BORONG, KOMPAS.com - Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur, bukan hanya terkenal dengan wisata kopi cololnya, tapi juga air terjunnya. Terdapat ratusan air terjun yang masih tersembunyi di 12 kecamatan.
Akhir-akhir ini, pascapandemi Covid-19, warga mulai mempromosikan keunikan alam dan budaya, termasuk air terjun yang selama ini hanya diketahui masyarakat setempat.
Salah satunya yakni air terjun Cunca Antar di Kampung Lawi, Desa Compang Lawi, Kecamatan Congkar, Kabupaten Manggarai Timur. Wisatawan pun bisa mandi di kolamnya.
Baca juga:
Warga Kecamatan Congkar, Eduardus Geovany Betas, menjelaskan bahwa ia diajak oleh Rintho Dola, seorang anak muda asal Kampung Compang Lawi, untuk bertandang ke kampungnya dan berwisata di Air Terjun Cunca Antar.
"Di sekitar kampung saya ada banyak spot-spot asyik yang juga sangat menantang setiap kali Anda menuju destinasi-destinasi indah di sana. Seperti sebuah spot air terjun yang kami kunjungi hari ini," tuturnya kepada Kompas.com, Kamis (4/8/2022).
Baca juga: Berburu Matahari Terbenam di Pantai Nanga Lirang NTT
"Kalau (dalam) bahasa Inggrisnya air terjun disebut waterfall, dalam bahasa ibu saya disebut cunca. Air terjun ini namanya Cunca Antar. Dari kampung Lawi menuju Cunca Antar ditempuh dengan jalan kaki menghabiskan waktu kurang lebih 30 menit," tambahnya.
Eduardus menjelaskan, wisatawan yang hednak menuju air terjun Cunca Antar harus didampingi pemandu lokal dengan titik awal Kampung Lawi. Selanjutnya mereka harus melewati jalan yang menurun dan agak landai.
Baca juga: Pantai Laing Lewe, Pantai Pasir Putih Terpanjang di Manggarai Timur, NTT
Namun, saat wisatawan kembali dari tempat wisata tersebut menuju Kampung Lawi, mendannya lumayan menantang karena akan melewati jalur yang sama tetapi mendaki.
Di Cunca Antar, selain menikmati panorama alam yang indah, wisatawan bisa berenang di kolam air terjun yang sejuk dan menikmati udara alam yang segar.
Baca juga: Pantai SUT Dampek, Tempat Berjemur dan Selfie di Lambaleda Utara NTT
View this post on Instagram
Eduardus menjelaskan, media digital saat ini memudahkan untuk mempromosikan keunikan air terjun di Manggarai Timur, yang tersebar ke sejumlah Daerah Aliran Sungai.
"Saya sendiri memiliki cara untuk mempromosikan pariwisata air terjun, wisata alam, wisata agrowisata, ekowisata dengan media sosial, WhatsApp, Instagram, YouTube, dan aplikasi lainnya. Zaman berubah, pola promosinya berubah. Promosi tidak sistem manual lagi melainkan sistem digital dengan media-media sosial dan media massa, " jelasnya.
Baca juga: Mengenal Vera, Tarian Adat Masyarakat Rongga NTT yang Penuh Makna
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.