Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisatawan Wajib Didampingi Pemandu Saat Berkunjung ke TN Komodo

Kompas.com - 04/04/2024, 18:11 WIB
Nansianus Taris,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

LABUAN BAJO KOMPAS.com - Kasus Komodo gigit warga kembali terjadi di kawasan Taman Nasional Komodo, sebagai spot wisata andalan di Labuan Bajo.

Adapun korban yang didgit Komodo itu adalah warga Desa Komodo, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat. Peristiwa itu terjadi pada Selasa (02/04/2024) siang di sekitar Teluk Loh Genggo, Kawasan Taman Nasional Komodo (TNK) tepatnya di Pulau Rinca.

Berkaca dari peristiwa itu, Kapolres Manggarai Barat, AKBP Ari Satmoko, mengimbau kepada masyarakat maupun pengunjung agar lebih berhati-hati saat beraktivitas atau pun berkunjung di kawasan Taman Nasional Komodo itu. 

"Kami mengimbau masyarakat tetap waspada saat beraktivitas di habitat Komodo dan bagi para pengunjung di kawasan TNK memakai pemandu atau sering disebut ranger demi keselamatan pengunjung itu sendiri," jelas Ari dalam keterangan tertulis yang diterima Kamis siang.

Baca juga:

Populasi Komodo di Taman Nasional Komodo Bertambah pada 2023

Kapal Wisata di Labuan Bajo Sudah Boleh Berlayar ke TN Komodo

Ia menambahkan, Komodo dapat muncul tanpa peringatan. Oleh karena itu, pengunjung diingatkan untuk tidak memasuki habitat Komodo, terutama di area yang tidak diawasi.

Seorang warga Pulau Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), bernama Romansyah (39), digigit komodo pada Selasa (2/4/2024).

Ia digigit saat mencari madu di sekitar daerah Loh Ginggo, Pulau Rinca, sekitar pukul 15.00 Wita. Kepala Basarnas Maumere Supriyanto menjelaskan, pihaknya menerima informasi tersebut dari staf Polair Labuan Bajo pukul 17.25 Wita.

"Setelah mendapat informasi, kami langsung kerahkan tim SAR gabungan menuju lokasi kejadian guna melakukan operasi SAR dengan menggunakan RIB Pos SAR Manggarai Barat yang dilengkapi dengan emergency kit dan tandu,” terang Ridwan dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (2/4/2024). 

Baca juga:

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

Travel Update
Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com