Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pantai Pulau Merah Banyuwangi, Terkenal dengan Sunset Berwarna Merah

Kompas.com - 25/05/2022, 17:06 WIB
Ulfa Arieza ,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mempunyai sejumlah pantai yang wajib didatangi, salah satunya adalah Pantai Pulau Merah.

Pantai ini kerap jadi incaran wisatawan, terutama saat menjelajahi kawasan pantai selatan Banyuwangi. 

Sekretaris Pokmas Wisata Pulau Merah Ali Mabrur mengatakan, keunikan Pantai Pulau Merah adalah panorama matahari terbenam (sunset) dengan cahaya kemerahan.

Untuk mendapatkan pemandangan tersebut, ia menyarankan wisatawan untuk berkunjung pada periode November hingga Februari. 

“Kalau sunset November sampai Februari matahari berada di sebelah selatan, jadi waktu matahari tenggelam biasanya cahayanya bisa lebih merah di Pantai Pulau Merah,” terangnya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (24/5/2022). 

Fenomena sunset berwarna merah tersebut tak lepas dari keberadaan Pulau Merah di lepas pantai. Semburat cahaya mengenai Pulau Merah sehingga pemandangan sunset yang dihasilkan juga sayang dilewatkan.

Baca juga:

Asal nama Pantai Pulau Merah 

Pantai Pulau Merah di BanyuwangiSHUTTERSTOCK.com/DENIS MOSKVINOV Pantai Pulau Merah di Banyuwangi

Ali menuturkan, nama Pantai Pulau Merah diambil dari bukit yang bernama Pulau Merah. Dinamakan Pulau Merah lantaran tanah di bukit setinggi 200 meter tersebut berwarna merah bata. 

“Dinamakan Pulau Merah karena tanahnya berwarna merah seperti batu bata, beda dari pulau-pulau di sekitarnya,” jelasnya. 

Pulau yang tidak berpenghuni itu terletak sekitar 50-100 meter dari bibir pantai. Saat air laut surut, wisatawan bisa berjalan kaki ke Pulau Merah. 

Namun, saat ombak pasang, pengunjung harus menggunakan perahu untuk mengelilingi pulau tersebut. 

“Wisatawan bisa jalan ke sana pas air surut, kalau waktu ombak pasang kedalam airnya bisa mencapai 1,5 sampai 2 meter,” jelasnya. 

Baca juga: Harga Tiket Masuk dan Jam Buka Pantai Pulau Merah Banyuwangi

Ali mengatakan, pengunjung bisa mendaki Pulau Merah, namun disarankan untuk mengajak serta pemandu lokal karena medan Pulau Merah cukup terjal. 

“Bisa didaki, tapi harus bawa pemandu dari sini soalnya jalanya terjal dan berliku,” katanya. 

Saat musim penghujan, Pulau Merah tertutup dengan pepohonan hijau. Namun, pada musim kemarau, daun-daun tersebut akan kering dan berguguran sehingga tampaklah tanah berwarna merah bata di Pulau Merah. 

“Kalau musim kemarau, daunnya rontok baru kelihatan merah tanahnya, kalau tidak mendekat memang tidak begitu kelihatan, nah kalau naik perahu baru kelihatan,” terangnya. 

Baca juga:

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com