Hal tersebut disebabkan karena glikogen yang dibakar di dalam otot sudah tidak mencukupi untuk melawan suhu tubuh yang terus menurun. Akibatnya, tubuh berhenti merinding untuk menjaga glukosa (bahan energi).
Baca juga: Mengenal Hipotermia, Penyakit yang Kerap Menyerang Pendaki Gunung...
Siswo mengungkapkan, meski nampak sulit ditangani pada fase tersebut, masih ada harapan untuk pertolongan.
Menurutnya, jika pendaki lain yang melihat seseorang sudah tak merespon akibat kedinginan, maka bisa melakukan pertolongan pertama seperti memompa jantung atau resusitasi.
Oleh karena itu, ia menekankan agar pendaki gunung mengetahui gejala penyakit yang ada di gunung seperti kedinginan hingga hipotermia.
Jika kamu melihat pedaki kedinginan di gunung, Chico menuturkan segera lakukan pertolongan pertama yaitu menghangatkannya.
Penghangatan paling bagus, kata dia, dengan membungkus orang tersebut dengan selimut atau sleeping bag.
"Hanya itu saja pertolongan pertamanya. Terus kasih makanan yang hangat-hangat. Terus bertahan lakukan itu sampai dinginnya hilang, dengan makanan itu tenaganya dapat pulih. Baru dia boleh keluar dari penghangatan itu," jelasnya.
Baca juga: Berencana Mendaki Gunung? Ketahui Ini Biar Tak Salah Mengerti tentang Hipotermia
Namun, kata dia, satu hal yang tak boleh dilupakan adalah penghangatan tersebut tetap dilakukan dalam naungan atau tenda.
"Tapi tetap bikin naungan ya. Artinya naungan ya masuk dalam tenda atau apa yang mana itu agar orang itu tak kedinginan lagi," tambahnya.
Cara menolong orang yang terkena hipotermia adalah dengan melakukan resusitasi seperti membuat nafas buatan, serta memompa dada.
Hal ini, kata dia, berguna agar membuat jantung dan paru-paru pendaki tersebut kembali bekerja.
"Ini gak berisiko, ini hanya upaya agar mudah-mudahan dia tertolong. Meskipun belum tentu juga tertolong. Artinya yang paling penting ada upaya dari kita untuk menolong orang tersebut," tuturnya.
Baca juga: Ini yang Terjadi Saat Tubuh Merasakan Suhu Dingin, Waspada Hipotermia
Oleh karena itu, ia mengingatkan kembali apabila pendaki melihat temannya sudah tak bergerak dan tak merespon ketika diajak berbicara. Kemudian ketika ditekan denyut nadinya mulai melemah hingga sulit diraba, hal-hal resusitasi harus segera dilakukan.
"Lakukan segera CPR Resusitasi jantung paru, yang dikasih nafas buatan, ditekan-tekan dadanya," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.