Namun pada akhir pekan, biasanya pengunjung mal bisa mencapai 30-40 persen kapasitas dari total yang disediakan.
“Ini fenomena yang ada. Ternyata, kita juga belum tahu apakah ini karena masalah ekonomi atau orang masih takut untuk bepergian,” ungkap Cucu.
Tiga pertimbangan dalam pelonggaran PSBB
Cucu menuturkan, Pemerintah DKI Jakarta memiliki tiga pertimbangan sebelum mengizinkan pelaku usaha pariwisata untuk beroperasi kembali di era new normal.
Pertimbangan pertama adalah seberapa rendah atau tinggi potensi penyebaran virus corona (Covid-19) di sana.
“Ketika bicara outdoor dan indoor, tentunya kegiatan outdoor itu lebih ringan potensi penyebaran virusnya,” tutur Cucu.
Selanjutnya, pertimbangan kedua adalah apakah kegiatan yang dimiliki usaha tersebut memiliki manfaat dan memenuhi kebutuhan masyarakat atau tidak.
Pertimbangan terakhir, sejauh mana usaha bisa memberi dampak ekonomi. Misalnya, seberapa besar penyerapan tenaga kerja.
“Juga pemasukan pajak bagi pemerintah. Ini adalah koridor-koridor yang dilakukan oleh tim Covid-19 di Pemda DKI Jakarta untuk membuka-tutup sebuah kegiatan pariwisata,” ujar Cucu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.