NUSA DUA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan pihaknya akan mendorong Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pariwisata agar memenuhi standar internasional. Baik kurikulum maupun sertifikasi.
Hal ini dikatakan Arief Yahya usai penutupan Rakornas Pariwisata di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali, Jumat (23/3/2018).
"Kalau mau bersaing di tingkat dunia maka standar tenaga kerja kita harus bertaraf internasional," kata Arief Yahya.
Baca juga : Menpar: Swiss van Java, Garut Bisa Jadi Destinasi Wisata Unggulan
Dia menjelaskan lulusan SMK secara umum tiap tahunnya terdapat 12 persen yang tidak terserap pasar. Berbeda dengan SMK Pariwisata, tiap tahunnya menghasilkan 80.000 lulusan dengan permintaan industri mencapai 700.000. "100 persen lulusan pariwisata terserap pasar," kata Arief Yahya.
Karena itu, menurut Kemenpar, diperlukan peningkatan mutu dan standar agar lebih kompetitif.
Disinggung soal berapa persentase SMK yang telah memenuhi standar, Arief Yahya menyebutkan bahwa program ini merupakan terobosan baru yang akan dijalankan bersama Kementerian Pendidikan yang dihasilkan dalam forum rakornas. "Ini masih instruksi yang disampaikan dalam rakornas," ujarnya.
Menpar mencontohkan Makassar akan menekankan pada pendidikan pariwisata berbasis maritim, Bali berkonsep budaya, Sumatera berbasis wisata ekologi. "Semua di bawah Kemenpar dan lulusan harus menjadi ahli di bidang tertentu," kata Arief Yahya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.