KOMPAS.com – Beberapa waktu lalu, tepatnya Kamis (1/4/2021), travel bubble (koridor perjalanan) antara Taiwan dan Palau telah dimulai. Ini merupakan travel bubble yang pertama di Asia.
Adapun, travel bubble kian diminati beberapa negara untuk memulai kembali perjalanan lintas negara di tengah pandemi Covid-19.
Seperti yang diketahui, pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung selama lebih dari satu tahun membuat kebanyakan negara menerapkan lockdown.
Baca juga: Pertama di Asia: Travel Bubble Taiwan-Palau Dimulai, Ini Aturannya
Kebijakan itu pun membuat perjalanan orang antarnegara untuk tujuan berwisata menjadi tidak bisa dilakukan.
Dilansir dari Kompas.com, Rabu (17/6/2020), travel bubble adalah ketika dua atau lebih negara yang berhasil mengontrol virus corona sepakat menciptakan sebuah gelembung atau koridor perjalanan.
Gelembung ini akan memudahkan penduduk yang tinggal di dalamnya melakukan perjalanan secara bebas dan menghindari kewajiban karantina mandiri.
Manfaat travel bubble yang pertama tentu saja akan memudahkan masyarakat melintasi perbatasan dengan kerumitan minimum.
Menurut Perdana Menteri Lithuania Saulius Skvernelis, travel bubble adalah peluang bagi bisnis-bisnis untuk dibuka kembali.
Hal itu karena beberapa bisnis, khususnya bisnis pariwisata, memang bergantung pada pergerakan orang atau wisatawan.
Baca juga: Nusa Dua dan Ubud Bersiap Sambut Wisman Lewat Travel Bubble
Selain itu, travel bubble juga dapat menunjukkan apakah pergerakan orang kembali aman untuk dilakukan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.