Sepanjang tahun 2015 – 2016, Wonsan Zone Development Corporation memproduksi hampir 30 selebaran yang merincikan rencana pengembangan Wonsan.
Mengutip The Straits Times, selebaran tersebut juga berisi rencana untuk menginvestasikan 121 triliun untuk proyek tersebut. Targetnya pada 2025 Wonsal-Kalma Beach Resort menarik 1 juta wisatawan mancanegara (wisman).
Jalur pantai yang dijadikan sebagai Wonsan-Kalma Beach Resort terletak tepat di antara pinggir pantai dan Bandara Wonsan-Kalma. Bandara ini diperuntukkan bagi militer dan keperluan sipil.
Zona pariwisata Wonsan dikabarkan akan menjadi sebuah wilayah yang dipenuhi oleh perhotelan, area untuk berolahraga, beberapa seluncur air, dan lain-lain.
Baca juga: Sejarah Hotel Tempat Donald Trump dan Kim Jong Un Bertemu di Hanoi
Tempat tersebut juga dilaporkan akan menjadi rumah bagi pantai-pantai berpasir, resor pemandian, mata air mineral, dan danau alami.
Sepanjang tahun 2018, Kim pada saat itu tercatat sudah tiga kali mengunjungi Wonsan untuk memeriksa perkembangan pembangunan.
Pada saat itu, pembangunan sudah terjadi secara cepat. Sebuah bioskop dan beberapa seluncur air sudah dibangun.
Area yang sebelumnya hanya memiliki beberapa bangunan saja, kini menjadi bentangan pantai yang besar.
Wilayah Wonsan sudah lama menjadi destinasi wisata musim panas masyarakat Korea Utara.
Kota tersebut juga telah menjadi fokus utama negara tersebut untuk dimajukan pariwisatanya selama hampir setengah dekade.
Wonsan-Kalma Beach Resort dimaksudnya untuk menjadi mahkota industri pariwisata negara tersebut.
Sebelumnya, Wonsan-Kalma Beach Resort ditargetkan akan rampung dan dibuka pada 15 April 2020. Tanggal tersebut bertepatan dengan perayaan ulang tahun Kim Il Sung.
Namun menurut media negara tersebut, mengutip Nknews.org, Jumat (17/4/2020), proyek pengembangan zona pariwisata tersebut gagal memenuhi target yang telah ditetapkan oleh Kim.
Hal ini dikonfirmasi melalui dua laporan dalam outlet internet Korea Utara. Upaya konstruksi seperti penyediaan bahan-bahan untuk menyelesaikan pembangunan masih terus dilakukan.
Mengutip 38North, konstruksi terlihat melamban pada akhir 2019. Hal tersebut diyakini akibat adanya sanksi ekonomi internasional atas program senjata nuklir Korea Utara.