Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/10/2021, 11:51 WIB
Kistin Septiyani,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua telah resmi dimulai. Tak hanya seputar olahraga, suvenir kerajinan khas Papua juga mencuri perhatian.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) diketahui membeli dua noken begitu sampai di Jayapura, Papua pada Jumat (1/10/2021). Noken adalah kerajinan khas Papua berupa tas tradisional yang terbuat dari kulit kayu.

Dilansir dari Karakteristik Tumbuhan Bahan Baku dan Pewarna Alami Noken pada Masyarakat Suku Damal karya Ryan, kerajinan ini merupakan wujud dari keanekaragaman hayati yang ada di Bumi Cendrawasih.

Baca juga: Tiba di Jayapura, Jokowi Beli Dua Noken Buatan Mama Papua

"Biodiversitas yang tinggi memungkinkan masyarakat dalam memanfaatkan tanaman sesuao dengan peruntukannya dapat terpenuhi. Salah satunya adalah pembuatan noken," tulis Ryan.

Noken dibuat oleh hampir semua suku yang ada di Papua. Masing-masing suku juga memiliki karakteristik noken yang berbeda dengan suku lainnya.

Fungsi noken

Melansir Perhiasan Tradisional Indonesia karya Husni dan Siregar, bahan dasar dalam pembuatan Noken berupa serat kayu atau kulit kayu yang dianyam menjadi sebuah dengan tali panjang menyerupai kalung.

Noken adalah tas khas Papua yang digunakan untuk membawa hasil pertanian dan barang dagangan ke pasar.SHUTTERSTOCK / By yudha wirawan Noken adalah tas khas Papua yang digunakan untuk membawa hasil pertanian dan barang dagangan ke pasar.

Noken digunakan kaum perempuan untuk menyimpan dan membawa bahan makanan. Mereka juga menggunakan kerajinan tradisional ini sebagai gendongan bayi.

"Berfungsi untuk menyimpan dan mengangkut bahan makanan, gendongan bayi juga diyakii sebagai kehidupan dan kesuburan," tulis Husni dan Siregar.

Baca juga: Noken, Tas Khas Papua Simbol Kedewasaan Perempuan

Tak hanya sebagai alat membawa barang, Noken juga berfungsi sebagai hiasan atau aksesori bagi perempuan Tanah Papua. Tas kulit kayu tersebut digunakan sebagai aksesoris yang diselempangkan di kening, sehingga terjulur ke bagian belakang kepala sampai pundak.

Jenis bahan baku

Noken umumnya terbuat darii serat atau kulit kayu. Namun menurut Ryan, setiap suku memiliki bahan baku noken yang berbeda.

Bahan baku yang digunakan masing-masing suku tersebut tergantung pada kondisi geografis tempat mereka bermukim.

"Tiap suku di Papua memiliki keunikan dalam pembuatan noken baik dari bahan baku, bentuk dan corak yang dimiliki," jelas Ryan dalam bukunya.

Noken adalah tas khas Papua yang digunakan untuk membawa hasil pertanian dan barang dagangan ke pasar.SHUTTERSTOCK / By Melisarhyn Noken adalah tas khas Papua yang digunakan untuk membawa hasil pertanian dan barang dagangan ke pasar.

Perajin yang tinggal di kawasan Raja Ampat membuat noken dari tumbuhan daerah pesisir. Sedangkan di Wamena, perajin membuat noken dari serat kayu atau pohon anggrek.

Perbedaan bahan ini juga memengaruhi bentuk, ukuran, dan warna dari noken yang dihasilkan.

Baca juga: Noken Papua, Warisan Budaya Takbenda UNESCO yang Jadi Merchandise PON XX Papua 2021

Noken di wilayah pesisir cenderung berbebntuk kotak dengan tekstur yang lebih kaku dan keras. Noken yang dihasilkan perajin kawasan pesisir biasanya juga memiliki varian warna lebih beragam.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Catat, Garuda Indonesia Umrah Travel Fair 2023 Digelar 8-10 Desember

Catat, Garuda Indonesia Umrah Travel Fair 2023 Digelar 8-10 Desember

Travel Update
AP II Prediksi Jumlah Penumpang Pesawat Naik 8 Persen Saat Nataru

AP II Prediksi Jumlah Penumpang Pesawat Naik 8 Persen Saat Nataru

Travel Update
Februari 2024, Wahana Demon Slayer Hadir Lagi di Universal Studios Japan

Februari 2024, Wahana Demon Slayer Hadir Lagi di Universal Studios Japan

Travel Update
Tempat Baru untuk Ajukan Visa Inggris di Jakarta, Bisa ke Hotel Ini

Tempat Baru untuk Ajukan Visa Inggris di Jakarta, Bisa ke Hotel Ini

Hotel Story
Harga Tiket dan Jam Buka Rumah Hantu Lawang Sukmo dan Zombieverse Solo

Harga Tiket dan Jam Buka Rumah Hantu Lawang Sukmo dan Zombieverse Solo

Jalan Jalan
7 Tempat Wisata untuk Rayakan Tahun Baru 2024 di Jakarta

7 Tempat Wisata untuk Rayakan Tahun Baru 2024 di Jakarta

Jalan Jalan
Langkah THE 1O1 Hotels & Resorts Semakin Serius Jadi Green Hotel

Langkah THE 1O1 Hotels & Resorts Semakin Serius Jadi Green Hotel

Hotel Story
Turis Malaysia Masih Dominasi Kunjungan ke Aceh pada Oktober 2023

Turis Malaysia Masih Dominasi Kunjungan ke Aceh pada Oktober 2023

Travel Update
Libur Akhir Tahun, Gunungkidul Targetkan PAD Rp 2,5 Miliar

Libur Akhir Tahun, Gunungkidul Targetkan PAD Rp 2,5 Miliar

Travel Update
Hotel Angker di Solo Jadi Rumah Hantu Terbesar di Indonesia 

Hotel Angker di Solo Jadi Rumah Hantu Terbesar di Indonesia 

Jalan Jalan
Kabupaten Semarang Punya Banyak Potensi Wisata, tapi Belum Dioptimalkan

Kabupaten Semarang Punya Banyak Potensi Wisata, tapi Belum Dioptimalkan

Travel Update
Dana Kepariwisataan Ditargetkan Beroperasi pada Pertengahan 2024

Dana Kepariwisataan Ditargetkan Beroperasi pada Pertengahan 2024

Travel Update
Malaysia Masih Urutan 1 Negara Penyumbang Wisman Terbanyak ke Indonesia

Malaysia Masih Urutan 1 Negara Penyumbang Wisman Terbanyak ke Indonesia

Travel Update
Legenda Bukit Batu Garudo di Pesisir Selatan, Konon dari Burung Garuda yang Mati

Legenda Bukit Batu Garudo di Pesisir Selatan, Konon dari Burung Garuda yang Mati

Travel Update
Harga Tiket DTW Ulun Danu Beratan Naik mulai 1 Januari 2024

Harga Tiket DTW Ulun Danu Beratan Naik mulai 1 Januari 2024

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com