kemudian ada kiswah, sorban, tanah kuburan Nabi Muhammad, hingga rambut istri dan anak Nabi Muhammad SAW.

Baca juga: Datang ke Pameran Artefak Nabi Muhammad, Bisa Beli 4 Oleh-oleh Ini

Selain itu juga ada barang peninggalan sejarah Islam, seperti, batu fondasi Kabah.

Lalu batu sijjil yang dilemparkan burung ababil ke tentara gajah Raja Abraha hingga pedang milik Sultan Muhammad Al-Fatih pemimpin Turki yang berhasil mengambil alih Konstantinopel.

Sebelum datang ke pameran artefak Nabi Muhammad, sebaiknya simak dulu panduan berikut.

Panduan berkunjung ke Pameran Artefak Nabi Muhammad

1. Jam buka dan tiket masuk

Pameran ini berlangsung sejak 20 Maret hingga 14 April 2023.

Jam bukanya mulai dari pukul 10.00 hingga 22.00 WIB.

Baca juga: Jangan Lakukan 4 Hal Ini Saat ke Pameran Artefak Nabi Muhammad

Berikut rincian tiket masuk Pameran Rindu Rasul:

  • Tiket reguler Rp 65.000, termasuk sertifikat bukti kedatangan ke pameran artefak
  • Tiket masuk standar Rp 170.000, termasuk sertifikat dan Al-Quran B5
  • Tiket bisnis Rp 250.000, termasuk sertifikat, air rendaman rambut Nabi Muhammad SAW dan Al-Quran A4
  • Tiket eksekutif Rp 350.000, termasuk sertifikat, air rendaman rambut Nabi Muhammad SAW dan Al-Quran The Big

Tiket bisa dibeli secara online ataupun langsung di lokasi pameran.

2. Rute menuju lokasi

Lokasi pameran juga bisa diakses dengan kendaraan umum seperti Kereta Rel Listrik (KRL) dan bus Transjakarta.

Marchendais Kiswah Ka'bah di Pameran Rindu Rasul, Jakarta Timur, Kamis (30/3/2023)KOMPAS.com/SANIAMASHABI Marchendais Kiswah Ka'bah di Pameran Rindu Rasul, Jakarta Timur, Kamis (30/3/2023)

Jika ingin naik KRL kamu bisa mengaksesnya dari stasiun terdekat dan turun di Stasiun Cawang atau Pasar Minggu.

Apabila berangkat dari arah Bogor, Depok, atau Jakarta Kota kamu tidak perlu transit karena Stasiun Cawang maupun Stasiun Pasar Minggu berada di line yang sama.

Sementara jika naik line lainnya, kamu harus transit terlebih dahulu di Stasiun Manggarai dan turun di Stasiun Cawang atau Stasiun Pasar Minggu.

Baca juga: Harga Tiket dan Jam Buka Pameran Artefak Nabi Muhammad di Jakarta Timur

Setelah turun di Stasiun Cawang, pengunjung bisa melanjutkan perjalanan dengan naik Transjakarta koridor 7D (Pancoran-Kampung Rambutan) lalu turun di depan Masjid At-Tin.

Namun jika turun di Stasiun Pasar Minggu, pengunjung bisa berjalan kaki sekitar 3 menit untuk melanjutkan perjalanan naik angkot S15A rute Ragunan-TMII.

Kemudian, turun di Garuda Taman Mini 2 dan lanjut jalan kaki sejauh kurang lebih 900 meter untuk sampai di Masjid At-Tin.

Sementara jika ingin naik Bus Transjakarta, kamu bisa turun di halte terdekat, yakni Halte Garuda Taman Mini koridor 9 Grogol-Pinang Ranti atau koridor 9C Bundaran Senayan-Pinang Ranti.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Kemudian, dapat melanjutkan perjalanan menuju Masjid At-Tin sejauh kurang lebih 850 meter dari halte dengan berjalan kaki atau bisa juga naik transportasi online.

Selain itu, kamu juga bisa naik Transjakarta koridor 7D Pancoran-Kampung Rambutan lalu turun di depan Masjid At-Tin.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Everest, Atap Dunia yang Penuh Sampah

Gunung Everest, Atap Dunia yang Penuh Sampah

Travel Update
Angkringan Timbangan Tebu di Yogyakarta yang Hits dan Wajib Dikunjungi

Angkringan Timbangan Tebu di Yogyakarta yang Hits dan Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

Travel Update
8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

Jalan Jalan
Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

Travel Update
5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

Jalan Jalan
6 Hotel Murah di Cilacap, Tarif mulai Rp 194.000

6 Hotel Murah di Cilacap, Tarif mulai Rp 194.000

Hotel Story
5 Tips Liburan dengan Open Trip yang Aman dan Menyenangkan

5 Tips Liburan dengan Open Trip yang Aman dan Menyenangkan

Travel Tips
3 Juta Wisatawan Kunjungi Banten Saat Libur Lebaran 2024, Lebihi Target

3 Juta Wisatawan Kunjungi Banten Saat Libur Lebaran 2024, Lebihi Target

Travel Update
Cara Menuju ke Wisata Pantai Bintang Galesong, 1 Jam dari Makassar

Cara Menuju ke Wisata Pantai Bintang Galesong, 1 Jam dari Makassar

Jalan Jalan
The 2nd International Minangkabau Literacy Festival Digelar mulai 8 Mei

The 2nd International Minangkabau Literacy Festival Digelar mulai 8 Mei

Travel Update
Wisata Pantai Bintang Galesong, Cocok untuk Liburan Bersama Rombongan

Wisata Pantai Bintang Galesong, Cocok untuk Liburan Bersama Rombongan

Jalan Jalan
Padatnya Wisatawan di Bali Disebut Bukan karena Overtourism

Padatnya Wisatawan di Bali Disebut Bukan karena Overtourism

Travel Update
Kunjungan Wisata Saat Lebaran 2024 di Kabupaten Malang Turun, Faktor Cuaca dan Jalan Rusak

Kunjungan Wisata Saat Lebaran 2024 di Kabupaten Malang Turun, Faktor Cuaca dan Jalan Rusak

Travel Update
Kemenparekraf Tegaskan Bali Belum Overtourism, tapi...

Kemenparekraf Tegaskan Bali Belum Overtourism, tapi...

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com