Eddy juga mengatakan bahwa peningkatan kemampuan aplikasi tersebut di tahap awal akan sangat membantu berkembangnya sektor pariwisata satu daerah.
"Karena mengurangi kebingungan masyarakat dan pada saat yang sama membantu pemerintah mengendalikan Covid-19 secara realtime," tambahnya.
Selain itu, menurutnya, akan lebih baik apabila contact tracing bisa digunakan di negara lain sehingga proses perjalanan antar negara ketika sudah dibuka, akan lebih lancar dan mudah.
Perlu waktu untuk wisman
Eddy memprediksi bahwa pariwisata Indonesia perlu waktu yang lebih lama dalam menjaring wisatawan mancanegara, jika melihat situasi kasus Covid-19 yang tak kunjung melandai di Indonesia.
Pemerintah di beberapa negara yang menjadi sumber pasar wisatawan di Indonesia, akan melarang warganya bepergian ke Indonesia hingga situasinya terkendali.
Baca juga: Labuan Bajo Jadi Pilot Project Pemulihan Pariwisata NTT
Menurutnya, Indonesia perlu berpartisipasi dalam hal pembicaraan travel bubble.
"Sehingga protokol yang disiapkan bisa sejalan dengan negara-negara yang akan membuka pintu perbatasannya lebih dahulu," pungkas Eddy.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.