Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/05/2022, 13:05 WIB

 

KOMPAS.com - Laporan penelitian Travel 2022: Trends and Transitions dari Mastercard Economics Institute mengungkapkan sejumlah fakta terkait bangkitnya industri perjalanan di Asia Pasifik pada tahun 2022.

Baca juga: Australia Bidik Wisatawan Asing dari 15 Negara, Termasuk Indonesia

Salah satu poin temuan hingga April 2022 adalah secara global, sebagian besar turis internasional lebih banyak mengeluarkan biaya untuk mendapatkan pengalaman (experiences), daripada membeli barang-barang (things) saat berada di suatu destinasi.

"Arti 'pengalaman' adalah pengeluaran wisatawan di restoran, kegiatan rekreasi hiburan seperti ke museum, taman bermain, klub malam, bar, dan acara lainnya," kata Chief Economist Asia Pacific and Middle East Africa of the Mastercard Economics Institute, David Mann, dalam rilis yang diterima Kompas.com, Selasa (24/05/2022).

"Sedangkan 'Barang' termasuk suvenir, pakaian, kosmetik, alat olahraga, perhiasan, alas kaki, elektronik, dan mainan," imbuhnya.

Baca juga: Apa Motivasi Orang Indonesia dan Asia Pasifik Berwisata?

Sebagai contoh, kata dia, biaya pengeluaran wisatawan untuk merasakan pengalaman di bar dan klub malam naik hingga 72 persen pada 2022 dibandingkan tahun 2019.

Pengeluaran ini juga naik 31 persen untuk di restoran, dan naik 35 persen untuk biaya museum, konser, serta aktivitas hiburan lainnya.

Sedangkan pengeluaran wisatawan untuk membeli barang-barang seperti kosmetik maupun produk lain mengalami penurunan pada tahun 2022 dibandingkan tahun 2019.

Tren ini juga terlihat di Asia. Singapura tercatat sebagai salah satu destinasi dengan pengeluaran wisatawan internasional tertinggi untuk pengalaman secara global.

Adapun peningkatannya sebesar 60 persen, dari level sebelum pandemi hingga Maret 2022.

Baca juga: 10 Maskapai Penerbangan Paling Tepat Waktu Se-Asia Pasifik 2021, Indonesia Termasuk

Temuan lainnya

Selain temuan sebelumnya, ada beberapa fakta menarik dari temuan utama riset yang diadakan di Asia Pasifik hingga April 2022 ini, di antaranya: 

  • Pembukaan kembali perbatasan, menempatkan Asia kembali pada peta wisata

Menurut analisis Mastercard Economics Institute, jika tren pemesanan tiket pesawat terus berlanjut seperti saat ini, diperkirakan sedikitnya 430 juta penumpang akan terbang di Asia Pasifik dibandingkan tahun lalu.

Artinya, prospek industri perjalanan untuk kawasan ini sangat menjanjikan. Bahkan, di pasar di kawasan Asia Utara dan Tiongkok daratan yang belum melonggarkan perbatasan, juga akan ikut merasakannya.

Baca juga: 5 Tren dan Preferensi Pariwisata 2022 di Asia Tenggara

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kompleks Taman Dadaha di Tasikmalaya Akan Direvitalisasi Jadi Wisata Baru

Kompleks Taman Dadaha di Tasikmalaya Akan Direvitalisasi Jadi Wisata Baru

Travel Update
INDOFEST 2023 Dikunjungi Lebih dari 48.000 Orang, Lampaui Target Awal

INDOFEST 2023 Dikunjungi Lebih dari 48.000 Orang, Lampaui Target Awal

Travel Update
Sejarah Idul Adha, Mengapa Disebut Lebaran Haji dan Kurban?

Sejarah Idul Adha, Mengapa Disebut Lebaran Haji dan Kurban?

Jalan Jalan
Bali Terbitkan Aturan Baru untuk Turis Asing, Cegah Pelanggaran Terulang

Bali Terbitkan Aturan Baru untuk Turis Asing, Cegah Pelanggaran Terulang

Travel Update
5 Tips Diving di Desa Wisata Welora, Perhatikan Bulan Terbaik

5 Tips Diving di Desa Wisata Welora, Perhatikan Bulan Terbaik

Travel Tips
Bukit Porong Labuan Bajo Kembangkan Wisata Tematik, Ada Tarian Adat hingga Falsafah Berkebun

Bukit Porong Labuan Bajo Kembangkan Wisata Tematik, Ada Tarian Adat hingga Falsafah Berkebun

Travel Update
Padukuhan di Tepi DIY Ini Berada di Dasar Lembah Bengawan Solo Purba

Padukuhan di Tepi DIY Ini Berada di Dasar Lembah Bengawan Solo Purba

Jalan Jalan
Desa Wisata Welora di Maluku Barat Daya, Punya Spot Selam Keren yang Digemari Turis Asing

Desa Wisata Welora di Maluku Barat Daya, Punya Spot Selam Keren yang Digemari Turis Asing

Jalan Jalan
Larangan Mendaki Gunung di Bali, Menparekraf: Sedang Diklarifikasi

Larangan Mendaki Gunung di Bali, Menparekraf: Sedang Diklarifikasi

Travel Update
6 Tempat Beli Oleh-oleh Haji dan Umrah di Jakarta 

6 Tempat Beli Oleh-oleh Haji dan Umrah di Jakarta 

Jalan Jalan
Mengapa Air Berkah untuk Waisak Diambil di Umbul Jumprit?

Mengapa Air Berkah untuk Waisak Diambil di Umbul Jumprit?

Jalan Jalan
Larangan Mendaki Gunung di Bali Akan Dibuat Jadi Perda

Larangan Mendaki Gunung di Bali Akan Dibuat Jadi Perda

Travel Update
Api Dharma untuk Waisak Diambil dari Mrapen di Jawa Tengah, Kenapa?

Api Dharma untuk Waisak Diambil dari Mrapen di Jawa Tengah, Kenapa?

Jalan Jalan
Jumlah Kedatangan Wisatawan Muslim Diprediksi Capai 230 Juta pada 2028

Jumlah Kedatangan Wisatawan Muslim Diprediksi Capai 230 Juta pada 2028

Travel Update
36.000 Wisatawan Kunjungi Banyuwangi Selama Libur Waisak 2023

36.000 Wisatawan Kunjungi Banyuwangi Selama Libur Waisak 2023

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+