Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Tips Melihat Fenomena Embun Upas di Dieng dan Bromo 

Kompas.com - 27/07/2022, 23:52 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

KOMPAS.com - Fenomena embun es atau embun upas muncul di Indonesia akibat suhu yang sangat dingin. Setidaknya, ada tiga lokasi kemunculan embun upas yakni dataran tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Gunung Bromo, kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), dan Ranupane Lumajang, Jawa Timur. 

Berdasarkan informasi dari Kompas.com (5/1/2022), embun upas adalah embun yang membeku lantaran suhu yang sangat dingin di sejumlah wilayah. Fenomena unik ini biasanya terjadi pada musim kemarau antara Juni-Agustus.

Ada sejumlah tips bagi masyarakat yang ingin melihat fenomena embun upas agar momen langka tersebut lebih maksimal. 

Baca juga: 3 Tempat untuk Melihat Embun Upas

Fenomena embun es (frost) di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.Dok. Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Fenomena embun es (frost) di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.

Tips melihat embun upas 

Berikut tujuh tips melihat embun upas seperti dirangkum oleh Kompas.com

1. Waktu dan lokasi 

Sebelum melihat embun upas, pastikan kamu sudah mengetahui waktu terbaik melihat fenomena tersebut. Selain itu, masyarakat hendaknya mengetahui lokasi melihat embun upas. 

Kepala UPT Dieng Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Banjarnegara Sri Utami menuturkan, fenomena embun upas di Dieng dapat ditemukan di kompleks Candi Arjuna. 

“Embun es atau salju hari ini turunnya di kompleks Candi Arjuna. Untuk saat ini sudah dua hari berturut-turut," kata Sri dikutip dari Kompas.com, Selasa (26/7/2022). 

Baca juga: 7 Barang yang Wajib Dibawa Saat Melihat Embun Upas Dieng

Kawasan Candi Arjuna Dieng yang berselimut kabut pada Pagi Hari.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Kawasan Candi Arjuna Dieng yang berselimut kabut pada Pagi Hari.

Sementara, waktu terbaik untuk melihat embun upas adalah pukul 05.30 WIB, atau pagi hari sebelum matahari terbit. Sebab, jika matahari terbit maka embun upas tersebut akan mencair. 

“(Waktu terbaik melihat embun upas) adalah pagi hari pukul 05.30 WIB di kompleks Candi Arjuna,” ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (27/7/2022). 

Serupa, Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Pelaporan dan Hubungan Masyarakat Balai Besar TNBTS Syarif Hidayat mengatakan, waktu terbaik menyaksikan embun upas di Gunung Bromo adalah pukul 06.00-07.00 WIB. 

“Bagi wisatawan yang ingin melihat, idealnya sekitar pukul 06.00 sampai 07.00 WIB, karena seiring ada matahari, embun es akan memuai," terang Syarif dikutip dari Kompas.com (26/7/2022). 

Baca juga: 5 Tips Melihat Embun Upas di Dieng, Datang Pagi Hari

2. Jaket tebal 

Embun upas tentunya dibarengi dengan cuaca sangat dingin. Oleh sebab itu, Sri Utami menyarankan wisatawan memakai jaket tebal saat melihat embun upas. 

Bukan tanpa alasan, saat fenomena embun upas berlangsung maka suhu udara di Dieng sangat dingin, bahkan mencapai minus satu derajat celcius. 

Baca juga: Apa Itu Embun Upas yang Muncul di Dieng dan Bagaimana Prosesnya?

Ilustrasi jaket untuk mendaki gunungDok. shutterstock Ilustrasi jaket untuk mendaki gunung

“(Suhu udara di dataran tinggi Dieng) Pada 25 dan 26 Juli berturut-turut turun embun salju, kemarin (Selasa, 26 Juli 2022) suhunya minus satu derajat celcius,” katanya. 

Serupa, suhu udara terendah di Gunung Bromo mencapai dua derajat celcius. 

Karenanya, jaket tebal tersebut diharapkan mampu menghangatkan sekaligus melindungi tubuh dari cuaca ekstrem. Dengan demikian, wisatawan lebih nyaman saat melihat fenomena embun upas.

Baca juga: Embun Upas, Sensasi Menikmati Winter di Dieng

3. Barang yang wajib dibawa

Selain jaket tebal, ada sejumlah barang yang wajib dibawa oleh wisatawan saat melihat embun upas. 

Sri Utami mencontohkan barang bawaan yang wajib dibawa meliputi sarung tangan, tutup kepala, syal, masker, obat-obatan, vitamin, dan sebagainya. 

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Pemandangan Gunung Bromo dari Penanjakan 2, Probolinggo, Jawa Timur.Dok. Biro Komunikasi Publik Kemenparekraf Pemandangan Gunung Bromo dari Penanjakan 2, Probolinggo, Jawa Timur.

4. Makanan dan minuman hangat

Selain barang bawaan, Sri juga menyarankan wisatawan yang ingin melihat fenomena embun upas untuk membawa makanan dan minuman hangat. 

Bekal hangat tersebut mampu membuat kondisi tubuh lebih saat berada di suhu yang sangat dingin. Jika tak sempat membawa makanan dan minuman hangat, maka wisatawan bisa membelinya di warung sekitar. 

“Makanan hangat seperti kentang goreng dan lain-lain tersedia di warung-warung yang ada di area candi. Minuman hangat juga tersedia di sana,” ujarnya. 

Baca juga: Kawasan Bromo Capai Suhu Terendah 2 Derajat Celcius

5. Persiapan kamera 

Mengutip Kompas.com (1/7/2022), tips tidak kalah penting sebelum melihat embun upas adalah mempersiapkan kamera. Tentunya, setiap wisatawan ingin mengabadikan fenomena alam yang unik tersebut. 

Ilustrasi kamera digital dan analogshutterstock.com/By Standret Ilustrasi kamera digital dan analog

Wisatawan bebas memilih kamera yang akan digunakan untuk memotret embun upas, baik kamera profesional maupun dari handphone. Namun, pastikan bahwa kamera tersebut berfungsi dengan baik sehingga kamu bisa mengabadikan momentum embun upas.  

6. Pastikan kondisi tubuh fit

Terpisah, Syarif mengimbau wisatawan yang hendak melihat embun upas untuk memastikan bahwa kondisinya tubuhnya fit. Mengingat, cuaca di lokasi embun upas sangat dingin sehingga dibutuhkan stamina tubuh yang prima. 

Ia juga mengimbau wisatawan untuk memastikan perbekalannya cukup. Sepakat dengan Sri Utami, ia juga menyarankan pengunjung membawa perlengkapan seperti baju hangat, jaket tebal, sarung tangan, dan obat-obatan. 

Baca juga: 5 Mencegah agar Tak Hilang atau Tersasar di Kawasan Gunung Bromo

Embun upas yang terpantau di kawasan Gunung Bromo, Jawa Timur.Dok. TNBTS Embun upas yang terpantau di kawasan Gunung Bromo, Jawa Timur.

7. Waspada api 

Tips melihat embun upas selanjutnya adalah wisatawan harus berhati-hati jika membawa api atau puntung rokok. Syarif mewanti-wanti agar pengunjung tidak menyalakan api. 

Sebab, meskipun suhu sangat dingin namun embun upas menyebabkan dedaunan dan tamanan bawah menjadi kering, bahkan mati. 

Baca juga: 4 Wisata Sekitar Kawah Sikidang Dieng, Ada Embun Upas di Candi Arjuna

Pengunjung melintas di hamparan pasir yang diselimuti empun upas di kawasan Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur, Minggu (30/6/2019). Fenomena embun upas tersebut disebabkan penurunan suhu yang mencapai 0 derajat celcius pada malam hari.ANTARA FOTO/ZABUR KARURU Pengunjung melintas di hamparan pasir yang diselimuti empun upas di kawasan Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur, Minggu (30/6/2019). Fenomena embun upas tersebut disebabkan penurunan suhu yang mencapai 0 derajat celcius pada malam hari.

"Waspada menggunakan api, puntung rokok, karena kondisinya (saat ini) untuk tanaman-tanaman yang ada di rumput dan savana itu sudah mulai kering. Itu harus diantisipasi," pesan Syarif dikutip dari Kompas.com (26/7/2022). 

Ia juga menekankan agar wisatawan yang berkunjung tidak membuang sampah sembarangan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com