Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengalaman ke Rumah Si Pitung, Tempat Sembunyi Sang Legenda Betawi

Kompas.com - 31/12/2023, 05:05 WIB
Ni Nyoman Wira Widyanti

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sosok Pitung bisa dibilang misterius. Jangankan foto, keberadaan sang legenda Betawi ini pun masih mengundang perdebatan hingga saat ini.

Pada zaman dahulu, Pitung disebut kerap merampok orang-orang kaya, namun juga membantu orang-orang miskin. Alhasil, ia pun diburu oleh Pemerintah Hindia Belanda hingga harus bersembunyi di beberapa tempat. 

Baca juga: Rumah Si Pitung, Jejak Sang Legenda Betawi di Marunda

"(Pitung merampok) sebenarnya karena dia sakit hati awalnya. Ada versi seperti ini, si Pitung (waktu) remaja punya ternak. Diambil ternaknya sama orang Belanda. Dia ada dendamlah tersendiri, jadi dia ingin ngebales dengan cara mengambil harta orang Belanda," terang Pemandu Wisata Kreatif Jakarta, Ira Lathief saat acara "Giveaway Tur Rumah Si Pitung", Jumat (22/12/2023).

Jika penasaran dengan sosok tersebut, salah satu tempat yang harus didatangi yaitu Rumah Si Pitung di Marunda, Jakarta Utara. Meskipun namanya "rumah", namun bangunan dari kayu ulin ini bukanlah tempat tinggal Pitung.

"Rumah ini sebenarnya bukan rumah si Pitung. Rumah ini dibangun sama Bapak Haji Safiuddin," kata Pemandu Rumah Si Pitung, Tama pada kesempatan yang sama.

Tama menambahkan, Haji Safiuddin adalah pedagang dari Makassar, Sulawesi Selatan, yang membangun rumah di daerah Marunda. 

Rumah inilah yang dijadikan salah satu tempat persembunyian Pitung kala dikejar Pemerintah Hindia Belanda.

Baca juga:

Apakah si Pitung nyata?

Berdasarkan papan informasi di Rumah Si Pitung, kajian dari Magreet van Till menyampaikan, Pitung hidup pada sekitar paruh kedua abad ke-19. 

Kepada Kompas.com, Tama menyebut beragam versi soal sosok Pitung. Versi pertama adalah versi film yang dirilis tahun 1970. 

Di film tersebut, Pitung digambarkan hanya satu orang dengan memakai peci dan sarung. Menurut Tama, tidak sedikit orang-orang yang menganggap sosok Pitung seperti di film itu.

"Padahal sutradaranya ngakuin bahwa cerita yang dia bikin semuanya khayalan dari imajinasinya dia," ucapnya.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Versi kedua, lanjutnya, adalah versi yang jarang diketahui orang-orang dan bersumber dari buku Pitung (Pituan Pitulung). 

"Si Pitung itu katanya sebenarnya bukan nama. Pitung itu nama kelompok, kepanjangan dari Pituan Pitulung. Bisa disebut Tujuh Orang Penolong," tutur Tama.

Ketujuh orang tersebut, tambahnya, merupakan santri dari Kyai Haji Naipin Tanah Abang yang ditugaskan untuk memberontak pada zaman penjajahan Belanda. 

Ada pula versi ketiga yang menyatakan bahwa Pitung hanyalah sebuah folklore (cerita rakyat). 

Tama melanjutkan, sebuah koran pada zaman Belanda yakni De Telegraaf (1893) jadi salah satu bantahan untuk versi ketiga. Di koran itu, ada artikel bertajuk Een gevreesde bandiet (Seorang bandit yang ditakuti). 

Selain itu, ada pula koran berbahasa Melayu bernama Hindia Olanda yang menjadi petunjuk bahwa Pitung sudah ditemukan sejak tahun 1892.

Menurut Magreet van Till, ejaan Pitung pada masa itu cukup bervariasi, mulai dari "one Bitoeng", "Pitang", hingga "Si Pitoeng"Akhirnya koran Hindia Olanda pun konsisten menggunakan "Si Pitoeng".

Baca juga:

Halaman:


Terkini Lainnya

JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

Travel Update
8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

Jalan Jalan
Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

Travel Update
5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

Jalan Jalan
6 Hotel Murah di Cilacap, Tarif mulai Rp 194.000

6 Hotel Murah di Cilacap, Tarif mulai Rp 194.000

Hotel Story
5 Tips Liburan dengan Open Trip yang Aman dan Menyenangkan

5 Tips Liburan dengan Open Trip yang Aman dan Menyenangkan

Travel Tips
3 Juta Wisatawan Kunjungi Banten Saat Libur Lebaran 2024, Lebihi Target

3 Juta Wisatawan Kunjungi Banten Saat Libur Lebaran 2024, Lebihi Target

Travel Update
Cara Menuju ke Wisata Pantai Bintang Galesong, 1 Jam dari Makassar

Cara Menuju ke Wisata Pantai Bintang Galesong, 1 Jam dari Makassar

Jalan Jalan
The 2nd International Minangkabau Literacy Festival Digelar mulai 8 Mei

The 2nd International Minangkabau Literacy Festival Digelar mulai 8 Mei

Travel Update
Wisata Pantai Bintang Galesong, Cocok untuk Liburan Bersama Rombongan

Wisata Pantai Bintang Galesong, Cocok untuk Liburan Bersama Rombongan

Jalan Jalan
Padatnya Wisatawan di Bali Disebut Bukan karena Overtourism

Padatnya Wisatawan di Bali Disebut Bukan karena Overtourism

Travel Update
Kunjungan Wisata Saat Lebaran 2024 di Kabupaten Malang Turun, Faktor Cuaca dan Jalan Rusak

Kunjungan Wisata Saat Lebaran 2024 di Kabupaten Malang Turun, Faktor Cuaca dan Jalan Rusak

Travel Update
Kemenparekraf Tegaskan Bali Belum Overtourism, tapi...

Kemenparekraf Tegaskan Bali Belum Overtourism, tapi...

Travel Update
Museum Benteng Vredeburg di Yogyakarta Akan Buka Kembali Juni 2024

Museum Benteng Vredeburg di Yogyakarta Akan Buka Kembali Juni 2024

Travel Update
Warga Venesia Protes Pemungutan Biaya Masuk untuk Turis

Warga Venesia Protes Pemungutan Biaya Masuk untuk Turis

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com