Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Tenun Sekomandi Sulbar yang Berusia Lebih dari 400 Tahun

Kompas.com - 15/07/2022, 06:35 WIB
Ni Nyoman Wira Widyanti

Penulis

KOMPAS.com - Tenun sekomandi, warisan leluhur masyarakat Kalumpang-Mamuju di Sulawesi Barat, dipercayai sebagai salah satu tenun tertua di dunia dengan rentang usia lebih dari 480 tahun.

Dilansir dari sulbar.tribunnews.com, Minggu (13/3/2022), nama tenun ini terdiri dari dua kata yaitu "seko" yang artinya persaudaraan atau kekeluargaan, serta "mandi" yang artinya kuat atau erat. Secara garis besar, tenun sekomandi bermakna ikatan persaudaraan yang kuat.

Setiap corak dan warna benang dari tenun sekomandi mengandung makna spiritual. 

Baca juga: Oleh-oleh Khas NTT, Kain Tenun Ikat yang Bisa Dibawa Pulang dari Labuan Bajo

Terdapat beragam motif tenun sekomandi, salah satunya adalah motif Ulu Karua yang artinya delapan ketua adat atau delapan pemangku adat. 

Konon, nama Ulu Karua bersumber sejak zaman dahulu ketika nenek moyang masyarakat Kalumpang-Mamuju pergi berburu dengan anjingnya, kemudian masuk ke dalam gua. Saat keluar dari gua, anjing tersebut menggigit daun bermotif. 

Baca juga: Wisata ke Desa Sukarara, Belajar Bikin Kain Tenun Lombok

Proses pembuatan tenun sekomandi juga cukup unik dan memakan waktu yang lama hingga berbulan-bulan.

Tenun ini terbuat dari kulit kayu yang ditumbuk, lalu diolah untuk dipintal. Bahan itu lalu ditambah pewarna alami, salah satunya cabai yang dicampur dengan pewarna lainnya.

Baca juga: 5 Oleh-oleh Populer Khas Kupang, Daging Sei hingga Kain Tenun

Ilustrasi tenun sekomandi di Rumah Tenun Sekomandi di Mamuju, Sulawesi Barat, Kamis (14/7/2022).Dok. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ilustrasi tenun sekomandi di Rumah Tenun Sekomandi di Mamuju, Sulawesi Barat, Kamis (14/7/2022).

Warna tenun sekomandi sebagian besar terdiri dari warna cokelat merah dan krem, dengan didasari warna hitam. 

Saat ini tenun sekomandi telah disulap menjadi aneka produk fesyen, salah satunya jaket bomber.

Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, ingin tenun sekomandi bisa menginspirasi para pelaku ekonomi kreatif lainnya agar tetap inovatif dan kreatif. 

Baca juga:

“Alangkah baiknya kalau kita bantu untuk terus promosikan karena ekspor dari produk ekonomi kreatif kita tembus 21,8 miliar dolar Amerika Serikat tahun lalu," katanya saat mengunjungi Rumah Tenun Sekomandi yang melestarikan tenun tersebut di Mamuju, melalui keterangan resmi yang Kompas.com terima, Kamis (14/7/2022).

"Dan tahun ini kita harapkan dengan bantuan semua pihak termasuk perbankan dan Kemenparekraf (Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif) bisa memasukkan Rumah Tenun Ikat Sekomandi ini dalam Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia," imbuhnya.

Untuk diketahui, Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia merupakan gerakan agar masyarakat menggunakan produk ekonomi kreatif dan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) lokal.

Baca juga: Mengenal Tenun Baduy yang Mendunia

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com