Setelah kedatangan di Singapura
Setelah kedatangan, sang ibu diberikan stiker berwarna oleh konter imigrasi saat pemeriksaan paspor. Stiker tersebut nantinya akan menentukan grup bus mana yang akan ia dapatkan.
Staff lapangan di Bandara Changi dirasa bisa memberikan pengarahan yang sangat jelas untuk para penumpang. Mereka bisa mengarahkan dan membantu para penumpang untuk masuk ke bus masing-masing sesuai dengan kode warna yang sudah diberikan.
Hotel yang diberikan pada para traveler benar-benar acak. Ibu Puteri tidak mengetahui hotel mana yang ia dapatkan sampai ia benar-benar sampai di sana.
Baca juga: Wisatawan China Bisa Berkunjung ke Singapura Mulai 6 November 2020
Penerbangan yang sama juga tidak menjamin akan mendapatkan hotel yang sama. Kecuali jika kamu bepergian bersama keluarga.
“Tidak seperti negara lain, Singapura tidak melakukan tes PCR untuk pengunjung ketika mereka tiba. Pengunjung akan langsung dipandu ke imigrasi, baggage claim, bus, dan hotel,” terang Puteri.
Proses karantina
Selama karantina 14 hari di Regent Hotel Singapura, ICA akan mengecek sang ibu lewat fasilitas kunjungan ke kamar atau video call.
Cara ICA mengecek keadaan pengunjung yang dikarantina akan berbeda, tergantung visa apa yang dimiliki. Internet harus terus terkoneksi sepanjang waktu melalui wifi hotel karena ICA akan melakukan video call lewat WhatsApp. Sang ibu harus menunjukkan kondisi kamarnya.
“Kamar dia menghadap Tanglin Road. Jadi kami membawa anak-anak untuk ‘bilang hai’ dari kejauhan untuk meningkatkan semangatnya."
Di hari kedelapan karantina, sang ibu menerima teks WhatsApp bahwa ia akan melakukan tes PCR di hari ke-10 karantina di waktu yang sudah ditentukan. Ia harus menunggu di dalam kamar sampai seseorang menjemputnya.
Baca juga: Indonesia Jadi Pasar Penting untuk Pulihkan Industri Travel Singapura
Secara umum, ketika traveler check in ke hotel karantina, kunci kamarnya hanya bisa digunakan untuk satu kali membuka pintu. Jadi traveler benar-benar harus tinggal di dalam kamar selama karantina.
Itulah mengapa ibu Puteri harus menunggu sampai seseorang mengetuk pintunya untuk menjemput dia ke ruang tes. Hasil tes keluar dua hari kemudian, yakni di hari ke-12 karantina.
Walaupun hasilnya negatif, ibu Puteri masih tetap harus memenuhi masa karantina 14 hari sejak kedatangan.
Satu hari sebelum karantina berakhir, ibu Puteri menerima instruksi terkait kapan ia bisa check out. Mereka mengatur waktu check out sehingga orang-orang akan bisa keluar dalam kelompok kecil. Karantina ibu Puteri berakhir tanggal 9 Desember 2020.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.