Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Langgar Aturan Ganjil Genap di Ragunan, Wisatawan Harus Rela Putar Balik

Kompas.com - 23/10/2021, 14:16 WIB
Ni Nyoman Wira Widyanti

Penulis

Sumber Antara

KOMPAS.com - Puluhan kendaraan roda empat yang menuju Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan, harus putar balik lantaran melanggar aturan ganjil genap kendaraan bermotor.

Untuk diketahui, mulai dari Jumat (22/10/2021) hingga Minggu (24/10/2021), diberlakukan kebijakan ganjil genap di sejumlah tempat wisata, salah satunya di Taman Margasatwa Ragunan. 

Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Edi Supriyanto, mengatakan bahwa hingga Sabtu siang sudah banyak kendaraan yang telah putar balik.

"Sampai dengan hari ini kurang lebih 25 kendaraan roda empat semua diputarbalikkan," kata Edi, Sabtu (23/10/2021), dikutip dari Antara.

Wisatawan yang kendaraannya diputarbalikkan umumnya belum mengetahui kebijakan tersebut. Sementara sebagian lainnya belum mendaftar secara online sesuai ketentuan dari pengelola tempat wisata. 

Baca juga:

"Pembukaan Ragunan hari ini dimulai. Pembatasan ganjil-genap, yang  boleh masuk harus sesuai dengan tanggal. Kalau hari itu (tanggalnya) ganjil ya (pelat nomor kendaraan) ikuti ganjil, kalau (tanggalnya) genap ya (pelat nomor kendaraan) genap," ujarnya.

Adapun, aturan tersebut mengacu pada Surat Keputusan (SK) Kepala Dinas Perhubungan Nomor 438 Tahun 2021. Selain tanggal 22-24 Oktober 2021, aturan itu juga akan berlaku pada 29-31 Oktober 2021. 

Menurut SK tersebut, aturan ganjil genap diterapkan di pintu masuk utara dan barat Taman Margasatwa Ragunan. 

Dilansir dari Kompas.com, Kamis (21/10/2021), aturan ganjil genap hanya berlaku untuk kendaraan roda empat. Aturan itu dikecualikan untuk sepeda motor. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com