Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO Kritik Wacana Paspor Imunitas di Beberapa Negara

Kompas.com - 29/04/2020, 08:30 WIB
Nabilla Ramadhian,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

Paspor imunitas memungkinkan orang-orang untuk pergi berlibur

Selain Cile, negara-negara di Uni Eropa (UE) juga mempertimbangkan kemungkinan adanya “paspor Covid-19” saat mereka mulai mencari cara untuk membuka kembali perbatasan mereka untuk pariwisata.

Kendati kemungkinan untuk liburan musim panas saat ini masih belum pasti, namun wisatawan Eropa setidaknya mungkin bisa mengandalkan paspor tersebut untuk masuk ke negara-negara UE lainnya.

Baca juga: Imbas Wabah Corona, Paspor Uni Eropa Tak Sekuat Sebelumnya?

Melansir Forbes, Senin (27/4/2020), paspor Covid-19 tersebut merupakan semacam dokumen perjalanan kesehatan.

Para menteri UE membahas rencana tersebut melalui sebuah konferensi video sebagai cara untuk membantu sektor pariwisata Eropa menghadapi pemulihan musim panas.

Aturan yang dikaji hanya akan berlaku bagi pelancong dari benua Eropa, kecuali Britania Raya.

Gagasan paspor tersebut adalah untuk memberi lampu hijau kepada para pelancong dari negara tetangga yang pandeminya cukup terkendali.

“Kami harus memperkenankan perbatasan dibuka kembali sebanyak yang kami bisa,” kata Menteri Pariwisata Kroasia yang memimpin konferensi tersebut, Gari Cappelli, mengutip Forbes.

Baca juga: Bandara Schiphol Belanda Tutup Akses Masuk untuk Warga Non Uni Eropa

Seorang pria berjalan di samping bentuk hati yang rusak terbuat dari wol yang dibuat oleh perancang Kroasia Ivona, yang diletakkan di sebuah bangunan di pusat kota Zagreb, Kroasia, Rabu (25/3/2020), saat negeri tersebut melawan penyebaran penyakit virus corona (COVID-19) dan pasca-bencana gempa bumi yang terjadi di Kroasia pada 22 Maret lalu.ANTARA FOTO/REUTERS/ANTONIO BRON Seorang pria berjalan di samping bentuk hati yang rusak terbuat dari wol yang dibuat oleh perancang Kroasia Ivona, yang diletakkan di sebuah bangunan di pusat kota Zagreb, Kroasia, Rabu (25/3/2020), saat negeri tersebut melawan penyebaran penyakit virus corona (COVID-19) dan pasca-bencana gempa bumi yang terjadi di Kroasia pada 22 Maret lalu.
Paspor Covid-19 tersebut, menurut Cappelli, bisa menjadi dokumen yang digunakan oleh seluruh warga Eropa yang datang dan meninggalkan negara tetangga untuk berlibur melalui udara, jalanan, rel, atau air.

Pariwisata merupakan hal yang penting untuk menyelamatkan ekonomi negara-negara UE. Italia, Spanyol, Perancis, dan Kroasia, misalnya. Mereka sangat bergantung pada sektor pariwisata.

Cappelli mengatakan bahwa pariwisata mewakilkan 10 persen dari produk domestik bruto (GDP) UE, menyumbang 12 persen dari pekerjaan, dan menghasilkan lebih dari 400 miliar Euro dalam pendapatan, setara dengan Rp 6 kuadriliun.

Baca juga: Jangan Traveling ke Eropa, Uni Eropa Tutup Semua Perbatasan Schengen Selama 30 Hari

Sebanyak lebih dari tiga perempat leisure dan bisnis dilakukan oleh warga UE ke negara lain di blok tersebut, yang mana banyak dari mereka telah menutup perbatasannya di tengah krisis virus corona.

Untuk saat ini, masih belum ada pembicaraan terkait paspor Covid-19 yang diperluas untuk pelancong non-Eropa.

Sama halnya dengan Cile dan UE, pemerintah Yunani tengah mempertimbangkan “Paspor Kesehatan”.

Dokumen tersebut akan memberikan bukti bahwa para pelancong tidak terkena virus corona. Menteri Pariwisata Yunani, Harry Theocharis, telah mengonfirmasi hal tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com