Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Tempat Beli Oleh-oleh di Yogyakarta, Ada Sentra Produksi Bakpia 

Kompas.com - 05/07/2023, 14:45 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

KOMPAS.com - Berwisata ke Yogyakarta, tidak lengkap tanpa membeli oleh-oleh khas Kota Gudeg. Ada sejumlah tempat beli oleh-oleh di Yogyakarta yang bisa menjadi pilihan bagi wisatawan saat hendak membeli buah tangan bagi keluarga atau teman.

Di tempat tersebut, wisatawan bisa menemukan aneka oleh - oleh khas Yogyakarta dengan harga terjangkau, mulai dari bakpia, batik, gerabah, kaos, perak, dan gudeg.

Baca juga:

Tempat beli oleh - oleh di Yogyakarta

Berikut tempat beli oleh - oleh di Yogyakarta, seperti dihimpun Kompas.com

1. Pasar Beringharjo 

Pembeli saat memilih batik di Pasar Beringharjo, pada libur Lebaran, Jumat (6/5/2022).Kompas.com/Wisang Seto Pangaribowo Pembeli saat memilih batik di Pasar Beringharjo, pada libur Lebaran, Jumat (6/5/2022).

Tempat beli oleh - oleh di Yogyakarta paling populer adalah Pasar Beringharjo. Pasar yang dulunya bernama Pasar Gedhe ini memiliki nilai sejarah karena didirikan pada masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwono I ketika membangun Keraton Yogyakarta.

Melansir dari laman Jogja Cagar, perubahan nama menjadi Pasar Beringhaijo terjadi pada masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwono VIII. Nama Beringharjo diambil dari kata bring dan harjo, karena lokasi pasar itu awalnya merupakan hutan beringan.

Wisatawan bisa menjumpai oleh-oleh Kota Yogyakarta lengkap, mulai dari batik, kuliner, pernak-pernik, pakaian, tas, dan sebagainya. 

2. Teras Malioboro 

Kawasan Teras Malioboro YogyakartaDok. https://terasmalioboro.jogjaprov.go.id/ Kawasan Teras Malioboro Yogyakarta

Tidak jauh dari Pasar Beringharjo, wisatawan bisa menjumpai Teras Malioboro 1 dan 2. Keduanya merupakan tempat relokasi pedagang kaki lima (PKL) Jalan Malioboro.

Tidak diragukan lagi, Teras Malioboro adalah surganya oleh - oleh khas Kota Yogyakarta. Mulai dari batik, bakpia, pernak-pernik, pakaian, tas, dompet, sandal, sepatu, dan masih banyak lainnya.

Wisatawan juga bisa menjumpai aneka kuliner di Teras Malioboro, mulai dari gudeg, sate koyor, lotek, bakso, mi ayam, dan masih banyak lainnya.

3. Desa Wisata Kasongan  

Perajin menyelesaikan pembuatan gerabah di Kasongan, Bantul, DIY, Kamis (22/10/2020). KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO Perajin menyelesaikan pembuatan gerabah di Kasongan, Bantul, DIY, Kamis (22/10/2020).

Desa Wisata Kasongan adalah sentra kerajinan gerabah yang sudah kondang sampai mancanegara, seperti dilansir dari laman Indonesia Travel.

Jaraknya hanya sekitar 8 kilometer (km) dari pusat kota. Tepatnya di Desa Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan. Pengunjung akan disambut beragam hasil kerajinan dari gerabah, seperti kendi, guci, pot, perabotan rumah tangga, patung, dan lainnya yang dipamerkan di depan rumah-rumah penduduk.

Para perajin di Desa Wisata Kasongan tak hanya menghasilkan kerajinan gerabah dengan bentuk-bentuk tradisional klasik namun juga mengikuti tren.

Belakangan selain gerabah, di Kasongan juga mulai dikembangkan produk kerajinan dari material selain tanah liat seperti batok kelapa, bambu, rotan, kayu, batu, dan lain-lain. Jenisnya tak kalah beragam, berupa perabotan rumah tangga, karpet, hiasan, furnitur, tas, keranjang, dan pernak-pernik lainnya.

Baca juga:

4. Kerajinan Perak Kotagede

Ilustrasi kerajinan perak di Kotagede, Yogyakarta Ilustrasi kerajinan perak di Kotagede, Yogyakarta

Kerajinan perak di Kotagede bisa menjadi alternatif oleh-oleh usai berlibur di Kota Yogyakarta. Wisatawan bisa menjumpai berbagai macam toko kerajinan perak di Kotagede, sehingga dijuluki sebagai Jewellery of Jogja

Mengutip Kompas.com (5/10/2015), keunikan kerajinan perak Kotagede dibandingkan daerah lainnya adalah ukiran yang khas. Produk kerajinan perak di Kotagade ini memadukan seni ukiran Jawa dengan lainnya, khususnya adalah desain ukiran Candi Prambanan.

Selain itu, kerajinan perak di Kotagede ini merupakan warisan turun temurun yang sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Awalnya kerajinan perak hanya dikhususkan untuk pesanan Keraton Yogyakarta, namun kemudian dikembangkan menjadi  industri kerajinan perak, seperti dilansir dari laman Kemenparekraf.

5. Dagadu Djokdja

Direktur PT Aseli Dagadu Djokdja, A Noor Arief, menunjukkan beberapa desain kaus Dagadu, Sabtu (17/5/2014), di Gerai Dagadu Yogyakarta.KOMPAS/HARIS FIRDAUS Direktur PT Aseli Dagadu Djokdja, A Noor Arief, menunjukkan beberapa desain kaus Dagadu, Sabtu (17/5/2014), di Gerai Dagadu Yogyakarta.

Dagadu Djokdja adalah merek produk kreatif asal Yogyakarta yang berdiri sejak 1994, seperti dikutip dari laman resminya

Wisatawan bisa membeli aneka produk Dagadu Djokdja di pusat perbelanjaan merek ini yang berlokasi di Jalan  Gedongkuning Selatan Nomor 128, Rejowinangun, Kecamatan Kotagede, Kota Yogyakarta. 

Berawal dari kaos, Dagadu Djokdja mengembangkan sejumlah produk lainnya seperti tas, sandal, dan lainnya.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)

 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Larangan Study Tour ke Luar Provinsi Disesalkan Pelaku Wisata di Bantul

Larangan Study Tour ke Luar Provinsi Disesalkan Pelaku Wisata di Bantul

Travel Update
5 Wisata Alam di Purwokerto, Terdapat Kolam Alami di Tengah Hutan

5 Wisata Alam di Purwokerto, Terdapat Kolam Alami di Tengah Hutan

Jalan Jalan
5 Hotel Sekitar Dago Bakery Punclut Bandung, mulai Rp 190.000

5 Hotel Sekitar Dago Bakery Punclut Bandung, mulai Rp 190.000

Hotel Story
Makoya Pandaan: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Makoya Pandaan: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Jalan Jalan
5 Peralatan yang Harus Dibawa Saat Camping di Pantai

5 Peralatan yang Harus Dibawa Saat Camping di Pantai

Travel Tips
Kemendikbudristek Luncurkan Indonesian Heritage Agency, Kelola Museum dan Cagar Budaya

Kemendikbudristek Luncurkan Indonesian Heritage Agency, Kelola Museum dan Cagar Budaya

Travel Update
6 Tips Aman untuk Anak Saat Bermain di Pantai

6 Tips Aman untuk Anak Saat Bermain di Pantai

Travel Tips
Ketentuan Bhikku Saat Thudong, Boleh Makan Sebelum Pukul 12 Siang

Ketentuan Bhikku Saat Thudong, Boleh Makan Sebelum Pukul 12 Siang

Hotel Story
Memaknai Tradisi Thudong, Lebih dari Sekadar Jalan Kaki

Memaknai Tradisi Thudong, Lebih dari Sekadar Jalan Kaki

Hotel Story
Pameran Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai 30 Mei

Pameran Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai 30 Mei

Travel Update
10 Museum di Solo untuk Libur Sekolah, Ada Museum Radya Pustaka

10 Museum di Solo untuk Libur Sekolah, Ada Museum Radya Pustaka

Jalan Jalan
Tarif Kereta Api Rute Jakarta-Yogyakarta Mei 2024, mulai Rp 260.000

Tarif Kereta Api Rute Jakarta-Yogyakarta Mei 2024, mulai Rp 260.000

Travel Update
Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

Travel Update
Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com