Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - Diperbarui 03/01/2023, 17:47 WIB

KOMPAS.com - Umat Hindu di Bali merayakan Galungan pada Rabu (4/1/2023). Galungan merupakan hari raya yang datangnya setiap enam bulan sekali berdasarkan pawukon.

Dilansir dari jurnal berjudul Upacara dan Makna Filsofis Hari Raya Sugian Jawa dan Sugian Bali karya Wayan Musna, Galungan merupakan salah satu upacara agama Hindu untuk mengingatkan manusia secara ritual dan spiritual agar selalu memenangkan Dewi Sampad untuk menegakkan dharma melawan adharma.

"Bersatunya rohani dan pikiran yang terang inilah wujud dharma dalam diri. Sedangkan segala kekacauan pikiran itu (byanparaning idep) adalah wujud adharma," tulis Wayan dalam jurnalnya.

Baca juga: Simak, Ini Bedanya Galungan dan Kuningan

Galungan dan cerita rakyat Mayadanawa

Umat Hindu melaksanakan perayaan Hari Raya Galungan yang berlangsung di Pura Agung Sriwijaya, Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (14/4/2021).KOMPAS.com / AJI YK PUTRA Umat Hindu melaksanakan perayaan Hari Raya Galungan yang berlangsung di Pura Agung Sriwijaya, Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (14/4/2021).

Perayaan Galungan di Bali dipercaya memiliki kaitan erat dengan cerita rakyat tentang Mayadanawa atau Mayadenawa.

Dilansir dari situs resmi Kementeriaan Pendidikan dan Kebudayaan, Mayadanawa merupakan gabungan antara cerita sejarah dan mitologi.

Diceritakan bahwa dahulu kala hiduplah seorang raja bernama Mayadanawa. Ia merupakan keturuanan daitya atau raksasa di wilayah utara Danau Batur yang memiliki kekuatan mengubah diri menjadi bentuk apa pun.

Baca juga: 4 Januari 2023 Hari Raya Galungan, Apakah Libur Nasional?

Sayangnya, kesaktian tersebut membuat Mayadanawa menjadi sosok raja yang angkuh. Ia melarang rakyat Bali untuk menyembah Tuhan dan melakukan upacara keagamaan.

Sang raja bahkan merusak semua pura yang ada di wilayah kekuasaannya.

Setelah semua upacara keagamaan ditiadakan, tanaman warga menjadi rusak dan wabah penyakit merebak. Melihat hal tersebut, Mpu Kul Putih melakukan semadi di Pura Besakih untuk memohon petunjuk dan bimbingan Tuhan.

Dalam semadi tersebut, Mpu Kul Putih mendapat petunjuk agar meminta pertolongan ke India.

Singkat cerita, pertolongan dari surga turun berupa sebuah pasukan yang dipimpin Batara Indra. Pasukan tersebut menyerang Raja Mayadanawa dan melengserkannya dari tahta.

Baca juga: Hari Suci Galungan, Ada Tradisi Ngejot yang Sarat Makna

Meski melalui pertempuran yang sangat sengit, Pasukan Batara Indra akhirnya berhasil mengalahkan Mayadanama. Cerita rakyat ini lah yang menjadi latar belakang perayaan Galungan.

Masyarakat percaya bahwa kebaikan atau dharma akan selalu berhasil melawan kejahatan atau adharma.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Sempat berhenti dirayakan

Umat Hindu melaksanakan perayaan Hari Raya Galungan yang berlangsung di Pura Agung Sriwijaya, Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (14/4/2021).KOMPAS.com / AJI YK PUTRA Umat Hindu melaksanakan perayaan Hari Raya Galungan yang berlangsung di Pura Agung Sriwijaya, Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (14/4/2021).

Menurut lontar Purnama Bali Dwipa dalam tulisan Wayan, Galungan pertama kali dirayakan pada hari Purnama Kapat atau Budha Kliwon Dungulan di tahun 882 Masehi atau Saka 804.

Akan tetapi dengan alasan yang tak diketahui, perayaan tersebut sempat berhenti pada tahun 1103 Saka. Saat itu Raja Sri Ekajaya adalah pemimpin yang berkuasa.

Baca juga: Ada Tradisi Ngelawar dalam Galungan, Apa Itu?

Hilangnya perayaan Galungan konon menyebabkan musibah yang datang berturut-turut. Para raja yang berkuasa dikabarkan meninggal dalam usia muda.

Raja Sri Jayakasunu yang memimpin setelah meninggalnya Sri Dhanadi kemudian melakukan tapa brata atau semadi di Pura Dalem Puri. Dalam pertapaan tersebut, Sri Jayakasunu mendapat jawaban atas wafatnya para raja di usia yang relatif muda.

Musibah tersebut terjadi karena para raja tak lagi merayakan Galungan. Setelah hampir 23 tahun tak digelar, perayaan Galungan kembali diselenggarakan pada tahun 1126 Saka.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Mudik Lewat Jalan Tol Trans Jawa, Bisa Mampir ke 9 Masjid Ini

Mudik Lewat Jalan Tol Trans Jawa, Bisa Mampir ke 9 Masjid Ini

Jalan Jalan
Mau Liburan ke Hong Kong? Jangan Lupa Lakukan 3 Kegiatan Seru Ini

Mau Liburan ke Hong Kong? Jangan Lupa Lakukan 3 Kegiatan Seru Ini

BrandzView
Pendakian Gunung Prau Buka Selama Ramadhan 2023, Cek Jadwalnya

Pendakian Gunung Prau Buka Selama Ramadhan 2023, Cek Jadwalnya

Travel Update
10 IP Asal Indonesia Siap Pamerkan Produk Lisensi Lokal di Hong Kong

10 IP Asal Indonesia Siap Pamerkan Produk Lisensi Lokal di Hong Kong

Travel Update
5 Masjid di Jalur Trans Sumatera yang Bisa Dikunjungi Saat Mudik

5 Masjid di Jalur Trans Sumatera yang Bisa Dikunjungi Saat Mudik

Jalan Jalan
Jadi Masjid Tertua di Indonesia, Ketahui 6 Fakta Masjid Saka Tunggal 

Jadi Masjid Tertua di Indonesia, Ketahui 6 Fakta Masjid Saka Tunggal 

Jalan Jalan
Istana Kekaisaran Jepang Buka Lagi, Bisa Lihat Sakura Mekar di Jalan Inui

Istana Kekaisaran Jepang Buka Lagi, Bisa Lihat Sakura Mekar di Jalan Inui

Hotel Story
Promosikan Bangunan Ikonik Tanah Air lewat Game, Menparekraf Beri Apresiasi pada PUBG Mobile Indonesia

Promosikan Bangunan Ikonik Tanah Air lewat Game, Menparekraf Beri Apresiasi pada PUBG Mobile Indonesia

Travel Update
Wings Air Sediakan 531.360 Kursi untuk Periode Lebaran 2023

Wings Air Sediakan 531.360 Kursi untuk Periode Lebaran 2023

Travel Update
10 Masjid Tertua di Dunia, Ada yang Berada di China

10 Masjid Tertua di Dunia, Ada yang Berada di China

Jalan Jalan
9 Masjid di Jalur Pantura untuk Pemudik, dari Jakarta hingga Jatim

9 Masjid di Jalur Pantura untuk Pemudik, dari Jakarta hingga Jatim

Jalan Jalan
Masjid Terapung Palu yang Kokoh Diterjang Tsunami Kini Jadi Obyek Wisata

Masjid Terapung Palu yang Kokoh Diterjang Tsunami Kini Jadi Obyek Wisata

Jalan Jalan
6 Masjid di Jalur Pansela, Bisa Mampir Saat Mudik

6 Masjid di Jalur Pansela, Bisa Mampir Saat Mudik

Jalan Jalan
Perjalanan Domestik Naik 2 Kali Lipat Saat Lebaran, Tak Semuanya Mudik

Perjalanan Domestik Naik 2 Kali Lipat Saat Lebaran, Tak Semuanya Mudik

Travel Update
Mengenal Enam Keret Suku Byak di Kabupaten Tambrauw Papua

Mengenal Enam Keret Suku Byak di Kabupaten Tambrauw Papua

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+