Lanjutnya, dalam situasi seperti ini, sulit untuk pulang ke negaranya, sedangkan biaya hidup pun menipis.
Alhasil Mikhail dan istri memutuskan untuk mengamen, menerima pemberian orang yang menikmati musiknya untuk membeli makan dan minum.
"Saya main musik di Bali, tapi polisi melarang kami, padahal itu untuk membeli makanan dan biaya hidup. Kami punya uang hanya untuk satu bulan kami tinggal di Bali. Kemudian kami ke Lombok mencari peluang ngamen, tapi di sini juga sama pintu ditutup," lanjutnya.
Namun, ternyata pernyataan Mikhail tersebut tak ditelan mentah-mentah oleh netizen Indonesia.
Mereka menemukan sebuah video yang memperlihatkan keluarga tersebut mengamen di Kuala Lumpur, Malaysia, Februari 2019 lalu.
Baca juga: Kisah Turis Asing di India Terpaksa Isolasi Diri di Goa, Kehabisan Uang untuk Hotel
Tak hanya itu, Mikhail juga ditangkap Kepolisian Malaysia usai mengamen.
Hal ini karena dirinya dianggap melakukan tindakan kekerasan terhadap anaknya saat mengamen dengan mengayunkan tubuh bayi yang kala itu berusia empat bulan.
Kepolisian Malaysia pun menangkap mereka atas laporan masyarakat yang melihat video viral itu.
"Kami menahan mereka pada hari Senin karena menginterogasi dugaan pelecehan," kata kepala polisi Kuala Lumpur Mazlan Lazim kepada AFP, seperti dikutip BBC.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.