Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masjid Agung Demak, Salah Satu Masjid Tertua yang Dibangun Wali Songo

Kompas.com - 07/04/2022, 20:31 WIB
Desi Intan Sari,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.comMasjid Agung Demak berada di Kauman, Kelurahan Bintoro, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. 

Tempat ibadah umat Islam ini dibangun pada abad ke-15, sehingga menjadikannya sebagai salah satu masjid tertua di Indonesia. 

Dilansir dari laman resmi Dinas Pariwisata Kabupaten Demak, Masjid Agung Demak didirikan oleh Raden Patah dari Kerajaan Demak, serta dibantu oleh para Wali Songo.

Adapun Wali Songo merupakan sebutan untuk sembilan tokoh yang menyebarkan ajaran agama Islam di Pulau Jawa, sebagaimana dilaporkan oleh Kompas.com, Jumat (1/4/2022).

Baca juga:

Masjid Agung Demak, Kampung Kauman, Bintoro, Demak, Jawa Tengah DOK. Dinas Pariwisata Kabupaten DemakDOK. Dinas Pariwisata Kabupaten Demak Masjid Agung Demak, Kampung Kauman, Bintoro, Demak, Jawa Tengah DOK. Dinas Pariwisata Kabupaten Demak

Pada masa pembangunannya, Raden Patah memberikan gambar bulus sebagai simbol, menggambarkan candra sengkala memet yang bermakna sirna ilang kerthaning bumi. 

Bila dilihat dari sisi filosofi, penggunaan simbol bulus menggambarkan tahun pembangunan masjid tersebut yang dilakukan pada 1401 saka.

Tahun datang dari bulus yang memiliki satu (1) kepala, lalu punya empat kaki (4), badannya berbentuk bulat (0), dan ekornya berjumlah satu (1).

Lataran menjadi simbol masjid ini, ornamen bulus bisa dengan mudah ditemukan di dinding-dinding bangunan. 

Arsitektur Masjid Agung Demak

Makam raja-raja Demak di Kompleks Masjid Agung Demak.demakkab.go.id Makam raja-raja Demak di Kompleks Masjid Agung Demak.

Berbicara soal arsitekturnya, masjid ini tampak unik lantaran memakai gaya tradisional Jawa dengan atap berbentuk limas. 

Berbeda dari masjid pada umumnya yang atapnya berbentuk kubah, Masjid Agung Demak mengedepankan gaya tradisional dengan atap limas susun tiga, dikutip dari Kompas.com, Rabu (12/1/2022).

Adapun atapnya dibuat susun tiga guna mencerminkan ajaran Islam soal Iman, Islam, dan Ihsan. 

Ada juga yang mengartikan atap susun tiga itu secara tasawuf, yakni mengenai syariat, tharkiat, dan hakikat.

Baca juga: Ini Masjid Tertua di Yogyakarta, Penuh Makna Filosofis dan Historis

Saka Tatal Masjid Demak.Dok. Kompas Saka Tatal Masjid Demak.

Sementara itu, tiang utama bangunan Masjid Agung Demak berjumlah empat yang bernama Saka Tatal atau Saka Guru. Diketahui bagian itu dibuat oleh Wali Songo.

Tiang di sebelah barat laut dibuat oleh Sunan Bonang, lalu tiang di sebelah barat daya dibuat oleh Sunan Gunung Jati. 

Tiang di sebelah tenggara dibuat oleh Sunan Ampel, sedangkan tiang di sebelah timur laut dibuat oleh Sunan Kalijaga. 

Baca juga:

Tak hanya atap dan tiangnya saja yang menarik, bagian pintu masjid ini juga cukup unik.

Pintu yang bernama Pintu Bledheg ini diyakini bisa menahan petir. Pintu tersebut dibuat oleh Ki Ageng Selo yang juga menyimpan Prasasti Candra Sengkala bertuliskan Nogo mulat sarira wani, artinya tahun 1388 saka atau 1466 Masehi. 

Bagian teras masjid juga unik karena ada delapan buah tiang yang menopang bangunan. Nama tiang itu adalah Saka Majapahit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com