Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banana Cake, Oleh-oleh Khas Labuan Bajo

Kompas.com - 16/04/2018, 09:14 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Berwisata ke Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), tentu kita akan menjumpai banyak obyek wisata yang menarik, mulai dari pegunungan, pantai, laut hingga bawah laut.

Lokasi Kabupaten Manggarai Barat, berada paling barat di Pulau Flores dan memiliki 264 pulau, sembilan pulau diantaranya dihuni oleh penduduk setempat.

Sudah banyak pesohor dunia, pernah menginjakkan kaki di wilayah itu karena keindahan dan keunikan alamnya. Sebut saja pebalap Moto GP Valentino Rossi dan aktris Hollywood Gwyneth Paltrow.

Baca juga : Selain Komodo, Ada 5 Destinasi Wisata di Sekitar Labuan Bajo

Manggarai Barat memiliki binatang Komodo (Varanus komodoensis), yang hidupnya tersebar di beberapa pulau yakni pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang, dan Gili Dasami.

Para pengunjung La Bajo Flores Coffee yang terletak di Bandara Komodo, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (14/4/2018).KOMPAS.com/SIGIRANUS MARUTHO BERE Para pengunjung La Bajo Flores Coffee yang terletak di Bandara Komodo, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (14/4/2018).
Selain itu, ada pantai yang pasirnya berwarna pink, puncak bukit di Pulau Padar dan Goa Batu Cermin.

Namun, menikmati wisata laut, gunung dan pantai tersebut, tidak lengkap rasanya kalau belum menikmati kulinernya.

Baca juga : Pisang Sale, Oleh-oleh Khas Tanah Rencong

Di Labuan Bajo, ibu kota Kabupaten Manggarai Barat, para wisatawan bisa menikmati pangan lokal yang tentu akan dijadikan oleh-oleh waktu selesai berwisata.

KompasTravel merekomendasikan satu makanan lokal yang pas untuk dibawa pulang ke rumah bagi wisatawan, yaitu Banana Cake Labuan Bajo, yang khusus dijual di La Bajo Flores Coffee.

Banana cake di La Bajo Flores Coffee, Bandara Komodo, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (14/4/2018).KOMPAS.com/SIGIRANUS MARUTHO BERE Banana cake di La Bajo Flores Coffee, Bandara Komodo, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (14/4/2018).
Banana Cake adalah kue pisang, namun diracik berbeda dan sangat lezat untuk dinikmati. Bahan dasar untuk membuat banana cake berasal yakni pisang, kayu manis, gula merah dan kenari. Semua bahan untuk pembuatan kue, berasal dari Manggarai.

Baca juga : Menikmati Kopi Flores di Kafe La Bajo Labuan Bajo

KompasTravel pun berkesempatan menikmati banana cake di La Bajo Flores Coffee yang terletak di Bandara Komodo, Labuan Bajo, Sabtu (14/4/2018).

Lokasinya yang strategis di dalam area bandara atau tepatnya persis di ruang tunggu lantai dua, membuat setiap penumpang yang sedang menunggu kedatangan pesawat, bisa duduk santai dan menikmati banana cake, sembari melihat pemandangan ke arah luar bandara.

Menempati lokasi yang cukup luas yakni berukuran empat kali delapan meter, kafe tersebut menjadi tempat yang pas untuk para penumpang beristirahat sambil menunggu pesawat, karena terdapat 11 meja berbentuk bundar berukuran kecil, dengan masing-masing meja terdapat dua sampai tiga kursi.

Banana cake di La Bajo Flores Coffee, Bandara Komodo, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (14/4/2018).KOMPAS.com/SIGIRANUS MARUTHO BERE Banana cake di La Bajo Flores Coffee, Bandara Komodo, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (14/4/2018).
Empat pelayan di kafe juga selalu tersenyum ramah menyambut kedatangan para pengunjung.

Rasa banana cake yang lezat membuat para pengunjung La Bajo Flores Coffee termasuk KompasTravel betah berlama-lama. Apalagi panganan lokal itu, disajikan bersama kopi flores dengan berbagai varian rasa, tentu semakin nikmat.

Beruntung hari itu, KompasTravel bisa bertemu dengan pemilik La Bajo Flores Coffee, Werry Tan. Pria murah senyum itu kemudian menjelaskan secara garis besar proses pembuatan banana cake.

Banana cake di La Bajo Flores Coffee, Bandara Komodo, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (14/4/2018).KOMPAS.com/SIGIRANUS MARUTHO BERE Banana cake di La Bajo Flores Coffee, Bandara Komodo, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (14/4/2018).
"Awalnya saya diskusi dengan istri saya, Christine Mayasari, kira-kira kue apa yang cocok untuk kafe kami ini, maka ketemulah Banana Cake Labuan Bajo. Istri saya yang membuat kue ini," kata Werry bangga.

Menurut Werry, untuk membuat banana cake, bahan dasarnya semua adalah lokal dari beberapa Manggarai Raya (Kabupaten Manggarai Barat, Manggarai dan Manggarai Timur). Pembuatan kue itu dilakukan sekitar satu jam lamanya.

"Pisang dan gula merah dari Manggarai Barat, kayu manis dari Manggarai Timur dan kenari dari Manggarai Barat, sehingga kita bilang ini kue khas Labuan Bajo," ujar pria lulusan S1 di Universitas Surabaya dan S2 di Royal Melbourne Institute of Technology, Melbourne, Australia.

Werry mengaku, banana cake diminati oleh wisatawan asing. Sedangkan wisatawan lokal yang tertarik untuk membeli dan dijadikan oleh-oleh, paling banyak berasal dari Jakarta. Harganya pun terjangkau yakni Rp 20.000 per biji.

Harga tersebut, memang sebanding dengan rasa dan kualitasnya. Selain wisatawan, lanjut Werry, banana cake juga digemari oleh sejumlah pejabat daerah. Satu di antaranya adalah Wakil Bupati Manggarai Barat Maria Geong.

"Ibu Wakil Bupati Manggarai Barat sering mampir ke kafe untuk beli banana cake ketika hendak ke Kupang maupun ke luar daerah. Beliau bilang, kue ini jadi oleh-oleh khas dari Labuan Bajo," ucapnya.

Pengunjung menikmati banana cake di La Bajo Flores Coffee, Bandara Komodo, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (14/4/2018).KOMPAS.com/SIGIRANUS MARUTHO BERE Pengunjung menikmati banana cake di La Bajo Flores Coffee, Bandara Komodo, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (14/4/2018).

Juara 1 Tingkat Provinsi NTT

Werry menceritakan, banana cake ini mulai dijual di Kafe La Bajo Flores Coffee sejak April 2017. Awalnya, dijual bersama beberapa jenis kue lainnya, namun hanya banana cake yang paling laris dibeli oleh pengunjung, sehingga jenis kue lainnya tidak lagi dijual.

"Kalau musim sepi, paling hanya laku puluhan biji saja. Tapi kalau lagi ramai, bisa terjual hingga ratusan biji banana cake ini," ucapnya.

Karena laris dan banyak diminati banyak pengunjung, pada bulan September 2017, Werry bersama istri kemudian mengikuti lomba oleh-oleh khas daerah yang digelar oleh Blue Band.

Lomba itu dibuka melalui website resmi milik Blue Band. Semua syarat yang ditentukan oleh panitia, dipenuhi oleh Werry, termasuk mengirim foto dan juga kue banana cake ke panitia.

Para pengunjung La Bajo Flores Coffee yang terletak di Bandara Komodo, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (14/4/2018).KOMPAS.com/SIGIRANUS MARUTHO BERE Para pengunjung La Bajo Flores Coffee yang terletak di Bandara Komodo, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (14/4/2018).
Ribuan peserta dari seluruh Indonesia pun ikut mendaftar, dan dari NTT, diikuti oleh Werry dan sejumlah toko kue terkenal lainnya dari Kota Kupang.

Setelah dilakukan penilaian yang ketat, banana cake, akhirnya dipilih sebagai juara satu tingkat Provinsi NTT. Kue banana cake, kemudian dikirim ke panitia di Jakarta untuk penjurian tingkat nasional. Namun sayang, Werry belum beruntung mendapat juara di tingkat nasional.

"Salah satu hal yang mungkin buat kami kalah, karena nama kue yang terdengar kebarat-baratan, sehingga kami berencana mengganti nama yang lebih ke lokal seperti Kue Pisang Labuan Bajo," ucapnya.

Meski begitu, pada Maret 2018, Werry bersama para juara dari provinsi lainnya, diundang oleh Blue Band dan diberi pelatihan khusus oleh tim pengembangan wisata kuliner dan belanja Kementerian Pariwisata, sejumlah chef (juru masak) terkenal lainnya.

Banana Cake terpilih sebagai juara satu tingkat Provinsi NTT dalam lomba oleh-oleh khas daerah yang digelar oleh Blue Band.KOMPAS.com/SIGIRANUS MARUTHO BERE Banana Cake terpilih sebagai juara satu tingkat Provinsi NTT dalam lomba oleh-oleh khas daerah yang digelar oleh Blue Band.
Untuk pengembangan banana cake ke depannya, menurut Werry, ia bersama istrinya akan mengubah banana cake menjadi kue kering dengan kandungan bahan dasarnya lokal, sehingga pengunjung bisa menjadikannya sebagai oleh-oleh.

Selain itu juga, dengan mengubah menjadi kue kering, tentu bisa dijual di supermarket dan tempat usaha lainnya.

"Untuk banana cake ini tetap kita jual di kafe, tetapi kue kering tentu bisa dijadikan sebagai oleh-oleh karena bisa disimpan lama," ucapnya.

Werry pun berharap, dengan semakin terkenalnya banana cake ini, para wisatawan yang berkunjung ke Labuan Bajo, tidak kesulitan lagi mencari oleh-oleh khas Labuan Bajo.

Banana cake ini bisa diperoleh juga di beberapa cabang La Bajo Flores Coffee lainnya, di Jalan Soekarno Hatta, Kampung Tengah, Labuan Bajo dan Bandara El Tari Kota Kupang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com