Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Mencegah Penularan Covid Varian Omicron Menurut WHO Terkait Perjalanan Internasional

Kompas.com - 10/12/2021, 10:31 WIB
Desi Intan Sari,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

Sumber WHO

Kompas.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan varian B.1.1.529 atau Omicron sebagai varian yang menjadi perhatian (VOC).

Adanya varian baru dari Covid ini membuat sejumlah negara memberlakukan larangan perjalanan internasional dari Afrika Selatan dan negara-negara lainnya. 

WHO menyebutkan, varian Omicron memiliki sejumlah besar mutasi yang beberapa di antaranya mengkhawatirkan. Bukti awal menunjukkan varian ini peningkatan risiko infeksi ulang daripada varian lainnya. 

Baca juga: Masa Karantina 10 Hari untuk Antisipasi Omicron dan Turis Indonesia ke Luar Negeri

Hingga saat ini, WHO memantau dengan cermat penyebaran varian Omicron. Penelitian sedang berlangsung untuk memahami lebih lanjut tentang mutasinya serta dampak terhadap penularan, virulensi, diagnostik, terapi, dan vaksin. 

Saat penelitian ilmiah sedang dilakukan untuk memahami bagaimana varian baru ini menginfeksi, WHO pada Rabu (8/12/2021) menyarankan sejumlah cara berikut ini agar penularan Omicron bisa dicegah: 

1. Terapkan peraturan perjalanan ketat

Negara-negara di dunia harus terus menerapkan perlindungan atas penularan varian baru bersasarkan rekomendasi sementara dan terbaru dari Direktur Jenderal WHO pada 26 Oktober 2021. 

Baca juga: Indonesia Perketat Kedatangan Internasional, Antisipasi Varian Omicron

Peraturan dari Komite Darurat ke-9 untuk Covid-19 juga harus dijalankan sesuai dokumen kebijakan WHO dan pertimbangan teknis untuk menerapkan pendekatan berbasis risiko perjalanan internasional dalam konteks Covid-19 yang dirilis pada Juli 2021. 

Ilustrasi obat Covid-19. Inggris setujui penggunaan obat sotrovimab untuk pengobatan Covid-19 bergejala ringan hingga sedang. Produsen obat, GlaxoSmithKline (GSK), mengatakan, obat antibodi ini kemungkinan bisa melawan varian Omicron. SHUTTERSTOCK/GlaxoSmithKline (GSK) Ilustrasi obat Covid-19. Inggris setujui penggunaan obat sotrovimab untuk pengobatan Covid-19 bergejala ringan hingga sedang. Produsen obat, GlaxoSmithKline (GSK), mengatakan, obat antibodi ini kemungkinan bisa melawan varian Omicron.

2. Peraturan berlapis sebelum dan saat kedatangan pelancong

Otoritas nasional di negara keberangkatan, transit, dan kedatangan dapat menerapkan pendekatan mitigasi risiko berlapis untuk menunda atau mengurangi keluar-masuknya varian baru agar tidak makin menyebar. 

Langkah-langkah tersebut dapat mencakup penjaringan penumpang sebelum bepergian atau pada saat kedatangan, termasuk melalui penggunaan tes Covid-19 atau penerapan karantina untuk pelancong internasional. 

Baca juga: Swiss Larang Penerbangan dari 7 Negara akibat Omicron

Seluruh aturan harus diterapkan sesuai martabat wisatawan, hak asasi manusia, dan kebebasan mendasar, sebagaimana diuraikan dalam International Health Regulations (IHR) 2005.

3. Melaporkan kasus Covid-19 

Memberlakukan larangan perjalanan saja tidak akan mencegah penyebaran virus ke negara-negara lain. Hal itu malah bisa menjadikan beban untuk kehidupan dan mata pencaharian. 

Jadi negara-negara disinsentif diharapkan melaporkan dan berbagi data epidemiologi dan pengurutan kasus Covid-19. 

Baca juga: Indonesia Larang Kedatangan WNA dari 11 Negara akibat Varian Omicron

Semua negara juga harus memastikan bahwa tindakan tersebut ditinjau dan diperbarui secara berkala ketika bukti baru tersedia tentang karakteristik epidemiologis dan klinis Omicron atau VOC lainnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

Travel Update
Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Travel Update
10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

Travel Tips
5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

Jalan Jalan
5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

Travel Tips
Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Jalan Jalan
Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Jalan Jalan
Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Jalan Jalan
Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Travel Update
Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Jalan Jalan
Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Travel Update
Arab Saudi Targetkan Lebih dari 2 Juta Kunjungan Turis Indonesia pada 2024

Arab Saudi Targetkan Lebih dari 2 Juta Kunjungan Turis Indonesia pada 2024

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com