KOMPAS.com – Bandara adalah tempat di mana banyak orang dari seluruh dunia berkumpul untuk menunggu jadwal penerbangan mereka masing-masing.
Meski saat pandemi Covid-19 seperti ini penerapan protokol kesehatan (prokes) ketat, tetap tidak ada yang bisa menjamin orang-orang yang datang ke bandara benar-benar bebas dari kuman dan virus.
Belum lagi soal masalah kebersihan yang juga diperketat tak membuat semua tempat di bandara menjadi aman bagi pengunjung.
Baca juga: Bandara Adisutjipto Yogyakarta Kembali Buka Rute Yogyakarta-Bali
Masyarakat yang akan ke bandara dalam waktu dekat ini perlu memperhatikan tempat mana yang paling banyak ditinggali kuman, dilansir oleh Kompas.com dari Huffpost, Senin (6/12/2021).
Bagian tangan sandaran kursi di bandara adalah tempat yang sering dipegang seseorang saat duduk. Jadi, tentunya bakal ada banyak kuman yang menempel.
Banyaknya kursi juga membuat kebersihannya tak terjamin, apalagi jika tidak dibersihkan secara rutin oleh petugas.
Baca juga: Rute The Beach Love Bali dari Bandara Ngurah Rai
Menurut sebuah studi pada 2018 dari InsuranceQuotes.com, diketahui bahwa sandaran tangan kursi adalah tempat paling kotor di bandara.
Pasar asuransi online itu menganalisis sampel dari permukaan sandaran tangan kursi di tiga bandara utama Amerika Serikat (AS), dan didapati ada 21.630 CFU (satuan pembentuk koloni) bakteri dan jamur setiap inci perseginya.
Pegangan tangan yang ada di bandara, seperti eskalator dan tangga juga dipenuhi oleh bakteri.
Namun, meski menjadi sumber dari tempat bernaungnya bakteri, bukan berarti pegangan itu tidak boleh disentuh sama sekali. Tidak apa-apa memegangnya agar tidak jatuh saat berjalan.
Akan tetapi, selalu bersihkan tangan setelah memegangnya dengan sabun atau hand sanitizer agar bebas dari kuman.
Baca juga: Bandara Juanda di Sidoarjo Tak Terdampak Letusan Gunung Semeru
Layar sentuh dari fasilitas umum di stasiun dan bandara, seperti monitor check-in dan monitor swalayan kerap kali disentuh orang.
Bahkan dari studi InsuranceQuotes.com, terungkap bahwa satu monitor di swalayan bisa ditemukan lebih dari 1 juta kuman atau sekitar 253.857 CFU per inci persegi.
Baca juga: Erupsi Gunung Semeru Tak Pengaruhi Bandara Malang
Jumlahnya memang akan berbeda antara jenis layar dan lokasi dari bandaranya, tetapi tetap saja ada banyak bakteri yang tinggal di sana.
Para peneliti dari University of Nottingham dan Institut Kesehatan serta Kesejahteraan Finlandia pada 2018 meneliti mengenai virus di bandara.
Mereka mengumpulkan sampel permukaan dan udara di sekitar Bandara Helsinki dan menemukan bahwa nampan serta tempat sampah plastik di area tersebut memiliki risiko yang tinggi dari paparan virus dan kuman penyakit.
Empat dari delapan sampel tempat sampah plastik mengandung rhinovirus atau adenovirus, yang dapat menyebabkan gejala seperti pilek.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.