Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gereja Tugu, Tempat Napak Tilas Portugis di Jakarta Utara

Kompas.com - Diperbarui 25/12/2022, 19:08 WIB
Desi Intan Sari,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.comGereja Tugu yang terletak di Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, merupakan peninggalan zaman kolonial Belanda yang hingga saat ini masih bertahan. 

Jika dari Monumen Nasional (Monas) di Jakarta Pusat, maka jaraknya 15-18 kilometer dengan lama berkendara kira-kira 30 menit. 

Baca juga: 

Gereja ini dulunya dibangun di Kawasan Kampung Tugu yang dulunya adalah daerah pembuangan tawanan Belanda, yakni masyarakat Portugis.

Pada awalnya, pemerintah Belanda mengasingkan orang-orang Portugis ke Kampung Tugu yang berada di luar Batavia.

“Dulunya Kampung Tugu berada jauh dari Batavia jadi harus melewati hutan untuk sampai ke lokasi,” ujar pemandu Jelajah Gereja Kuno bersama Wisata Kreatif Jakarta, Ira, Sabtu (25/12/2021).

Bamyak dari mereka yang bertahan menetap dan menikah dengan warga lokal, kemudian dua kebudayaan berbeda itu bercampur dan menciptakan budaya baru yang unik. 

“Kampung ini juga dikenal dengan nama Kampung Betawi Kristen, budaya Betawi dan Portugis mudah sekali ditemui dalam kehidupan sehari-hari warganya,” jelas Ira.

Baca juga: 12 Gereja Tertua di Indonesia, Bisa Dikunjungi Saat Libur Natal

Usia gereja ini sudah sangat tua, diperkirakan dibangun pada 1676 sampai 1678 dan sempat direnovasi pada 1737. 

Gereja TuguKOMPAS/DENTY PIAWAI NASTITIE Gereja Tugu

Sempat hancur dan dibangun kembali

Gereja ini diketahui sempat hancur saat adanya pemberontakan masyarakat China pada 1740, tapi kemudian dibangun kembali pada 1744. 

Pembangunan kembali Gereja Tugu dibantu oleh seorang tuan tanah bernama Yustinus Vinck. Tempat ibadah ini kembali diresmikan pada 1748 oleh pendeta J.M Mohr.

Baca juga: 

Walaupun usianya cukup tua, namun gereja ini masih berdiri kokoh dan masih menjadi tempat ibadah hingga saat ini.

Tempat ibadah ini bisa menampung sekitar 500 orang dan ada juga lonceng kuno yang masih asli dari ratusan tahun lalu.

Di halaman gereja masih banyak didapati makam kuno karena dulunya dijadikan pemakaman bagi orang sekitar yang telah meninggal.

Kebudayaan Protugis di Kampung Tugu cukup terasa apalagi saat Natal. Tradisi panen, mandi-mandi diiringi musik keroncong juga masih dilestarikan hingga saat ini.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Keunikan lain dari Gereja Tugu, di antaranya penampilan petugas gereja yang sepintas seperti orang yang hendak ke masjid lantaran memakai baju koko dan peci.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Batu Jonggol Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Lokasi

Gunung Batu Jonggol Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Lokasi

Jalan Jalan
Ocean Park BSD City Tangerang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Ocean Park BSD City Tangerang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Scoot Terbangkan Pesawat Embraer E190-E2 Pertama

Scoot Terbangkan Pesawat Embraer E190-E2 Pertama

Travel Update
5 Tips Traveling dengan Hewan Peliharaan yang Aman

5 Tips Traveling dengan Hewan Peliharaan yang Aman

Travel Tips
Traveloka dan Baby Shark Beri Diskon Liburan Sekolah hingga 50 Persen

Traveloka dan Baby Shark Beri Diskon Liburan Sekolah hingga 50 Persen

Travel Update
4 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Melawati Keamanan Bandara

4 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Melawati Keamanan Bandara

Travel Tips
KAI Sediakan 739.000 Kursi Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

KAI Sediakan 739.000 Kursi Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
Kadispar Bali: Pungutan Wisatawan Asing Sudah Hampir Rp 79 Miliar

Kadispar Bali: Pungutan Wisatawan Asing Sudah Hampir Rp 79 Miliar

Travel Update
Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Travel Tips
Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Travel Tips
Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Travel Update
Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Travel Update
Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Travel Update
Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut 'Flare' di Gunung Andong

Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut "Flare" di Gunung Andong

Travel Update
Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com