Tiga kuil di Prefektur Kyoto yakni Kuil Yogenin, Kuil Genkoan, dan Kuil Hosen-in memiliki jejak tangan dan kaki berdarah di dinding dan langit-langitnya.
Kuil Yogenin terletak dekat dengan Sanjusangendo, Kuil Genkoan terletak di utara Universitas Bukkyo, dan Kuil Hosen-in terletak di desa Ohara.
Baca juga: Tur Wisata Misteri di Kyoto, Mulai dari Terowongan sampai Kolam Darah
Selain memiliki jejak tangan dan kaki berdarah, ketiga kuil itu memiliki kesamaan lain, yaitu menggunakan kayu dari Kastel Fushimi untuk pembangunannya.
Pada zaman sengoku, kastel yang tadinya dibangun Toyotomi Hideyoshi hancur karena gempa dan dibangun kembali sebelum dikontrol seorang samurai bernama Torii Mototada.
Mototada merupakan pasukan dari Tokugawa Leyasu, daimyou yang terlibat dalam Pertempuran Sekigahara pada 1600.
Pada tahun tersebut, terjadi peperangan selama 11 hari di Kastel Fushimi antara pasukan Mototada dan pasukan samurai lain bernama Ishida Mitsunari.
Mototada beserta pasukannya kalah jumlah, sehingga mereka melakukan seppuku atau ritual bunuh diri yang menyebabkan lantai kastil dilumuri darah.
Beberapa tahun kemudian, kastel dibongkar dan kayu-kayunya digunakan untuk bangunan lain, termasuk pembangunan tiga kuil di Prefektur Kyoto.
3. Kuil Mannenji, Prefektur Hokkaido
Kuil Mannenji merupakan kuil yang dijadikan sebagai tempat menyimpan boneka Okiku oleh keluarga gadis kecil pemiliknya dahulu.
Saat berkunjung ke sana, wisatawan bisa melihat boneka tersebut berdiri tegak sambil mengenakan sebuah kimono.
Baca juga: Mengenal Jigokudani, “Lembah Neraka” di Hokkaido
“Ini kuil biasa, bukan tempat wisata sebenarnya. Saat di sana, orang tidak boleh mengambil foto,” kata Billy.
Saat pertama kali dibawa ke kuil, rambut boneka tersebut tidak terlalu panjang. Namun seiring berjalannya waktu, boneka Okiku kini memiliki rambut sepanjang 25 cm.
4. Kuil Oiwa-Inari Tamiya, Tokyo
Berbeda dengan tiga kuil sebelumnya, Kuil Oiwa-Inari Tamiya di perumahan Yotsuya, Shinjuku tidak memiliki benda atau sejarah yang menyeramkan.