KOMPAS.com - Candi Prambanan merupakan candi Hindu terbesar di Indonesia. Situs bersejarah ini terletak di Desa Karangasem, Kelurahan Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kompleks candi berada di kawasan Taman Wisata Candi Prambanan yang luasnya hampir 80 hektar, seperti dikutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Baca juga: Sejarah Candi Prambanan dari Pendirian hingga Jadi Situs Warisan Dunia
Pada bangunan Candi Prambanan terdapat relief yang menceritakan epos Hindu, yaitu Ramayana dan Krishnayana.
Mengutip situs Kemendikbud, relief tersebut terukir pada tiga bangunan candi yang berada di pelataran dalam atau pelataran utama, yaitu Candi Wisnu, Candi Syiwa, dan Candi Brahma. Relief tersebut terukir pada dinding sebelah dalam pagar, sepanjang lorong yang mengelilingi tiga candi utama.
Relief ini dibaca dari kanan ke kiri, searah gerakan jarum jam mengitari candi. Hal ini sesuai dengan ritual pradaksina, yaitu ritual mengelilingi bangunan suci searah jarum jam oleh peziarah.
Baca juga: 7 Hotel Dekat Candi Prambanan, Mulai Rp 100.000-an
Berikut makna relief Candi Prambanan seperti dirangkum oleh Kompas.com. Relief yang menceritakan kisah Ramayana dan Krishnayana tersebut, bersambung pada masing-masing candi utama.
Candi Syiwa merupakan candi utama yang berada di tengah, seperti dikutip dari laman Perpustakaan Nasional.
Pada saat ditemukan, Candi Syiwa berada dalam kondisi rusak berat. Pemugarannya memakan waktu yang cukup lama, mulai 1918 hingga 1953.
Dalam candi ini terdapat Arca Syiwa, sehingga dinamakan Candi Syiwa. Selain itu, candi ini juga dikenal sebagai Candi Rara Jonggrang, karena dalam salah satu ruangannya terdapat Arca Durga Mahisasuramardani, yang sering disebut sebagai Arca Rara Jonggrang.
Baca juga: Jangan Keliru, Ini Beda Sejarah dan Legenda Candi Prambanan
Pada Candi Syiwa terdapat selasar selebar sekitar satu meter yang mengelilingi tubuh candi. Selasar ini dilengkapi dengan pagar atau langkan, sehingga bentuknya mirip sebuah lorong tanpa atap.
Lorong ini berbelok-belok, sehingga membagi dinding candi menjadi enam bagian. Sepanjang dinding candi dihiasi pahatan Arca Lokapala. Lokapala, yakni dewa-dewa penjaga arah mata angin, seperti Dewa Bayu, Indra, Baruna, Agni, dan Yama.
Baca juga: Sejarah Candi Prambanan, Erat dengan Sosok Rakai Pikatan
Sementara, sepanjang sisi dalam dinding terpahat relief Ramayana. Cerita Ramayana ini dipahatkan searah jarum jam.
Relief Ramayana dimulai dari kisan Wisnu yang diminta turun ke bumi oleh para raja, guna mengatasi kekacuan yang ditimbulkan oleh Rahwana.
Relief Ramayana pada Candi Syiwa diakhiri dengan adegan selesainya pembangunan jembatan melintasi samudera menuju Negara Alengka. Adapun kelanjutan cerita Ramayana terdapat pada dinding dalam Candi Brahma.
Baca juga: Resmi, Candi Prambanan dan Borobudur Jadi Tempat Peribadatan Dunia
View this post on Instagram
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.