Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fatoni, Pelukis Asal Yogyakarta yang Jadi Presiden Republik Jengkol

Kompas.com - 06/04/2017, 08:03 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

BACA: Pemberontakan di Republik Jengkol

Fatoni mulai membuka warung makan pertamanya pada 27 Maret 2012 dengan dua sajian yaitu Nasi Goreng Jengkol dan Tongseng Jengkol. Bukan sambutan yang meriah yang ia dapatkan, melainkan jadi bahan tertawaan.

"Di awal-awal itu ketika saya mulai buka itu bikin spanduk Nasi Goreng Jengkol ya jadi bahan tertawaan. Tapi saya punya keyakinan suatu saat yang ngetawain saya pengen coba. Akhirnya pada datang-datang juga pada makan," tambahnya.

Saat ini "rakyat" di Republik Jengkol datang dari berbagai latar belakang. Mulai dari anak sekolah, orang kantoran, hingga pesohor baik dari dalam maupun mancanegara. Menu yang ditawarkan pun semakin beragam.

"Saya kepikiran sesuatu yang beda. Kebetulan yang saya olah itu bahan dasarnya jengkol. Jengkol itu setelah kita bisa menaklukan aromanya, kita bisa olah menjadi apa saja. Kuncinya setelah dipresto, mau kita tumis, mau dimasukkan ke kuah tumisan itu enak," jelasnya.

Dari awalnya hanya dua sajian, kini Republik Jengkol menyuguhkan 10 hidangan berbahan dasar jengkol. Menu lengkap di Republik Jengkol adalah Nasi Goreng Jengkol, Soto Jengkol Betawi, Semur Jengkol, Jengkol Lada Hitam, Tongseng Jengkol, Pasta Jengkol, Balado Jengkol, Rendang Jengkol, Mie Goreng Jengkol, dan Jengkol Sambal Hijau.

BACA: Anda Penyuka Jengkol? Ini Warung Khusus Jengkol di Yogyakarta

Setiap bulan Fatoni menghabiskan sekitar 28-30 kilogram jengkol untuk bahan masakannya. Setiap hari ia menjual sekitar 50-60 porsi di warung makan pertamanya.

"Kalau dirata-rata setiap hari omsetnya Rp 3 juta. Kalau lagi ramai hari Sabtu dan Minggu dan tanggal muda bisa sampai Rp 6 juta," ujarnya.

Namun, layaknya usaha pada umumnya, Fatoni sempat melewati kesusahan. Ia sempat menutup warung pertamanya di bilangan Halim Perdanakusuma.

Sepeda tua terparkir di sudut warung makan Republik Jengkol cabang pertama Republik Jengkol di Jalan Raya Bogor KM 24 No 27 tepat di samping pool taxi Blue Bird, Jakarta Timur, Selasa (4/4/2017). Republik Jengkol adalah warung makan yang menyediakan beragam jenis olahan jengkol.KOMPAS.com / WAHYU ADITYO PRODJO Sepeda tua terparkir di sudut warung makan Republik Jengkol cabang pertama Republik Jengkol di Jalan Raya Bogor KM 24 No 27 tepat di samping pool taxi Blue Bird, Jakarta Timur, Selasa (4/4/2017). Republik Jengkol adalah warung makan yang menyediakan beragam jenis olahan jengkol.
"Usaha saya maju sekitar pertengahan Desember 2016. Karena tahun 2012 bulan Desember pertengahan, warung yang di Halim kontraknya diputus. Pas stop itu karena di-support sama teman dan saya mau lanjutkan saja," kata Fatoni.

Kini, harapan Fatoni dari Republik Jengkol adalah bisa memasyarakatkan jengkol itu sendiri. Pada dasarnya, menurut Fatoni, jengkol adalah makanan yang enak bila tahu cara memasaknya.

"Beda makan jengkol di sini (Republik Jengkol), karena sampai buang air kecilnya pun gak bau. Lalu kenapa takut ya saya jualan jengkol. Wong yang bau itu saja banyak orang yang suka gimana ini yang gak bau. Kalau dari logonya saya pakai Republik Jengkol itu keinginan saya. Kalau diartikan itu re artinya kembali. Publik itu masyarakat. Jadi kembali ke selera masyarakat," seloroh Fatoni.

Fatoni sendiri masih bermimpi untuk memperluas wilayah kekuasaan Republik Jengkol-nya. Pilihan sajian olahan jengkol juga masih terus ia kembangkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Jalan Jalan
Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Jalan Jalan
Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Travel Update
Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Jalan Jalan
Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Travel Update
Arab Saudi Targetkan Lebih dari 2 Juta Kunjungan Turis Indonesia pada 2024

Arab Saudi Targetkan Lebih dari 2 Juta Kunjungan Turis Indonesia pada 2024

Travel Update
7 Hotel Dekat Stasiun Gambir, Mulai Rp 125.000

7 Hotel Dekat Stasiun Gambir, Mulai Rp 125.000

Travel Update
Wisata ke Arab Saudi Kini Bisa Pakai Visa Umrah

Wisata ke Arab Saudi Kini Bisa Pakai Visa Umrah

Travel Update
Promo Pameran Saudi Tourism Authority, Diskon Umrah hingga Rp 3 Juta

Promo Pameran Saudi Tourism Authority, Diskon Umrah hingga Rp 3 Juta

Travel Update
Wisatawan Nekat Kunjungi Tangga Haiku di Hawaii meski Sudah Ditutup

Wisatawan Nekat Kunjungi Tangga Haiku di Hawaii meski Sudah Ditutup

Travel Update
P'Narach Food and View, Resto dengan Konsep Unik di Kabupaten Semarang

P'Narach Food and View, Resto dengan Konsep Unik di Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
Bandara di Jepang Ini Tidak Pernah Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun

Bandara di Jepang Ini Tidak Pernah Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun

Travel Update
Air Terjun Dolo: Pesona Alam Lereng Gunung Wilis di Kabupaten Kediri

Air Terjun Dolo: Pesona Alam Lereng Gunung Wilis di Kabupaten Kediri

Jalan Jalan
5 Tempat Wisata Dekat Simpang Lima Semarang, Bukan Cuma Lawang Sewu

5 Tempat Wisata Dekat Simpang Lima Semarang, Bukan Cuma Lawang Sewu

Jalan Jalan
25 Hotel Terbaik di Dunia 2024 Versi TripAdvisor, Ada dari Indonesia

25 Hotel Terbaik di Dunia 2024 Versi TripAdvisor, Ada dari Indonesia

Hotel Story
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com