Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisatawan Rusak Meja Sultan HB VIII di Museum Keraton Demi Selfie

Kompas.com - 18/12/2019, 17:01 WIB
Wijaya Kusuma,
Nicholas Ryan Aditya,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu benda peninggalan bersejarah di Museum Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat yaitu meja Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) VIII dikabarkan rusak karena ulah wisatawan.

Hal ini diketahui berdasarkan unggahan Putri Sultan Hamengku Buwono X,  Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hayu di akun Twitternya @GKRHayu.

Melalui postingannya, GKR Hayu mengungkapkan bahwa benda bersejarah itu rusak karena ada orang yang menduduki kursi dari HB VIII dan melakukan selfie hingga menyentuh meja marmer.

"Katanya tulisan dilarang pegang dilarang foto itu mengurangi keindahan museum/pameran Tp utk menghadapi jennis orang butuh konten tp ndak bisa baca gini gimana? Ada yg mau duduk di pelenggahan dr HB VIII dan selfi, sukses nyamplak meja marmer," tulis GKR Hayu dalam akun Twitternya, Senin (16/12/2019).

Baca juga: Meja Peninggalan Sri Sultan HB VIII Rusak gara-gara Wisatawan Selfie

Lebih lanjut GKR Hayu menuliskan bahwa orang yang melakukan perusakan terhadap meja HB VIII sudah menyatakan akan mengganti kerugian.

Namun menurutnya, tidak semua barang-barang bersejarah di museum Keraton Yogyakarta mudah diganti.

Terkait kronologi kejadiannya disaksikan oleh Abdi Dalem Keraton Yogyakarta yaitu Mas Bekel Purakso Wiarjo yang ketika itu sedang berjaga.

"Kejadiannya itu sekitar pukul 12.00 WIB," kata Mas Bekel Purakso Wiarjo kepada Kompas.com, Senin (16/12/2019).

Ia melanjutkan, kejadian berlokasi di museum meja dan kursi Sri Sultan HB VIII. Ketika itu, dirinya sedang berjaga di Museum Batik yang lokasinya tak jauh dari museum meja dan kursi HB VIII.

Kemudian, dirinya mendengar suara layaknya benda jatuh. Pada saat dicek, ternyata ada seorang wisatawan yang dalam kondisi jatuh dan posisi meja peninggalan HB VIII juga terlihat rusak.

"Ada salah satu kaki meja yang kondisinya patah dan alas (podium) kursi HB VIII jemblong atau berlubang," ujarnya.

Kepada Mas Bekel, wisatawan tersebut mengaku telah melanggar aturan yaitu naik ke podium untuk selfie di atas kursi peninggalan HB VIII. Meskipun sudah ada tulisan larangan untuk naik ke atas podium.

Baca juga: Liburan ke Yogyakarta, Ini 5 Tempat Wisata Sekitar Prambanan

Menurut informasinya, wisatawan tersebut berasal dari Bandung dan langsung melakukan selfie tanpa sepengetahuan penjaga.

"Ternyata itu ada pengunjung dari Bandung, masuk situ (naik podium) langsung selfie. Ya tanpa sepengetahuan penjaga," terangnya.

Akibat dinaiki wisatawan itu menyebabkan podium berlubang dan seketika wisatawan terjatuh dan menyenggol meja bersejarah peninggalan HB VIII.

Selain itu, kaki salah satu meja juga dikabarkan patah dan marmer yang ada di atasnya terjatuh namun tidak sampai pecah.

"Namanya kurang tahu, tapi saya tanya dari Bandung," tambah Mas Bekel.

Usai kejadian, meja yang rusak lalu dibawa ke bengkel untuk diperbaiki. Sementara itu, wisatawan yang merusak meja tersebut dibawa ke keamanan.

Wisatawan itu lalu diperiksa oleh petugas keamanan dan diminta untuk meninggalkan alamat.

Baca juga: 3 Hotel Murah Sekitar Gejayan Yogyakarta, Cocok Buat Backpacker

Berdasarkan pengamatan Kompas.com  Yogyakarta, kursi peninggalan Sri Sultan HB VIII sudah kembali tertata. Namun, podium masih terlihat berlubang.

Untuk diketahui, Keraton Yogyakarta memiliki beberapa museum yang terletak di tengah Kota Yogyakarta. Beberapa museum itu di antaranya Museum Lukisan, Museum Sri Sultan HB IX, Museum Kereta, dan Museum Batik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Jalan Jalan
Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Travel Tips
Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Travel Update
Airbnb Hadirkan Keajaiban di Dunia Nyata Melalui Peluncuran Icons

Airbnb Hadirkan Keajaiban di Dunia Nyata Melalui Peluncuran Icons

Travel Update
Australia Siapkan Banyak Resto Halal, Dukung Pariwisata Ramah Muslim

Australia Siapkan Banyak Resto Halal, Dukung Pariwisata Ramah Muslim

Travel Update
Waktu Terbaik Berkunjung ke Vietnam Berdasarkan Musim

Waktu Terbaik Berkunjung ke Vietnam Berdasarkan Musim

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com