Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyusuri Kampoeng Heritage Kajoetangan, Wisata Tempo Dulu di Malang

Kompas.com - 09/05/2022, 07:03 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

 

Menurut informasi denah di dinding yang terdapat di dekat pintu masuk, ada sekitar 30 bangunan yang tercatat sebagai warisan budaya dan bisa dikunjungi.

Beberapa di antara yang kuno dan unik seperti Rumah 1870, rumah Mbah Ndut, rumah Jengki, makam Eyang Honggo Kusumo, galeri antik Pak Eko, dan rumah Jamu.

Baca juga: 8 Wisata Malam di Malang dan Batu yang Populer dan Instagramable

Sebagian di antaranya ditempeli plakat khusus berisi informasi singkat mengenai sejarah bangunan tersebut.

Selain bangunan lawas, warga setempat melengkapi suasana tempo dulu dengan membuat spot-spot foto menarik berupa mural dan perabotan lainnya, yang tersebar di sudut-sudut kampung. 

Dengan demikian, pengunjung bisa memanfaatkan berbagai properti lawas seperti radio, televisi, kaset, alat makan, sepeda, toples, telepon, topeng, hingga pajangan dinding, untuk mengambil foto ciamik. 

Baca juga: Keliling Kota Malang Gratis Naik Bus Macito, Ini Jadwalnya

Izin ambil foto dan budayakan bertanya

Sebagai tempat wisata, pengunjung dibebaskan untuk mengambil foto di berbagai spot yang ada, tanpa dikenakan biaya tambahan.

Namun, ada beberapa tempat yang menyediakan kotak tip jika berkenan.

Perlu diingat, meski boleh berfoto, sebaiknya pengunjung menyapa dan meminta izin terlebih dahulu bila penghuni rumah sedang terlihat di sana.

Baca juga: Semboyan Kota Malang Jawa Timur beserta Makna dan Asal Usulnya

Selain itu, karena memang ini adalah lingkungan tempat tinggal yang dijadikan wisata, pengunjung sebaiknya juga selalu menghormati warga yang sedang beraktivitas di area tersebut. 

Kampoeng Heritage KajoetanganKOMPAS.com/Faqihah Muharroroh Itsnaini Kampoeng Heritage Kajoetangan

Di kawasan kampung, beberapa titik sudah terpasang papan penunjuk jalan yang bisa memudahkan pengunjung. 

Namun, dari pengalaman Kompas.com, rute dan jalur yang ada tidak terlalu jelas. Ada banyak gang dan persimpangan yang tidak diberikan keterangan lengkap, sehingga mungkin akan membingungkan bagi pengunjung yang baru pertama kali. 

Oleh karena itu, usahakan untuk bertanya mengenai tujuan dan rute yang ingin dicari. Tak perlu khawatir, penduduk setempat sangat ramah dan tidak segan-segan membantu pengunjung. 

Baca juga:

Saat mampir untuk beristirahat di salah satu kedai kuliner bernama Kafe Yowis, Kompas.com mendapatkan informasi mengenai tiket masuk Kampoeng Heritage Kajoetangan

"Sebenarnya biasanya ada tiket Rp 10.000 per orang, ditetapkan oleh pengurus kampung. Nanti bisa dapat peta rute wisata dan post card bernuansa vintage."

"Tapi kayanya sekarang karena masih suasana Lebaran, jadi belum berjaga lagi petugasnya dan masih digratiskan," jelas pemilik Kafe Yowis bernama Epic, kepada Kompas.com, Jumat. 

Setelah berkeliling berburu foto hampir tiga jam, Kompas.com memutuskan untuk menyudahi perjalanan kali ini, apalagi udara sudah mulai terik saat pukul 12 siang. 

Jika tertarik berkunjung, kamu dapat mendatangi Kampoeng Heritage Kajoetangan di Jalan Arif Rahman Hakim gg II, Kauman, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Jawa Timur. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com