Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Wisata Sejarah dan Budaya di Madura, Ada Tempat Nonton Karapan Sapi 

Kompas.com - 24/08/2023, 23:58 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

KOMPAS.com - Madura merupakan sebuah pulau yang terletak di sebelah timur laut Pulau Jawa yang terpisahkan dengan Selat Madura.

Dalam sejarah Nusantara, Madura mendapatkan pengaruh dari kerajaan-kerajaan Hindu dan Islam di Pulau Jawa, seperti Kerajaan Kediri, Kerajaan Singosari, Kerajaan Majapahit, Kerajaan Demak, dan Kerajaan Mataram.

Baca juga:

Oleh sebab itu, jika berkunjung ke Madura, wisatawan akan menjumpai wisata sejarah dan budaya. Tak hanya wisata budaya dan sejarah, Pulau Garam ini juga terkenal dengan wisata alam yang menawan.

Wisatawan yang hendak ke Madura  bisa menyeberang melalui Jembatan Suramadu sepanjang 5.438 meter, yang menghubungkan Surabaya dan Madura. 

Wisata sejarah dan budaya di Madura

Kompas.com merangkum wisata budaya di Madura sebagai berikut

1. Makam Aermata Ebhu

Makam Aermata Ebhu, di Kabupaten Bangkalan, Madura, salah satu wisata sejarah dan budaya di Madura.Dok. http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ Makam Aermata Ebhu, di Kabupaten Bangkalan, Madura, salah satu wisata sejarah dan budaya di Madura.

Makam Aermata Ebhu merupakan situs pemakanan yang berada di  Jalan Raya Buduran Nomor 39, Desa Buduran, Kecamatan Arosbaya, Kabupaten Bangkalan.

Kompleks makam ini terletak di perbukitan pada ketinggian 19,35 mdpl, dengan luas sekitar 8.000 meter persegi, berdasarkan informasi dari website Kemendibud.

Kompleks makam ini merupakan tempat peristirahatan terakhir bagi bangsawan Madura dari Wangsa Cakraningrat, beserta kerabat dan abdi dalem istana lainnya. Di lokasi ini,  terdapat sumber mata air yang dipercaya oleh masyarakat sekitar mampu menyembuhkan berbagai jenis penyakit.

2. Masjid Agung Bangkalan

Masjid Agung Bangkalan, Madura. Dok. https://ticmpu.id/ Masjid Agung Bangkalan, Madura.

Masjid Agung Bangkalan merupakan salah satu masjid bersejarah di Pulau Madura. Masjid yang memiliki nama resmi, Masjid Agung Sultan Kadirun Bangkalan ini, merupakan salah satu warisan sejarah kerajaan Islam yang pernah berdiri di Madura, seperti dilansir dari website Tourist Information Center.

Masjid Agung Bangkalan di bangun pada 1819, sehingga menjadi salah satu masjid tertua di Madura. Dengan luas 11.527 meter persegi, masjid ini mampu menampung hingga 5000 jemaah.

Keunikan masjid ini adalah atapnya tidak berbentuk kubah, melainkan atap rumah tradisional Jawa. Selain beribadah, wisatawan yang berkunjung bida menyaksikan arsitektur masjid yang dipenuhi ukiran seni.

3. Masjid Agung Sumenep 

Gerbang masuk Masjid Agung Sumenep, MaduraShutterstock/R Triyanto Saputra Gerbang masuk Masjid Agung Sumenep, Madura

Masjid Jami Sumenep atau Masjid Agung Sumenep merupakan salah satu masjid tertua di Indonesia. Lokasinya berada di seberang Alun-alun Kabupaten Sumenep, tepatnya di Jalan Trunojoyo Nomor 184, Dalem Anyar, Bangselok, Sumenep.

Masjid Jami Sumenep didirikan pada 1779 masehi dan selesai pada 1787, seperti dikutip dari laman Indonesiana Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jadi, usianya sekarang 244 tahun.

Masjid Jami Sumenep merupakan bentuk akulturasi budaya. Arsitektur bangunan masjid secara garis besar banyak dipengaruhi unsur kebudayaan  Jawa, China, Eropa, dan Arab.

Pengaruh arsitektur Jawa tampak dari bangunan utama masjid, seperti dikutip dari laman Dunia Masjid Jakarta Islamic Center. Sementara itu, pintu gerbang masuk bercorak China yang mengingatkan pada bentuk tembok raksasa China dengan bentuk memanjang.

Baca juga:

4. Kota Tua Kalianget

Secara historis, kawasan Kota Tua, Sumenep didirikan oleh kongsi dagang Belanda atau VOC pada awal abad ke-18, seperti dilansir dari website Pemerintah Kabupaten Sumenep. 

VOC mulai mulai datang ke Madura pada 1705. VOC memilih kawasan Kalianget sebagai pusat kongsi dagang, lantaran letaknya yang strategis dan pelabuhan tersibuk di Selat Madura

Sejumlah bangunan di Kota Tua Kalianget seperti bekas benteng Belanda, yang dikenal sebagai  Loji Kantang, rumah-rumah bercorak Eropa, dan sebagainya. 

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com