Pada awal tahun 2013, maskapai penerbangan bertarif rendah asal Thailand bernama Nok Air menyebabkan hiruk-pikuk di negeri gajah putih tersebut.
Mengutip CNN, para pramugari Nok Air berpose menggunakan bikini untuk sebuah iklan online guna menarik perhatian dalam sebuah gerakan publisitas di Facebook.
Baca juga: Ini Tahapan Seleksi Jadi Pramugari, Masih Berminat?
Chief Executive Office untuk Nok Air pada saat itu, Patee Sarasin, menuturkan, iklan yang diharapnya cukup kontroversial ternyata menghasilkan sesuatu di luar dugaannya.
“Lebih banyak orang yang menyukainya daripada membencinya. Saat iklan tersebut muncul di Facebook, kami memiliki lebih dari 200.000 Like. Saya senang,” kata Sarasin, mengutip CNN.
Kampanye yang dilakukan Nok Air membawa perhatian pada cara maskapai penerbangan internasional menggunakan awak kabin yang menarik untuk memasarkan merek dan produk.
Baca juga: Ini Alasan Baju Pramugari Senior dan Junior Kerap Dibedakan
Directof of China’s Foreign Airlines Service Corporation (FASCO) pada saat itu, Ji Yang Xiong, mengakui, kecantikan tidak sama dengan menjadi pramugari yang baik.
Namun dia juga mencatat, terdapat perbedaan estetika saat membandingkan maskapai penerbangan Timur dan Barat.
"Mungkin maskapai Asia lebih menekankan penampilan dibandingkan dengan maskapai Eropa atau Timur Tengah. Maskapai Eropa tidak memiliki persyaratan apapun terkait penampilan,” kata Xiong.
“Mereka lebih fokus pada kepribadian dan memiliki sikap yang tepat untuk pekerjaan tersebut, dan pola pikir yang berorientasi pada layanan,” lanjutnya.
Baca juga: Simak 7 Tips Melancong dari Pramugari
Pada saat itu, Sarasin mengatakan, Nok Air tidak memiliki awak kabin berusia di atas 30 tahun.
"Tidak masalah di sini di Asia untuk mendorong awet muda dan kecantikan. Kami membuat mereka tetap muda. Bukan karena kami seksis, namun pelanggan kami lebih menyukai kru yang lebih muda,” tuturnya.
Terkait pendapatan, Sarasin mengatakan, sulit untuk mengukur apakah iklan tersebut meningkatkan penjualan atau tidak.
Sebab, jumlah kursi pesawat yang terjual untuk penerbangan selalu berada di kisaran 80 – 90 persen.
Baca juga: Apa Saja Kesalahan Penumpang di Pesawat? Ini Jawaban dari Pramugari
"Namun itu (iklan) tetap membuat Nok Air menjadi pusat perhatian dalam hal brand awareness," kata Sarasin.
Kendati demikian, Sarasin percaya bahwa publisitas tersebut membawa perubahan pada penumpang. Sebelum pemotretan, pelancong internasional hanya terdapat 10 persen dari jumlah keseluruhan penumpang.
Namun setelah pemotretan, Sarasin mengatakan jumlah pelancong internasional mengalami peningkatan menjadi 18 persen berdasarkan pemeriksaan paspor.
Baca juga: Agar Tidak Diturunkan dari Pesawat, Hargai Pramugari dan Kru Kabin...
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.