JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah pandemi Covid-19 berakhir, dunia khususnya pariwisata akan menghadapi era New Normal. Lantas bagaimana negara-negara ASEAN menghadapinya?
Deputy of President ASEAN Tourism Association, Eddy Krismeidi Soemawilaga mengatakan, untuk menarik wisatawan, setiap destinasi wisata perlu menerapkan protokol New Normal.
Protokol ini mengutamakan kesehatan pelancong pasca Covid-19.
"Memang itu menjadi satu keharusan, karena sekarang orang memiliki ketakutan berlebih untuk bepergian atau berwisata. Utamanya ya memasukkan New Normal tersebut di tiap daerah atau satu usaha," kata Eddy dalam telekonferensi bersama ASITA, Sabtu (9/5/2020).
Baca juga: Hadapi Era New Normal, Pelaku Pariwisata Perlu Siapkan Protokol Kesehatan
Apabila protokol New Normal dilakukan, menurut Eddy dapat menjadi nilai tambah dan wisatawan akan cenderung memilih datang ke tempat tersebut.
Menurut Eddy, regulasi New Normal dapat menjadi poin yang menjual bagi sektor pariwisata.
Hal ini dikarenakan adanya perubahan tujuan orang berwisata yang lebih mengutamakan soal kesehatan pascaCovid-19.
Ia menjelaskan, wisatawan saat ini memiliki kecenderungan lebih memilih tempat wisata yang bebas Covid-19 dan keamanan, di samping pengalaman yang didapat.
Baca juga: Virtual Tour, Peluang Baru Pariwisata di Era New Normal
Ia pun setuju apabila New Normal tersebut dapat dijadikan suatu regulasi untuk mengatur orang bepergian atau berwisata, terlebih di Asia Tenggara.
Eddy juga mencontohkan, saat ini baru maskapai penerbangan saja yang menerapkan strategi menghadapi New Normal dengan protokol kesehatan yang dimilikinya.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.