KOMPAS.com - Jelang periode libur Lebaran 2022, berburu hotel murah menjadi opsi terbaik untuk menekan pengeluaran.
Namun, harga kamar biasanya ikut melonjak karena tingginya tingginya permintaan. Oleh karena itu, perlu siasat agar kamu tetap bisa mendapat harga lebih murah.
Baca juga: Libur Lebaran 2022, Hotel di Kota Malang Diprediksi Diserbu Tamu
Simak cara dapatkan harga kamar murah dan diskon berikut ini, meskipun tarif hotel naik saat mudik 2022, sebagaimana disampaikan Public Relations Hotel Santika Cirebon Chiko Handoyo:
Memesan kamar lewat aplikasi hotel itu sendiri ternyata bisa membantu kita mendapatkan kamar yang diinginkan dengan harga yang lebih murah saat hendak menginap pada periode peak season seperti libur Lebaran.
Untuk menginap di Hotel Santika, misalnya. Calon tamu bisa mengakses aplikasi MySantika setidaknya sebulan sebelum waktu menginap.
Baca juga: Jangan Bingung Saat Pesan Kamar, Ini Penjelasan Jenis Kamar Hotel
"Contoh, ini (menunjukkan teleponnya) kita jual kamar tanggal 2 Mei di aplikasi pemesanan online ini seharga Rp 1,2 juta. Namun saat kita pesan di aplikasi MySantika, harganya hanya Rp 1,1 juta, lumayan sekali berkurang," tutur Chiko kepada Kompas.com, Jumat (29/4/2022).
Tips berikutnya, jangan lupa juga untuk memperhatikan regulasi hotel, apakah free-cancelation atau tidak.
"Jangan terpancing dengan harga kamar murah, karena harga yang murah itu biasanya tidak free-cancelation. Misal, saat mendekati hari H kita ingin meng-cancel, nanti tidak bisa refund," sambungnya.
Meski tak ada tanggal pasti kapan saatnya okupansi hotel masih banyak kosong, namun Chiko menyarankan calon tamu agar memesan jauh-jauh hari sebelum menginap.
Chiko membeberkan terkait kebijakan hotel yang selalu menjual di harga yang tepat pada waktu yang tepat. Misal, bila okupansi masih sedikit, harga kamar juga masih murah. Namun saat okupansi tinggi, tentu harga akan terus naik.
Baca juga: Awas, Merokok di Kamar Hotel Bebas Rokok Bisa Didenda Jutaan Rupiah
"Jadi cepat-cepat aja karena hotel melihat dari tingkat okupansi nya. Jika okupansi kamar sudah 50 persen, harga akan naik. Begitu juga jika okupansi sudah 75 persen, harga akan semakin naik," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.