Menurut Melaltoa yang dikutip dari jurnal "Merantau Sebagai Budaya", masyarakat Bawean merantau untuk memenuhi kebutuhan ekonomi. Penduduk suku ini disebut sering bepergian ke berbagai daerah untuk mencari pekerjaan.
"Masyarakat Bawean sering melakukan perantauan ke berbagai daerah di Indonesia dan ke luar negeri antara lain ke Singapura dan Malaysia," tulis Sholik dkk.
Keinginan merantau dalam suku ini sudah ditanamkan sedari kecil. Kebiasaan ini seperti sudah menjadi budaya yang terpisahkan dari kehidupan Suku Bawean.
Dilansir dari jurnal berjudul "Tradisi Maulud Masyarakat Suku Bawean di Kampung Sungai Datuk, Kelurahan Kijang Kota, Kecamatan Bitan Tumir, Kabupaten Bintan," karya Tarmizi, budaya merantau ini sudah melekat pada kaum pria dari Suku Bawean sejak abad ke-19.
Baca juga:
Dilansir dari situs resmi Kemendikbud, Suku Bawean memiliki arsitektur rumah adat yang unik. Rumah adat tersebut bernama rumah dhurung.
Dhurung sebenarnya merupakan bangunan tambahan yang didirikan di depan rumah sebagai tempat menerima tamu. Bangunan ini memiliki luas sekitar 2 x 3 meter.
Baca juga: Mengenal Suku Tengger di Kawasan Bromo, Peradaban sejak Zaman Majapahit
Bagian atas bangunan biasanya digunakan sebagai tempat penyimpanan padi dan hasil pertanian lainnya. Bangunan ini lebih mirip dengan gazebo yang biasanya ada di rumah-rumah modern.
Pulau Bawean, tempat suku ini tinggal juga terkenal dengan wisata alamnya. Pengunjung dapat melihat kehidupan rusa liar dan menikmati wisata bahari yang ada di wilayah tersebut.
Sumber:
Usman, Z. 1996. Cerita Rakyat dari Bawean, Jawa Timur. Indonesia: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
Tarmizi. 2017. Tradisi Maulud Masyarakat Suku Bawean di Kampung Sungai Datuk, Kelurahan Kijang Kota, Kecamatan Bitan Tumir, Kabupaten Bintan. Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjung Pinang
Sholik, M.I. (dkk). 2016. Merantau Sebagai Budaya. Jurnal Cakrawala. 10(2). Hal: 143-153. Malang: Universitas Brawijaya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.