Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Ajukan Short Term Visit Pass ke Singapura, Simak Panduannya

Kompas.com - 20/12/2020, 15:03 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

Setelah kedatangan di Singapura

Setelah kedatangan, sang ibu diberikan stiker berwarna oleh konter imigrasi saat pemeriksaan paspor. Stiker tersebut nantinya akan menentukan grup bus mana yang akan ia dapatkan.

Staff lapangan di Bandara Changi dirasa bisa memberikan pengarahan yang sangat jelas untuk para penumpang. Mereka bisa mengarahkan dan membantu para penumpang untuk masuk ke bus masing-masing sesuai dengan kode warna yang sudah diberikan.

Hotel yang diberikan pada para traveler benar-benar acak. Ibu Puteri tidak mengetahui hotel mana yang ia dapatkan sampai ia benar-benar sampai di sana.

Baca juga: Wisatawan China Bisa Berkunjung ke Singapura Mulai 6 November 2020

Penerbangan yang sama juga tidak menjamin akan mendapatkan hotel yang sama. Kecuali jika kamu bepergian bersama keluarga.

“Tidak seperti negara lain, Singapura tidak melakukan tes PCR untuk pengunjung ketika mereka tiba. Pengunjung akan langsung dipandu ke imigrasi, baggage claim, bus, dan hotel,” terang Puteri.

Proses karantina

Selama karantina 14 hari di Regent Hotel Singapura, ICA akan mengecek sang ibu lewat fasilitas kunjungan ke kamar atau video call.

Cara ICA mengecek keadaan pengunjung yang dikarantina akan berbeda, tergantung visa apa yang dimiliki. Internet harus terus terkoneksi sepanjang waktu melalui wifi hotel karena ICA akan melakukan video call lewat WhatsApp. Sang ibu harus menunjukkan kondisi kamarnya.

Selama dikarantina, Puteri bisa mengirimkan barang atau makanan lewat concierge. Namun, sang ibu tidak bisa mengirimkan barangnya sama sekali keluar hotel.

“Kamar dia menghadap Tanglin Road. Jadi kami membawa anak-anak untuk ‘bilang hai’ dari kejauhan untuk meningkatkan semangatnya."

Di hari kedelapan karantina, sang ibu menerima teks WhatsApp bahwa ia akan melakukan tes PCR di hari ke-10 karantina di waktu yang sudah ditentukan. Ia harus menunggu di dalam kamar sampai seseorang menjemputnya.

Baca juga: Indonesia Jadi Pasar Penting untuk Pulihkan Industri Travel Singapura

Secara umum, ketika traveler check in ke hotel karantina, kunci kamarnya hanya bisa digunakan untuk satu kali membuka pintu. Jadi traveler benar-benar harus tinggal di dalam kamar selama karantina.

Itulah mengapa ibu Puteri harus menunggu sampai seseorang mengetuk pintunya untuk menjemput dia ke ruang tes. Hasil tes keluar dua hari kemudian, yakni di hari ke-12 karantina.

Walaupun hasilnya negatif, ibu Puteri masih tetap harus memenuhi masa karantina 14 hari sejak kedatangan.

Satu hari sebelum karantina berakhir, ibu Puteri menerima instruksi terkait kapan ia bisa check out. Mereka mengatur waktu check out sehingga orang-orang akan bisa keluar dalam kelompok kecil. Karantina ibu Puteri berakhir tanggal 9 Desember 2020.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Travel Update
Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Travel Update
6 Hotel Dekat Beach City International Stadium Ancol, mulai Rp 250.000

6 Hotel Dekat Beach City International Stadium Ancol, mulai Rp 250.000

Hotel Story
4 Hotel Dekat Pantai di Cilacap, Tarif Rp 250.000-an

4 Hotel Dekat Pantai di Cilacap, Tarif Rp 250.000-an

Hotel Story
5 Wisata Air Terjun di Karanganyar, Ada Ngargoyoso dan Jumog

5 Wisata Air Terjun di Karanganyar, Ada Ngargoyoso dan Jumog

Jalan Jalan
Pengalaman ke Desa Wisata Koto Kaciak, Coba Panen Madu Lebah Galo-Galo

Pengalaman ke Desa Wisata Koto Kaciak, Coba Panen Madu Lebah Galo-Galo

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com