Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Seperti Thailand, Indonesia Tidak Ikut Rebutan Turis China dengan Bebas Visa

Kompas.com - 03/10/2023, 16:04 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Thailand menerapkan bebas visa untuk turis dari China. Kebijakan ini disebut berhasil mendatangkan banyak pelancong asal Negeri Tirai Bambu (julukan China). Namun, Indonesia tidak akan melakukan hal yang sama.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) mengatakan, saat ini belum ada rencana Indonesia untuk memberikan bebas visa bagi wisatawan China.

Menurutnya, Indonesia lebih mengutamakan kunjungan wisatawan berkualitas dibandingkan mengejar jumlah angka atau kuantitas.

Baca juga: Tiket Pesawat Mahal Jadi Hambatan Turis Asal China ke Indonesia

“Respons atas kebijakan Thailand, kami tidak akan mengikutinya. Kami akan fokus kepada pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan," kata Sandiaga dalam The Weekly Brief with Sandi Uno, yang dipantau secara online, Senin (2/10/2023).

Sebagai informasi, dikutip dari Kompas.com (21/9/223), Thailand telah resmi memberlakukan bebas visa turis sementara untuk pemegang paspor China dan Kazakhstan hingga akhir Februari 2024, terhitung mulai 25 September 2023 lalu.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)

Aturan bebas visa tersebut Thailand terapkan untuk mendukung periode puncak industri pariwisata.

Gubernur Otoritas Pariwisata Thailand Thapanee Kiatphaibool mengatakan, kebijakan bebas visa ini menjadi salah satu usaha Negeri Gajah Putih untuk mencapai target 25 juta-30 juta pengunjung hingga akhir 2023 dengan total pendapatan negara 2,38 triliun baht.

Indonesia fokus tingkatkan wisatawan berkualitas

Sandiaga mengatakan, momen Golden Week yang berlangsung saat ini banyak dimanfaatkan wisatawan China untuk berlibur ke luar negeri, sehingga berpotensi juga untuk meningkatkan kunjungan ke Tanah Air.

Sebagai informasi, Minggu Emas atau Golden Week di China adalah nama untuk dua libur nasional yang masing-masing lamanya adalah tujuh hari.

Baca juga: Turis China Disebut Takut ke Thailand Akibat Film dan Rumor di Internet

Ini menjadi perayaan Hari Nasional yang berlangsung bersamaan dengan Festival Pertengahan Musim Gugur.

Banyak orang China menikmati liburan tujuh hari dari tanggal 1 hingga 7 Oktober, dengan berlibur termasuk ke luar negeri.

Namun, Sandiaga menyebutkan bahwa pemerintah masih meninjau banyak hal, terutama yang lebih berfokus pada kualitas wisatawan.

Ilustrasi wisatawan mancanegara di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali.DOK KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF Ilustrasi wisatawan mancanegara di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali.

“Kita tidak akan rebutan wisatawan dari China. Kali ini kami akan melihat dulu karakteristiknya seperti apa dan kami akan melakukan promosi dan insentif yang berkaitan dengan peningkatan dampak ekonomi dan lama tinggal dari wisatawan, termasuk wisatawan dari China ke Indonesia di Golden Week,” terangnya.

Lebih lanjut, kata dia, pihaknya akan berkonsultasi dengan pelaku wisata termasuk agen travel untuk menarik wisatawan berkualitas.

Baca juga: Kebakaran di Bromo Bikin Sandiaga Geram, Minta Pelaku Ditindak Tegas

Sehingga, sasaran utamanya adalah membidik wisatawan China yang durasi tinggalnya lebih panjang dengan pengeluaran belanja lebih tinggi.

“Harapan kami wisatawan meningkat, segi segmennya adalah segmen yang tinggal lebih lama dan belanjanya lebih banyak, atau disebut quality tourist,” pungkasnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com