Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/04/2021, 18:32 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Ucapan Selamat Hari Suci Galungan dan Kuningan kerap diberikan secara bersamaan saat hari raya hendak berlangsung.

Kendati demikian, ternyata dua hari yang disucikan bagi umat Hindu tersebut berbeda satu sama lainnya.

Guru Besar Ilmu Pariwisata Universitas Udayana Bali I Gede Pitana mengatakan, Galungan dan Kuningan berbeda hari perayaannya. Kuningan dirayakan 10 hari setelah Hari Suci Galungan.

Baca juga: Kumpulan Ucapan Hari Suci Galungan Penuh Makna

“Jadi, katakanlah besok itu kan Galungan tanggal 16 September, maka berakhir perayaannya pada 26 September, yang disebut dengan Hari Raya Kuningan,” kata dia kepada Kompas.com pada September 2020.

Walaupun hari dan tanggalnya berbeda, namun antara Galungan dan Kuningan masih merupakan satu rangkaian upacara Galungan. Lantas, apa yang membedakannya?

Galungan, para dewa dan leluhur turun ke bumi

Perbedaan pertama pada dua hari tersebut menurut Pitana terletak pada inti Hari Suci Galungan, di mana umat Hindu merayakan turunnya para dewa dan leluhur ke bumi dan menemui keturunannya.

Warga membawa sejumlah sesaji saat perayaan Hari Raya Kuningan di Pura Sakenan di Pulau Serangan, Bali, Sabtu (26/9/2020). Hari Raya Kuningan yang digelar beberapa hari setelah Galungan ini dimaksudkan untuk merayakan saat Dewa-dewa dan leluhur kembali ke surga setelah bertemu keturunannya.AFP/SONNY TUMBELAKA Warga membawa sejumlah sesaji saat perayaan Hari Raya Kuningan di Pura Sakenan di Pulau Serangan, Bali, Sabtu (26/9/2020). Hari Raya Kuningan yang digelar beberapa hari setelah Galungan ini dimaksudkan untuk merayakan saat Dewa-dewa dan leluhur kembali ke surga setelah bertemu keturunannya.

“Galungan itu dewa-dewa dan leluhur turun, semua atman-atman (roh) yang sudah suci akan turun dari surga menemui keturunannya di dunia,” ucapnya.

Selanjutnya, Galungan juga hari di mana umat Hindu bersembahyang pada pagi hari ke pura desa masing-masing. Mereka juga akan bersembahyang di pura keluarga hingga pura gabungan keluarga.

Momen Galungan menjadi makna bagi umat Hindu untuk merayakan kemenangan kebaikan atas kejahatan.

Galungan disenangi turis asing

Pitana mengatakan bahwa saat Galungan, biasanya terlihat wisatawan mancanegara (wisman) yang senang karena banyak penjor.

Penjor adalah bambu yang dilengkungkan kemudian dihias. Biasanya, penjor akan dipasang di halaman rumah dan di sepanjang jalan.

Baca juga: Mengenal Hari Suci Galungan, Menangnya Kebaikan atas Kejahatan

Menurut dia, wisman kerap berkunjung ke pura untuk menyaksikan jalannya perayaan Hari Suci Galungan.

“Mereka tetap boleh masuk ke pura, asalkan berpakaian sopan atau adat Bali. Kedua, kalau memotret jangan pakai 'flash'. Lalu, perempuan tidak sedang haid,” jelas Pitana.

Kendati demikian, pemandangan tersebut tidak terlihat selama pandemi lantaran Pulau Dewata masih belum menerima wisman.

Penerapan protokol kesehatan saat persembahyangan Galungan di Pura Jagatnatha, Denpasar, Bali, Rabu (16/9/2020) lalu.Istimewa Penerapan protokol kesehatan saat persembahyangan Galungan di Pura Jagatnatha, Denpasar, Bali, Rabu (16/9/2020) lalu.

Kuningan, para dewa dan leluhur kembali ke surga

Perayaan Kuningan jatuh pada hari kesepuluh setelah Hari Suci Galungan. Hari Raya Kuningan dimaksudkan untuk merayakan saat di mana para dewa dan leluhur kembali ke surga setelah bertemu keturunanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Hotel Angker di Solo Jadi Rumah Hantu Terbesar di Indonesia 

Hotel Angker di Solo Jadi Rumah Hantu Terbesar di Indonesia 

Jalan Jalan
Kabupaten Semarang Punya Banyak Potensi Wisata, tapi Belum Dioptimalkan

Kabupaten Semarang Punya Banyak Potensi Wisata, tapi Belum Dioptimalkan

Travel Update
Dana Kepariwisataan Ditargetkan Beroperasi pada Pertengahan 2024

Dana Kepariwisataan Ditargetkan Beroperasi pada Pertengahan 2024

Travel Update
Malaysia Masih Urutan 1 Negara Penyumbang Wisman Terbanyak ke Indonesia

Malaysia Masih Urutan 1 Negara Penyumbang Wisman Terbanyak ke Indonesia

Travel Update
Legenda Bukit Batu Garudo di Pesisir Selatan, Konon dari Burung Garuda yang Mati

Legenda Bukit Batu Garudo di Pesisir Selatan, Konon dari Burung Garuda yang Mati

Travel Update
Harga Tiket DTW Ulun Danu Beratan Naik mulai 1 Januari 2024

Harga Tiket DTW Ulun Danu Beratan Naik mulai 1 Januari 2024

Travel Update
Indahnya Panorama bagai Surga di Puncak Bukit Batu Garudo, Pesisir Selatan

Indahnya Panorama bagai Surga di Puncak Bukit Batu Garudo, Pesisir Selatan

Jalan Jalan
Harga Tiket Pesawat Jakarta-Solo PP Desember 2023, mulai Rp 746.000

Harga Tiket Pesawat Jakarta-Solo PP Desember 2023, mulai Rp 746.000

Travel Update
Rute ke Jembatan Akar di Sayegan, Sekitar 30 Menit dari Tugu Jogja

Rute ke Jembatan Akar di Sayegan, Sekitar 30 Menit dari Tugu Jogja

Travel Tips
Sunrise Hill Bandungan: Harga Tiket, Jam Buka, dan Daya Tarik 

Sunrise Hill Bandungan: Harga Tiket, Jam Buka, dan Daya Tarik 

Jalan Jalan
Keindahan Jalan Raya Penelokan Kintamani, Lokasi Minimarket dengan Panorama Indah di Bali

Keindahan Jalan Raya Penelokan Kintamani, Lokasi Minimarket dengan Panorama Indah di Bali

Jalan Jalan
Jembatan Akar di Sayegan Yogyakarta, Spot Estetis untuk Foto

Jembatan Akar di Sayegan Yogyakarta, Spot Estetis untuk Foto

Jalan Jalan
Sandiaga Targetkan 200-250 Juta Pergerakan Wisnus Saat Nataru 2024

Sandiaga Targetkan 200-250 Juta Pergerakan Wisnus Saat Nataru 2024

Travel Update
Penumpang KRL di Stasiun Tugu Yogyakarta Kini Punya Pintu Keluar-Masuk Khusus

Penumpang KRL di Stasiun Tugu Yogyakarta Kini Punya Pintu Keluar-Masuk Khusus

Travel Update
Gunung Marapi Meletus, Sandiaga Optimistis Wisata Minat Khusus Tidak Terdampak

Gunung Marapi Meletus, Sandiaga Optimistis Wisata Minat Khusus Tidak Terdampak

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com