Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 12/02/2022, 14:38 WIB

KOMPAS.com – Sejumlah negara di dunia memiliki festival unik yang dapat menjadi daya tarik wisata. 

Beberapa festival tidak hanya lahir dari budaya atau kepercayaan setempat, tapi juga kadang tercipta berkat adanya kebosanan atau rasa ingin coba-coba. 

Berikut ini adalah daftar festival unik dari berbagai negara yang mungkin akan membuat kamu terheran-heran, dikutip dari The Culture Trip, Sabtu (12/2/2022). 

Baca juga: 8 Museum Aneh di Dunia, Ada Museum Patah Hati

1. Lomba menggendong istri

Festival menggendong istri adalah sebuah festival olahraga yang berasal dari Sonkajärvi, Finlandia, sejak tahun 1992. 

Dalam bahasa Finlandia, menggendong istri disebut dengan eukonkanto. Namun, asal-usul festival ini belum diketahui pasti. 

Saat festival berlangsung, para peserta bebas menggendong sang istri dengan cara apapun, di antaranya digendong di belakang dan digantung terbalik dengan kaki melingkari bahu suami.

Peserta akan menggendong istri masing-masing melewati lintasan sepanjang 253,5 meter yang penuh rintangan. 

Hadiah untuk pemenang festival ini adalah bir mengikuti berat badan sang istri.

Baca juga: Daftar Negara dengan Tiket Bioskop Termurah dan Termahal di Dunia

2. Festival melompati bayi

Baby Jumping Festival Celestebombin/WikiCommons Baby Jumping Festival

Baby Jumping Festival (festival melompati bayi) diadakan di Castrillo de Murcia, Spanyol.

Acara ini dikenal dengan nama El Colacho oleh penduduk setempat, serta digelar pada 60 hari setelah Paskah selama perayaan Corpus Christi.

Festival tersebut merupakan upacara pembaptisan untuk menyucikan bayi, yang lahir selama setahun terakhir, dari dosa.

Upacara ini sudah lama dijalani oleh masyarakat setempat sejak awal 1600-an. 

Selama festival berlangsung, para laki-laki yang mengenakan baju tradisional akan berpura-pura meneror kerumunan penonton. Selanjutnya mereka akan lari dan melompati bayi-bayi yang ditidurkan di atas alas empuk di tengah jalan.  

Meski dilaporkan tidak ada peserta festival yang luka selama ini, namun festival tersebut tetap mendapat kritik. 

Baca juga: 10 Negara dengan Tingkat Kejahatan Tertinggi di Dunia

3. Festival mengejar keju

Cheese Rolling Inggris Shutterstock Cheese Rolling Inggris

Setiap akhir Mei setiap tahunnya di Gloucestershire, Inggris, diadakan festival mengejar keju. 

Pesertanya adalah orang dewasa yang berkumpul di Desa Brockworth. Mereka bersiap untuk mengejar keju Double Gloucester seberat 9 pon atau sekitar 4 kilogram (kg) yang meluncur menuruni bukit. 

Beberapa persiapan dilakukan sebelum festival dimulai di Cooper's Hill. Semak-semak yang ada di area tersebut akan dipangkas dan area akan akan dibersihkan dari batu atau benda lain yang bisa membahayakan peserta. 

Sayangnya, meski sudah dibuat seaman mungkin, bahaya tetap bisa saja datang dari sesama peserta, bahkan penonton juga bisa terkena imbas. 

Selama festival diadakan, banyak orang yang terluka parah karena harus menuruni bukit yang curam atau saat mengejar keju.

Pada tahun 2015, festival ini ditonton oleh sekitar 4.000 orang.  

Baca juga: 10 Bangunan Megah di Dunia yang Didirikan atas Nama Cinta

4. Kontes pembekuan rambut internasional

Kontes unik ini diadakan di sebuah provinsi yang memiliki suhu sangat dingin, yakni di Yukon, Kanada.

Saat musim dingin berlangsung setiap bulan Februari, kontes pembekuan rambut internasional ini diadakan di Takhini Hot Pools.

Para peserta yang mengikuti kontes akan mencelupkan kepala mereka ke dalam kolam air panas. 

Kemudian, rambut mereka akan ditata semenarik mungkin agar bisa memenangkan kontes sembari dibiarkan "membeku" di udara dingin.  

Diketahui bahwa suhu di area tersebut sangat dingin lantaran bisa mencapai di bawah -30 ° celsius.

Pemenangnya akan mendapat hadiah berupa uang tunai.

Baca juga: 10 Restoran Termahal di Dunia, Harga Menunya Rp 24,9 Juta per Orang

5. Festival prasmanan monyet

Festival Prasmanan Monyet ThailandShutterstock Festival Prasmanan Monyet Thailand

Thailand juga memiliki festival unik yang ditujukan untuk monyet-monyet liar di negara tersebut. 

Monkey Buffet Festival atau festival prasmanan monyet diadakan setiap bulan November, dengan memberi makanan kepada monyet-monyet di Provinsi Lopburi, sebelah utara Kota Bangkok. 

Populasi monyet di kawasan tersebut cukup banyak, sekitar 2.000-3.000 ekor. Oleh karena itu, saat festival digelar, terdapat 4.000 kg buah, sayuran, kue dan permen. 

Setelah monyet-monyet itu diberi suguhan, para anak muda akan berdandan seperti monyet-monyet tersebut, lalu menari. 

Festival ini bermula dari seorang pengusaha setempat yang mencari ide untuk mendongkrak pariwisata Lopburi. 

Sejak diadakan pertama kali pada 1989, festival yang melibatkan monyet ini sukses membangkitkan sektor pariwisata di kawasan tersebut. 

Baca juga: 20 Maskapai Terbaik Dunia Versi World Airline Awards, Ada Garuda Indonesia

6. Festival Lumpur Boryeong

Festival Lumpur Boryeong berlangsung setiap bulan Juli di Desa Boryeong. Lokasinya berjarak 200 km sebelah selatan Seoul, Korea Selatan. 

Festival ini pertama kali diadakan pada 1998 untuk mempromosikan kosmetik berbahan lumpur di desa tersebut.

Adapun lumpur di Boryeong dinilai kaya akan mineral alami, serta bermanfaat untuk kulit. 

Walaupun awalnya bertujuan untuk promosi, saat ini Festival Lumpur Boryeong populer di kalangan wisatawan.

Aktivitas yang bisa diikuti, antara lain masuk ke dalam kolam lumpur dan bermain seluncuran lumpur.

Baca juga: Korea Selatan Kenalkan Visa Hallyu, Pas untuk K-popers

7. Kejuaraan Gulat Kaki Dunia

World Toe Wrestling Championships atau kejuaraan gulat kaki dunia digelar di lokasi yang bervariasi setiap tahunnya. Namun, sebenarnya festival ini berasal dari Desa Wetton, Staffordshire, Inggris, pada 1970-an.

Alasan lahirnya ajang unik ini karena Inggris ingin memiliki beberapa jenis olahraga lain. 

Cara melakukan gulat kaki sama seperti gulat lengan, yakni dua orang saling berhadapan di setiap pertandingannya. Hanya tiga peserta terbaik yang berhak keluar sebagai juara.

Para calon peserta kejuaraan ini umumnya harus mengikuti pemeriksaan kaki menyeluruh dari petugas yang memenuhi syarat. 

Baca juga: 6 Lokasi Syuting Harry Potter di Inggris, Penggemar Wajib Tahu

8. La Tomatina 

La Tomatina atau Festival Tomat SpanyolShutterstock La Tomatina atau Festival Tomat Spanyol

Sejak 1945, Kota Buñol di Valencia, Spanyol, rutin mengadakan La Tomatina atau festival tomat. 

Festival ini diawali oleh adanya sekumpulan orang-orang yang mengambil tomat dari toko, lalu memulai pertarungan dengan makanan. 

Pertarungan melempar tomat ini berlangsung selama satu jam, dan pada tahun 2015 diketahui telah menghabiskan 145.000 kg tomat. 

Lantaran penonton yang membeludak, pembatasan peserta diberlakukan dengan menggunakan tiket masuk sejak 2013.

Saat ini jumlah maksimal peserta sebanyak 20.000 orang. Jumlah sebelumnya bahkan pernah mencapai 50.000 peserta.

Setelah puas melakukan pertarungan tomat secara gratis, nanti akan ada truk yang menyemburkan air ke jalan-jalan agar peserta kembali bersih.

Baca juga: Mengenal Paseo del Prado dan Buen Retiro di Spanyol, Warisan Dunia UNESCO Terbaru

 

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Jangan Lakukan 4 Hal Ini di Museum Basoeki Abdullah

Jangan Lakukan 4 Hal Ini di Museum Basoeki Abdullah

Travel Tips
Pemerintah Bentuk Satgas untuk Atasi Pelanggaran Turis Asing di Bali

Pemerintah Bentuk Satgas untuk Atasi Pelanggaran Turis Asing di Bali

Travel Update
10 Promo Nyepi Hotel di Bali 2023, Ada Paket di Bawah Rp 1 Juta 

10 Promo Nyepi Hotel di Bali 2023, Ada Paket di Bawah Rp 1 Juta 

Travel Update
TransNusa Perdana Terbang Jakarta-Kuala Lumpur, Tiket Mulai Rp 990.000

TransNusa Perdana Terbang Jakarta-Kuala Lumpur, Tiket Mulai Rp 990.000

Travel Update
Cara Beli Tiket Masuk TMII, Online dan Offline

Cara Beli Tiket Masuk TMII, Online dan Offline

Travel Tips
Cuti Bersama Nyepi 2023, Masyarakat Diimbau Liburan di Indonesia

Cuti Bersama Nyepi 2023, Masyarakat Diimbau Liburan di Indonesia

Travel Update
Garuda Indonesia Online Travel Fair 2023 Digelar 27 Maret-2 April

Garuda Indonesia Online Travel Fair 2023 Digelar 27 Maret-2 April

Travel Update
Artotel Casa Cikarang Dibuka, Ada Promo Menginap mulai Rp 490.000

Artotel Casa Cikarang Dibuka, Ada Promo Menginap mulai Rp 490.000

Hotel Story
Kata Menparekraf Soal Pencabutan Visa on Arrival WNA Rusia dan Ukraina

Kata Menparekraf Soal Pencabutan Visa on Arrival WNA Rusia dan Ukraina

Travel Update
Cara ke TMII Naik Bus Transjakarta, Berhenti di Pintu 3 

Cara ke TMII Naik Bus Transjakarta, Berhenti di Pintu 3 

Travel Tips
Mulai dari Perth hingga Ningaloo Reef, Berikut Destinasi Wisata Eksotis Australia Barat yang Wajib Disambangi

Mulai dari Perth hingga Ningaloo Reef, Berikut Destinasi Wisata Eksotis Australia Barat yang Wajib Disambangi

BrandzView
Jam buka dan Harga Tiket Masuk TMII 2023

Jam buka dan Harga Tiket Masuk TMII 2023

Travel Tips
Pendakian Gunung Andong Ditutup Selama Ramadhan 2023

Pendakian Gunung Andong Ditutup Selama Ramadhan 2023

Travel Update
40 Ucapan Selamat Menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan 2023 yang Bermakna 

40 Ucapan Selamat Menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan 2023 yang Bermakna 

Travel Update
Gardu Pandang Ketep Magelang, Dahsyatnya Merapi sampai Indahnya Panorama 2 Gunung

Gardu Pandang Ketep Magelang, Dahsyatnya Merapi sampai Indahnya Panorama 2 Gunung

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+