JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menjadi salah satu yang terdampak dari adanya pandemi virus corona di Indonesia.
Bagi pelaku usaha di bidang kuliner, kondisi saat ini menjadi tantangan tersendiri.
Pengusaha kuliner Gibran Rakabuming mengaku optimis bahwa dua bulan lagi, industri makanan dan minuman akan kembali normal.
"Dua bulan lagi lah paling akan normal kembali. Saya sudah mulai terbiasa dengan keadaan seperti ini," kata Gibran dalam telekonferensi Krista Webinar "Recovery of the Food & Beverage Industry After Covid-19", Rabu (20/5/2020) malam.
Gibran bercerita awal Jakarta memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) semua usaha makanannya terkena dampak. Namun ia mencoba beradaptasi dengan mencoba inovasi baru.
Baca juga: 6 Protokol New Normal untuk Restoran dari World Travel & Tourism Council
Lebih lanjut, Gibran mengatakan satu minggu belakangan, usahanya sudah mulai dapat beradaptasi dengan keadaan baru menghadapi era New Normal.
Ia menyoroti UMKM juga akan mengikuti era baru tersebut.
Perlahan-lahan semua mengarah kepada digital dan meninggalkan tata cara atau kebiasaan lama, misalnya di restoran.
"Sebelumnya kan kita dine in di restoran, makan di tempat ramai-ramai. Sekarang kita mulai belajar terbiasa delivery, takeaway, makanan frozen atau frozen food," jelas Gibran.
"Kita sudah mulai terbiasa dengan hal itu. Saya rasa kebiasaan ini akan terus berlanjut paling tidak hingga tahun depan," ujarnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.