Kongres Pemuda Kedua itulah yang mencetuskan deklarasi Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928.
Adapun, beberapa pelajar yang pernah tinggal di sana, antara lain Muhammad Yamin dan Amir Sjarifoedin.
Baca juga: Museum Sumpah Pemuda Sudah Buka, Ini Cara Berkunjung
Usai deklarasi itu, gedung kerap berubah fungsi, mulai dari kembali menjadi rumah tinggal, toko bunga, hotel, hingga akhirnya berubah menjadi museum sejak 1973.
Di sana, pengunjung bisa melihat beberapa koleksi seperti diorama panitia Kongres Pemuda Kedua, serta patung W.R. Soepratman dan biolanya yang menjadi ikon museum tersebut.
Gedung Joang 45 dulunya merupakan sebuah hotel yang dijadikan markas para anak muda untuk mempersiapkan proklamasi.
Asep melanjutkan, beberapa pemuda yang pernah berdiskusi di sana, antara lain Sukarni, Achmad Soebardjo, Adam Malik, dan Sayuti Melik.
Gedung itu juga merupakan tempat lahirnya gagasan penculilan Bung Karno dan Mohammad Hatta ke Rengasdengklok untuk mendesak mereka agar segera memproklamasikan kemerdekaan.
Di sana, ada sekitar 2.500 koleksi yang terdiri dari lukisan, dokumen, dan patung. Ada juga perpustakaan, ruang pameran, dan ruangan khusus untuk anak-anak.
Baca juga: Liburan ke Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Ada Mesin Tik Milik Perwira Nazi
Museum ini berlokasi di Jalan Menteng Raya No. 31, Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat. Tepatnya dekat patung Tugu Tani.
4. Museum Perumusan Naskah Proklamasi
Dahulu, museum ini merupakan rumah Laksamana Maeda yang dijadikan sebagai tempat merundingkan kemerdekaan Indonesia.
Para tokoh yang berunding pada 17 Agustus 1945 antara lain adalah Bung Karno, Moh. Hatta, Achmad Soebardjo, Sukarni, dan Burhanuddin Muhammad Diah.
Saat berkunjung ke sana, wisatawan bisa melihat beberapa koleksi unik seperti sebuah mesin tik milik perwira Nazi bernama Mayor Kandelar.
Mesin tik itu dipinjam dari dia melalui pembantu Laksamana Maeda Satzuki Mishima, untuk digunakan Sayuti mengetik ulang naskah proklamasi.
Selain itu, ada juga bungker rahasia yang berada di halaman bagian belakang gedung utama. Dinding bagian dalamnya sudah dilapisi semen. Sebelumnya, dinding merupakan tanah biasa.
Museum Perumusan Naskah Proklamasi berlokasi di Jalan Imam Bonjol Nomor 1, Menteng, Jakarta Pusat.
Satu hal yang penting adalah, pengunjung harus mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19 saat berkunjung ke museum tersebut.
Baca juga: Monumen Jenderal Sudirman di Pacitan, Saksi Bisu Kemerdekaan Indonesia
Caranya adalah memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, jaga jarak, dan tidak bepergian jika demam atau suhu tubuh di atas 37,3 derajat Celsius.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.