Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Ikut Lomba Kuliner Bocuse d'Or Perancis, Angkat Desa Jatiluwih Bali

Kompas.com - 31/08/2021, 20:15 WIB
Ni Nyoman Wira Widyanti

Penulis

KOMPAS.com - Dua chef akan mewakili Indonesia ke kompetisi kuliner Bocuse d'Or pada 26-27 September 2021 di Lyon, Perancis. 

Untuk informasi, Bocuse d'Or dinilai sebagai "olimpiade" dunia kuliner yang akan mempertemukan 24 chef terbaik yang sudah lolos seleksi tingkat regional. 

Adapun dua chef tersebut adalah Chef Mandif Warokka dan Muhammad Lutfi Nugraha.

Mereka akan mengangkat tema Layers of Indonesia yang merepresentasikan topografi Desa Jatiluwih di Bali, sekaligus keberagaman kuliner Nusantara

Dilansir dari Kompas.com, Senin (29/6/2020), Desa Jatiluwih di Kabupaten Tabanan menawarkan panorama persawahan sekaligus sistem irigasi tradisional sawah di Bali, yaitu subak. 

Chef Mandif mengatakan bahwa kompetisi tersebut merupakan kesempatan bagi chef dari Indonesia untuk membuktikan diri dan bersaing dengan chef kelas dunia lainnya. 

Baca juga:

"Kami ingin memperlihatkan, di kompetisi ini, kualitas dan keragaman cita rasa Indonesia. Dari inspirasi sampai aneka bahan baku. Indonesia dianugerahi kekayaan alam dari laut hingga darat, inilah yang ingin kami representasikan dalam hidangan-hidangan yang sudah kami rancang," ujar Chef Mandif dalam keterangan resmi yang Kompas.com terima, Selasa (31/8/2021).

"Jadi melalui makanan kami, para juri dan mereka yang hadir dapat setidaknya melihat Indonesia," tambahnya.

Selama perlombaan, para chef juga akan dinilai berdasarkan cara mereka menangani limbah (waste management), khususnya bagaimana mereka mampu memaksimalkan bahan-bahan yang digunakan. 

"Misalkan kita menggunakan 70 pieces prawn (70 udang), semua bagian harus terpakai, mulai dari kepala hingga ekor. Diusahakan tidak ada bagian yang terbuang," ujar Chef Mandif.

Mendapat dukungan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Ilustrasi subak Jatiluwih, Bali. SHUTTERSTOCK/MARIO ANDI SUPRIA Ilustrasi subak Jatiluwih, Bali.

Keikutsertaan Indonesia dalam perlombaan tersebut didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) serta PT Time International.

Bentuk dukungan tersebut berupa penyewaan peralatan masak, pembuatan konten, publikasi melalui key opinion leader, konferensi pers, dan biaya perjalanan serta akomodasi selama di Perancis.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan, partisipasi Indonesia merupakan sarana soft power dan brand awareness. 

"Kita tahu bahwa negara kita memiliki 50 persen bumbu dan bahan makanan dunia. Kuliner Indonesia memiliki kekuatan untuk lebih dikenal di dunia. Dengan keragaman kulinernya, di mana terdapat kurang lebih 5.300 masakan khas Nusantara. Indonesia kaya akan kesempatan untuk memilih representasi diri terbaik melalui cita rasa di lidah kepada bangsa lain di dunia," jelas Sandiaga.

Baca juga:

Ia juga berharap bahwa partisipasi Indonesia dapat memperkuat subsektor kuliner Nusantara di mata dunia.

Berdasarkan data Outlook Pariwisata 2020/2021, pada tahun 2020 subsektor kuliner menyumbang sekitar 40,13 persen atau setara dengan Rp 455,55 triliun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. 

Sementara itu, proyeksi jumlah pekerja di subsektor kuliner pada 2021 adalah sekitar 9,4 juta orang. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com