Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ritus Bali dalam Gedoran Industri

Kompas.com - 16/05/2016, 20:08 WIB

”Itu seperti pelengkap bagi upacara utama di halaman pura, namun ngayah di halaman wantilan pura punbermakna dalam bagi setiap orang Bali,” katanya.

Tuturan Bulantrisna terasakan ketika aluran gamelan mulai terdengar. Ketika puluhan gadis kecil itu menari dalam duduk mereka. Wajah tegang Ratih seketika sirna, tangannya terentang melengkung, jemarinya melengkung elok, rautnya menyatu dengan energi tarian gadis-gadis lainnya. Gerak matanya selincah tetabuhan yang berlari, juga kepakan kipasnya menarikan Legong Kupu-kupu.

Ratih tak lagi seperti bocah Desa Bedulu yang berumur delapan tahun. Kendati geraknya tetap seriang bocah, Ratih lebih seperti seorang dewi kecil yang tengah mempersembahkan keindahan tariannya demi merayakan keagungan Pura Samuan Tiga.

Pura Samuan Tiga adalah salah satu pura terpenting di Bali. Pada masa pemerintahan Çri Gunapriyadharmapatni dan Udayana Warmadewa (989-1011 M), Mpu Kuturan memprakarsai musyawarah besar antara sembilan kelompok kepercayaan Bali Aga, Çiwa, dan Buddha. Musyawarah besar itu menyatukan sembilan aliran itu menjadi Hindu Bali.

Pertemuan di Pura Samuan Tiga, 15 abad yang lalu, menjadi cikal-bakal desa pekraman dengan kahyangan tiga di seluruh banjar di Bali, sebagai penerapan konsep Tri Murti. Dan, Ratih menari bak dewi kecil di pura bersejarah itu, menarikan Legong Kupu-kupu—tarian tradisi asal Desa Bedulu yang pernah punah.

”Saya bahkan tak pernah mengenal tarian itu pada masa kecil saya,” tutur I Gusti Putu Ika Santi (34), ibunda Ratih, yang juga lahir dan besar di Desa Bedulu.

”Seperti Ratih, saya juga belajar menari sejak umur tujuh tahun, sampai kira-kira berumur 10 tahun,” ujar Santi bangga, memegang Ratih yang bergayut manja seusai menari.

”Saya baru enam kali berlatih Legong Kupu-kupu,” bisik Ratih malu-malu.

”Tarian ini susah, lebih susah dari tari Condong,” ujarnya, tetap malu-malu, riang seusai ngayah dalam odalan (upacara) besar Pura Samuan Tiga itu.

Tarian-tarian Desa Bedulu pernah mendunia. Kecak yang begitu ikonik merepresentasi tari dan musikalitas mistis Bali, misalnya, diciptakan mendiang I Wayan Limbak pada 1930 di Bedulu.

Bulantrisna juga menyebut pada 1930-an, Legong Kupu-kupu Tarum dari Bedulu kondang sejak 1930, dan pada 1955 dipentaskan di Cekoslowakia, Belanda, India, dan Rusia.

”Namun, regenerasi Legong Kupu-kupu di Desa Bedulu sempat terputus. Kita beruntung, peneliti Jepang, Hiromi Ono, pernah merekam beberapa penari sepuh menarikan tarian itu pada 1995,” kata Ni Ketut Arini, guru tari.

Kata Arini, ia dan beberapa muridnya mengajarkan kembali tarian itu berdasarkan rekaman Hiromi. Upacara Panca Wali Krama Kahyangan Jagad Pura Samuan Tiga menjadi momentum karena para tetua Desa Bedulu menginginkan tarian itu dihadirkan pada upacara.

Anak Agung Gde Rai, pendiri Museum Arma dan Ketua Himpunan Museum Bali, menyebut ayah-ayahan sebagai persembahan setiap pemeluk Hindu Bali kepada dewa dalam ritual pura mempertahankan kesejatian Bali.

”Para penari ngayah dengan menari, para pengukir ngayah dengan mengukir persembahan, para ibu ngayah dengan memasak aneka persembahan. Di pura, mereka memberikan yang terbaik tanpa mencari imbalan. Itu penyeimbang bagi tradisi dan ritual Bali yang disesap dan dikomodifikasi industri pariwisata Bali,” kata Agung Rai.

KOMPAS/RIZA FATHONI Penari membawakan tarian Bali pada pementasan sendratari Calonarang di Pura Samuan Tiga, Gianyar, Bali.
Menjelang Senin (25/4/2016) tengah malam, di depan gapura Pura Samuan Tiga, ratusan anak-anak dan orangtua mereka berkerumun menikmati ngayah para penari. Mereka melanjutkan rangkaian Nganyarin dalam upacara Panca Wali Krama Kahyangan Jagad Pura Samuan Tiga.

Dua rangda (leak) menghadapi belasan pemuda bertelanjang dada. Keris-keris para pemuda itu ditepis sapuan tangan para leak. Ketika leak menepi, tinggallah para pemuda di tengah arena, yang beringas menusukkan keris-keris mereka ke dadanya sendiri.

Hampir tiap keris melenggung oleh kekebalan mereka, tetapi para pemuda tetap beringas. Para pemangku memasuki arena, mencipratkan air suci yang meredakan para pemuda. (Aryo Wisanggeni G)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Travel Update
Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Travel Update
Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Jalan Jalan
Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Travel Tips
Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com