Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/05/2022, 18:31 WIB
Ulfa Arieza ,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Candi Prambanan merupakan candi bercorak Hindu terbesar di Indonesia. Obyek wisata ini sarat akan nilai sejarah.

Tak heran, Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) menetapkan Candi Prambanan sebagai Warisan Budaya Dunia (world heritage). 

Baca juga: Sejarah Candi Prambanan, Erat dengan Sosok Rakai Pikatan

Sayangnya, ada sebagian masyarakat yang belum mengetahui sejarah candi yang berada di Kabupaten Sleman, Yogyakarta ini.

Tak sedikit pula masyarakat yang lebih familiar dengan legenda Candi Prambanan ketimbang sejarahnya. 

Mengutip situs Balai Pelestarian Cagar Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta, sejarah Candi Prambanan merupakan interpretasi atau penafsiran para ahli dari prasasti siwagrha yang berangka tahun 778 caka atau 856 masehi.

Namun, hingga saat ini belum diketahui secara pasti sosok di balik berdirinya Candi Prambanan.

Baca juga: Harga Tiket Candi Prambanan 2022 dan Cara Beli Online 

Sementara itu, legenda Candi Prambanan adalah versi cerita rakyat. Berdasarkan informasi dari situs Pemerintah Kabupaten Sleman, masyarakat sering menyebut Candi Prambanan dengan nama Candi Roro Jonggrang.

Julukan tersebut tak lepas dari sosok Roro Jonggrang dan Bandung Bondowoso dalam legenda asal usul Candi Prambanan. Agar tidak salah kaprah, berikut perbedaan sejarah dan legenda Candi Prambanan seperti dihimpun Kompas.com.

Sejarah Candi Prambanan

Berdasarkan interpretasi J.G de Casparis dari prasasti siwagrha, disebutkan bahwa prasasti tersebut menuliskan tentang peresmian siwagrha atau siwalaya, yang berarti rumah Syiwa atau kuil Syiwa. Bangunan suci untuk Dewa Syiwa tersebut kemudian dikaitkan dengan Candi Prambanan.

Selain itu, Casparis memaknai bahwa prasasti siwagrha, menyebutkan seorang tokoh bernama Raja Jatiningrat, dari Kerajaan Mataram Kuno.

Sosok Raja Jatiningrat ini, diidentifikasikan sebagai Rakai Pikatan Dyah Saladu atau Rakai Pikatan.

Baca juga: Sejarah Berdirinya Mataram Kuno, Kerajaan Hindu-Buddha di Jawa Tengah

Rakai Pikatan adalah raja keenam Kerajaan Mataram Kuno yang berasal dari Wangsa Sanjaya. Rakai Pikatan memerintah sekitar tahun 840- 856 masehi.

Candi Prambanan dengan tinggi bangunan utama 47 meter.SHUTTERSTOCK/WINDU_DOLAN Candi Prambanan dengan tinggi bangunan utama 47 meter.

Selain itu, prasasti siwagrha menuliskan bahwa kemenangan Rakai Pikatan diperingati dengan membangun candi besar, yang kemudian dikaitkan dengan Candi Prambanan.

Setelah meraih kemenangan Raja Jatiningrat menyerahkan tahtanya (uparata) kepada Rakai Kayuwangi Dyah Lokapala yang memerintah pada tahun 855-885 masehi. 

Mengutip dari Kompas.com (03/03/2022), pembangunan candi besar tersebut disempurnakan dan diperluas oleh Raja Lokapala dan Sri Maharaja Dyah Balitung Maha Sambu. Meskipun, sosok pertama kali yang mendirikan candi besar tersebut adalah Rakai Pikatan. 

Baca juga: Resmi, Candi Prambanan dan Borobudur Jadi Tempat Peribadatan Dunia

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com