Museum Volkenkunde memberikan pin dan touch pen kepada setiap pengunjung. Pin berfungsi sebagai pengingat bagi mereka untuk menjaga jarak 1,5 meter.
Sementara touch pen diberikan agar pengunjung tidak menyentuh layanan interaktif menggunakan tangan. Pin dan touch pen dibersihkan secara berkala usai digunakan pengunjung.
Pihak museum harus menjelaskan fungsi dari pin dan touch pen yang diberikan oleh pihak museum dan memastikan mereka akan mengembalikannya sebelum pulang ke rumah.
“Banyak orang yang menelepon kami untuk bertanya apakah aman untuk memasuki museum, dan regulasi apa saja yang kami miliki,” ungkap Woerlee.
Baca juga: Cara Museum di Belanda Terapkan Protokol Kesehatan
Beda halnya dengan salah satu museum di Malaysia, Pengarah Muzium Negara Zamrul Amri bin Zakaria mengatakan, pihaknya tidak memiliki kesulitan apapun.
Menurutnya, masyarakat sudah paham akan protokol kesehatan yang diterapkan karena sudah terbiasa dengan informasi yang diberikan oleh pemerintah selama Perintah Kendali Pergerakan (MCO) Malaysia.
“SOP yang kita buat bukanlah yang dibuat sendiri, tapi mengikuti panduan dari pihak pemerintah. Sebelum ini pun di pihak masyarakat telah sama-sama mengikuti SOP yang ditetapkan,” ujar Zamrul.
Meski begitu, dia tidak menampik ada beberapa wisatawan yang masih lupa untuk mematuhi protokol kesehatan seperti menggunakan masker dan jaga jarak.
“Di museum, kita sediakan masker untuk diberikan kepada pengunjung jika mereka lupa bawa. Dari segi jaga jarak, ada papan tanda. Kita juga ingatkan sebelum mereka masuk,” ungkap Zamrul.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.