Penurunan jumlah pengunjung
Adanya kejadian longsor salah satunya berdampak pada penurunan jumlah pengunjung. Menurut Khasib, pada Minggu (14/2/2021) hanya ada sekitar 450 pengunjung saja yang masuk ke kawasan Guci.
Salah satu sebabnya, longsor ini juga berdampak pada amblasnya jalanan utama menuju kawasan Guci. Menurut Khasib, amblas di Jalan Raya Kalibakung mencapai 50 centimeter, membuatnya sangat sulit dilalui kendaraan.
Namun, ia mengaku sama sekali tidak kecewa atau menyesal terkait kejadian ini. Walaupun berkurangnya pengunjung diprediksi akan terus terjadi selama beberapa hari ke depan.
Pasalnya, ia masih merasa bisa mengambil hikmah dari kejadian ini. Dengan adanya pengurangan pengunjung khususnya di masa pandemi ini, ia berharap bisa memperkecil potensi penyebaran virus di kalangan wisatawan Guci.
Baca juga: Pancuran 13, Wisata Air Panas di Jateng yang Pas Dikunjungi saat Dingin
“Sehingga potensi paparan virus ini lebih mengecil, lebih diminimalkan gitu. Karena kita tahu ketika Guci ramai, kita was-was juga terkait dengan pandemi speerti ini. Takutnya jadi klaster,” tutur Khasib.
Sejauh ini, kawasan wisata Guci memang dianggap masih aman untuk dikunjungi sepanjang wisatawan tidak mendekat ke area longsor.
Di kawasan Guci, hanya ada tiga wahana pemandian air panas yang menutup layanan mereka, yakni Duta Wisata, Graha Tirta Ayu, dan Kucikung.
Duta Wisata tutup akibat terkena longsoran benteng dari Villa Brama Lestari. Sementara Graha Tirta Ayu dan Kucikung ditutup karena terkena material longsor.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.