Sejarah kelam sempat terjadi di sini. Pada tahun 1938, di tempat inilah Adolf Hitler mengumumkan aneksasi Austria ke dalam teritori Jerman di bawah kepemimpinan Nazi.
Artinya pameran militer Hari Nasional ini merupakan kesempatan emas untuk sekaligus mengunjungi bangunan-bangunan ikonik Austria.
Namun, hal yang paling menarik dalam pameran ini adalah keramahan personel militer yang menjaga pos masing-masing. Mereka dengan sigap menyapa para pengunjung.
Bagi pengunjung yang tidak fasih berbahasa Jerman (bahasa resmi Austria), jangan khawatir, sebab tentara yang memandu sangat fasih berbahasa Inggris. Bahkan dengan cepat mereka bisa mengidentifikasi wisatawan asing.
Seperti Kolonel Rott yang berjaga di tenda perlengkapan darurat militer dengan bersemangat sekali mengajarkan saya bagaimana membuat beragam simpul untuk misi pendakian.
“Jika arteri tertembak maka kami hanya memiliki waktu maksimal 1,5 menit untuk menghentikan pendarahan. Maka kami harus bisa melakukan tindakan medis darurat secara mandiri sebelum bantuan datang,” ujar Kolonel Rott.
Tema militer seperti ini tentunya tak hanya menarik bagi orang dewasa, tetapi juga bagi anak-anak. Pemerintah dan Angkatan Darat Austria sebagai penyelenggara sangat kreatif dalam mengemas pameran.
Anak-anak memiliki kesempatan untuk masuk ke dalam tank, membidik dengan senjata, menjalankan simulasi penerbangan helikopter, hingga panjat dinding.
Memang tak hanya pameran militer yang bisa menjadi tujuan. Pemerintah membuka sejumlah gedung pemerintahan, seperti gedung Parlemen, Balai Kota, dan juga kantor presiden.
Jika rela antre panjang, pengunjung bisa bertemu, dan bersalaman dengan Presiden Alexander Van der Bellen, dan Kanselir Sebastian Kurz.
Sejumlah museum juga buka tanpa memungut biaya. Di antaranya museum antropologi Weltmuseum, Natural History Museum, dan Museum Teknologi. Secara total ada belasan museum yang gratis sepanjang hari peringatan.
Memang berbelanja tak seharusnya menjadi alasan utama Anda datang ke Austria. (AWIS MRANANI, tinggal di Vienna, Austria)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.