Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejarlah Turis sampai Negeri China

Kompas.com - 02/12/2013, 10:21 WIB

"Letter of intent itu akan segera ditindaklanjuti dengan langkah-langkah nyata, hingga para pelancong dari China benar-benar dapat menikmati kunjungan wisatanya selama di Indonesia sesuai ketentuan yang telah disepakati kedua pihak," ujar Mari.

Pada 2014, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga telah menyiapkan rangkaian road show ke enam kota di China lainnya untuk lebih mengenalkan destinasi lain selain Bali.

"Wisatawan China, saat ini masih lebih banyak mengenal Bali, karena itu mulai sekarang dan ke depan akan lebih diintensifkan lagi 'Beyond Bali' dengan mengundang media China ke destinasi lain selain Bali, memperkenalkan lebih dalam tentang Indonesia melalui media sosial di China seperti Weibo (Tweeter/Facebook versi China)," tutur Mari.

Fokus jangka menengah, lanjut Menparekraf, akan lebih diperkenalkan Yogyakarta, Lombok dan Nusa Tenggara Timur dengan komodonya.

China kini telah menjadi pasar utama keempat terbesar bagi Indonesia setelah Singapura, Malaysia dan Australia. "Karena itu, dengan pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil, kekuatan ekonomi terbesar kedua di dunia, kita perlu memanfaatkan pasar China secara serius," katanya.

Pekerjaan Rumah

Kesiapan daerah tujuan wisata untuk menyambut para turis, khususnya dari China merupakan pekerjaan rumah tersendiri yang harus dipikirkan bersama.

Pengemasan paket wisata yang menarik, promosi yang menarik dan efektif, sumber daya manusia yang mumpuni melayani para turis, termasuk kemampuan berbahasa Mandarin, serta kesiapan infrastruktur merupakan pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan.

Pengemasan dan promosi paket wisata yang menarik, efektif, akan menarik banyak turis ke Indonesia termasuk China. Penguasaan bahasa, utamanya bahasa Mandarin akan membuat para pelaku industri pariwisata termasuk pemandu wisata memahami keinginan para pelancong, sehingga mereka merasa dilayani dengan baik, dan akan selalu ingin kembali datang.

Infrastruktur dan konektivitas menjadi prasyarat lain untuk membuat wisatawan akan selalu menjadikan Indonesia sebagai daerah tujuan berliburnya.

Profil sebagai negara kepulauan, mau tidak mau memaksa kita untuk membangun secara integral jalan, pelabuhan, dan bandara hingga ke daerah tujuan wisata yang dituju, atau antara satu destinasi ke destinasi lain. Tidak mudah, tetapi bukan tidak mungkin.

Konektivitas, bukan sekadar masalah keterhubungan antara Indonesia dan China. Namun, bagaimana para turis, khususnya dari China bisa dengan mudah mengakses destinasi-destinasi wisata menarik setelah tiba di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com